1. Perlawanan kaum padri a. masa perjuangan : b. perjuangan melawan : c. Ringkasan perjuangan : 2. perlawanan pangeran Diponegoro a. masa perjuangan : b. perjuangan melawan : c. Ringkasan perjuangan : √nanti aku follow
Perang Padri terjadi selama kurun waktu 35 tahun. Perang ini terjadi antara kaum Adat dengan kaum Padri. Tepatnya pada tahun 1803-1838. Kaum Padri dipimpin oleh seorang ulama bernama Tuanku Imam Bonjol.
• b. Perjuangan Kaum Padri
Kaum Padri adalah sebutan bagi kaum Islam disana. Kaum Padri memiliki kebiasaan sesuai syariat yang duterapkan oleh Islam. Diseberang dari kaum Padri, terdapat kaum Adat. Kaum Adat cenderung memiliki keterbalikan sikap dari kaum Padri. Seprti berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan sebagainya. Kaum Padri merasa kesal dengan kelakuan kaum Adat. Akhirnya, pada tahun 1803 pecahlah perang Padri. Kaum Adat semakin lama semakin terdesak. Hingga pada tahun 1821, kaum Adat mengadakan perjanjian dengan Belanda untuk menguasai sebagian wilayah mereka bila berhasil mengalahkan kaum Padri. Perangpun kembali pecah. Namun, kini kaum adat dibantu oleh Belanda. Kaum Padri berhasil ditaklukkan pada Oktober 1837. Dan Tuanku Imam Bonjol ditangkap pada 25 Oktober 1837, serta diasingkan ke kota, Minahasa.
• c. Ringkasan Perang Padri
Perang Padri terjadi antara kaum Padri dan kaum Adat pada tahun 1803-1838 di Sumatera Barat. Kaum Padri adalah kaum Islam yang menjalankan segala hal sesuai syariat Islam. Selain kaum Padri, terdapat kaum Adat. Kaum Adat melakukan hal yang berbalik 180° dari kaum Padri. Mereka suka mencuri, berjudi, berzina, mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Suatu saat kaum Padri merasa tidak dihargai dengan sikap kaum Adat. Akhirnya, kaum Padri memutuskan perang terhadap kaum Adat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Peperangan pecah antara kaum Padri dengan kaum Adat pada 1803. Kaum Adat semakin terdesak dalam peperangan. Akhirnya, pada tahun 1821 kaum Adat mengadakan perjanjian dengan Belanda, untuk memberi mereka sebagian wilayah bila dapat mengalahkan kaum Padri. Peperangan berlanjut antara kaum Adat yang dibantu Belanda dengan kaum Padri. Belanda awalnya kewalahan dalam memerangi kaum Padri. Kemudian, mereka mendatangkan bala bantuan. Sehingga, kaum Padri semakin terdesak. Perlu waktu yang lama hingga akhirnya Belanda dapat menguasai benteng
Bonjol pada Oktober 1837. Mereka
pun berhasil menangkap Tuanku Imam
Bonjol pada 25 Oktober 1837. Diapun
diasingkan ke kota, Minahasa.
2. perlawanan pangeran Diponegoro
a. Masa perjuangan
Perang Diponegoro berlangsung pada tahun 1825 - 1830.
b. Perjuangan melawan
Perang Diponegoro merupakan perang yang berlangsung antara pihak milisi pro-Pangeran Diponegoro dibantu oleh para tentara Tionghoa melawan pasukan militer Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Markus de Kock.
c. Ringkasan perjuangan
Perang Diponegoro, setidaknya bagi
Pangeran Diponegoro, merupakan perang jihad melawan orang Jawa yang murtad dan terutama pihak Belanda. Beliau dengan keras menentang religiusitas yang dianggapnya semakin kendur di kalangan keraton Yogyakarta, di samping beragam kebijakan keraton yang dianggapnya pro-Belanda. Perang Diponegoro dipicu dengan penyerangan di Tegalrejo. Ribuan orang bergabugn dengan pasukan Diponegoro, mulai dari kalangan awam hingga bangsawan, berlandasarkan semangat 'sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Terhitung sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabugn dalam perang ini. Perjuangan Pangeran Diponegoro juga dibantu oleh Kyai Mojo yang kala itu bertugas sebagai pemimpin spiritual.
Jawaban:
1. Perlawanan kaum padri
• a. Masa Perjuangan Padri
Perang Padri terjadi selama kurun waktu 35 tahun. Perang ini terjadi antara kaum Adat dengan kaum Padri. Tepatnya pada tahun 1803-1838. Kaum Padri dipimpin oleh seorang ulama bernama Tuanku Imam Bonjol.
• b. Perjuangan Kaum Padri
Kaum Padri adalah sebutan bagi kaum Islam disana. Kaum Padri memiliki kebiasaan sesuai syariat yang duterapkan oleh Islam. Diseberang dari kaum Padri, terdapat kaum Adat. Kaum Adat cenderung memiliki keterbalikan sikap dari kaum Padri. Seprti berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan sebagainya. Kaum Padri merasa kesal dengan kelakuan kaum Adat. Akhirnya, pada tahun 1803 pecahlah perang Padri. Kaum Adat semakin lama semakin terdesak. Hingga pada tahun 1821, kaum Adat mengadakan perjanjian dengan Belanda untuk menguasai sebagian wilayah mereka bila berhasil mengalahkan kaum Padri. Perangpun kembali pecah. Namun, kini kaum adat dibantu oleh Belanda. Kaum Padri berhasil ditaklukkan pada Oktober 1837. Dan Tuanku Imam Bonjol ditangkap pada 25 Oktober 1837, serta diasingkan ke kota, Minahasa.
• c. Ringkasan Perang Padri
Perang Padri terjadi antara kaum Padri dan kaum Adat pada tahun 1803-1838 di Sumatera Barat. Kaum Padri adalah kaum Islam yang menjalankan segala hal sesuai syariat Islam. Selain kaum Padri, terdapat kaum Adat. Kaum Adat melakukan hal yang berbalik 180° dari kaum Padri. Mereka suka mencuri, berjudi, berzina, mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Suatu saat kaum Padri merasa tidak dihargai dengan sikap kaum Adat. Akhirnya, kaum Padri memutuskan perang terhadap kaum Adat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Peperangan pecah antara kaum Padri dengan kaum Adat pada 1803. Kaum Adat semakin terdesak dalam peperangan. Akhirnya, pada tahun 1821 kaum Adat mengadakan perjanjian dengan Belanda, untuk memberi mereka sebagian wilayah bila dapat mengalahkan kaum Padri. Peperangan berlanjut antara kaum Adat yang dibantu Belanda dengan kaum Padri. Belanda awalnya kewalahan dalam memerangi kaum Padri. Kemudian, mereka mendatangkan bala bantuan. Sehingga, kaum Padri semakin terdesak. Perlu waktu yang lama hingga akhirnya Belanda dapat menguasai benteng
Bonjol pada Oktober 1837. Mereka
pun berhasil menangkap Tuanku Imam
Bonjol pada 25 Oktober 1837. Diapun
diasingkan ke kota, Minahasa.
2. perlawanan pangeran Diponegoro
a. Masa perjuangan
Perang Diponegoro berlangsung pada tahun 1825 - 1830.
b. Perjuangan melawan
Perang Diponegoro merupakan perang yang berlangsung antara pihak milisi pro-Pangeran Diponegoro dibantu oleh para tentara Tionghoa melawan pasukan militer Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Markus de Kock.
c. Ringkasan perjuangan
Perang Diponegoro, setidaknya bagi
Pangeran Diponegoro, merupakan perang jihad melawan orang Jawa yang murtad dan terutama pihak Belanda. Beliau dengan keras menentang religiusitas yang dianggapnya semakin kendur di kalangan keraton Yogyakarta, di samping beragam kebijakan keraton yang dianggapnya pro-Belanda. Perang Diponegoro dipicu dengan penyerangan di Tegalrejo. Ribuan orang bergabugn dengan pasukan Diponegoro, mulai dari kalangan awam hingga bangsawan, berlandasarkan semangat 'sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Terhitung sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabugn dalam perang ini. Perjuangan Pangeran Diponegoro juga dibantu oleh Kyai Mojo yang kala itu bertugas sebagai pemimpin spiritual.
Penjelasan:
semoga membantu maaf klo salah ,, jgn lupa support dgn like , thanks~