May 2021 1 42 Report
1) Perang Teluk I

Pada 1979 di Timur Tengah terjadi Perang Teluk I yang melibatkan Irak dan Ira Permusuhan Irak dan Iran disebabkan adanya masalah yang kompleks dan saling berkait Masalah yang melibatkan kedua negara tersebut sebagai berikut.

Pertama, perbedaan etnik yaitu Arab di pihak Irak dan Parsi di pihak Iran. Kedua, persaing kedinastian pada masa lalu antara dinasti Umayyah dan dinasti Abbasyiah. Ketiga, pergola antara Syiah dan Sunni. Keempat, adanya Revolusi Islam di Iran pada 1979. Poin terak merupakan faktor penting pada Perang Teluk 1. Irak khawatir adanya revolusi di Iran ak berpengaruh pada Irak. Oleh karena itu, Irak menyerbu wilayah Iran.

penting yang terdapat dalam laman tersebut di buku catatan Anda sebagai bahan belajar! Perang Teluk berlangsung selama delapan tahun. Dalam Perang Teluk I Irak bersek dengan beberapa negara Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Negara-negara di Timur Teng bersekutu dengan Irak karena khawatir Revolusi Iran menjalar ke negara mereka. Ada Iran didukung oleh Suriah, Libia, dan Yaman Selatan.

Pada 1986 Iran hampir menang dalam peperangan. Akan tetapi, harga minyak dunia menurun menyebabkan perekonomian Iran melemah. Akibatnya, kekuatan Iran dalam peperangan mengalami penurunan. Penurunan harga minyak tersebut merupakan hasil konspirasi Irak dengan negara-negara sekutunya untuk mengalahkan Iran.

Pada 1987 PBB sebagai lembaga perdamaian dunia berusaha membantu menyelesaikan permasalahan ini dengan memberikan resolusi serta inspeksi militer United Nations Iran Iraq Perang Irak-Iran pada 22 Septembe tetapkan PBB adalah Irak dan Iran segera 1980 menghentikan gencatan senjata, menghentikan semua aksi militer di darat, laut, maupun uc serta menarik seluruh pasukan ke perbatasan. Sementara itu, tim inspeksi militer bert mengawasi gencatan senjata antara Irak dan Iran. Pada 17 Juli 1988 Irak dan Iran menyet resolusi tersebut dan mengakhiri Perang Teluk I.
2) Perang Teluk II

Perdamaian di kawasan Teluk pada akhir abad XX tidak bertahan lama. Pada 1990-1991 Irak kembali terlibat konflik dengan Kuwait. Ketegangan antara Irak dan Kuwait berawal dan pidato Presiden Saddam Hussein pada 17 Juli 1990 yang mengecam Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA), Presiden Saddam Hussein beranggapan bahwa Kuwait dan Uni Emirat Arab menjadi penyebab turunnya harga minyak di pasar internasional karena melanggar kuota produksi minyak yang ditetapkan Organization of Petroleum Exportir Countries (OPEC).

Selain permasalahan minyak, konflik antara Irak dan Kuwait dipicu masalah utang piutang Irak dengan Kuwait. Irak terjerat utang luar negeri dengan beberapa negara, termasuk Kuwait dan Arab Saudi. Irak berusaha meyakinkan Kuwait dan Arab Saudi untuk menghapuskan utangnya yang kemudian ditolak kedua negara tersebut. Selain itu, perselisihan perbatasan wilayah setelah jatuhnya pemerintahan Turki Utsmani menjadi salah satu penyebab serangan Irak terhadap Kuwait

Pada 2 Agustus 1990 Irak mulai melancarkan invasi terhadap Kuwait. Serbuan Irak ke Kuwait menewaskan banyak warga sipil. Dunia internasional mengecam invasi Irak ke Kuwait. Amerika Serikat dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) melakukan beberapa tindakan seperti membekukan kekayaan Irak, menerapkan embargo senjata internasional terhadap Irak, dan menghentikan hubungan perdagangan dengan Irak.

Puncaknya pada 24 Februari 1991 sebuah serangan pasukan koalisi Amerika, Inggris, dan beberapa negara pendukung Kuwait berhasil mengalahkan pasukan Irak. Setidaknya 10.000 tentara Irak dijadikan tahanan. Kurang dari 24 hari Kuwait dibebaskan dan sebagian besar angkatan bersenjata Irak menyerah kepada pasukan koalisi.

Akibat kekalahan dalam Perang Teluk II, Irak harus membayar ganti rugi kepada Kuwait karena Irak telah membakar ladang minyak Kuwait. Sementara itu, kondisi perekonomian Irak melemah karena gempuran tentara multinasional dan embargo ekonomi yang diterapkan PBB. Selain itu, Irak harus mengizinkan tim inspeksi militer nuklir PBB memeriksa fasilitas nuklir Irak. Pembentukan tim inspeksi ini karena Amerika Serikat menuduh Irak telah mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya. Akan tetapi, setelah diadakan penyelidikan ternyata tidak ditemukan bukti bahwa Irak mengembangkan

senjata pemusnah massal. Perang Teluk II menyebabkan Amerika Serikat semakin dominan dalam politik di Timur Tengah. Perang Teluk II juga menyebabkan harga minyak dunia tidak stabil. Akibat Perang Teluk II dunia internasional menjadi sadar pentingnya menyelesaikan konflik di Timur Tengah bersama-sama dan selalu memelihara perdamaian dunia agar terhindar dari konflik.

Silahkan dibuat kesimpulannya
Apa ide kalian jika kalian sebagai seorang Presiden Indonesia untuk menyikapi Perang Teluk tadi !​
More Questions From This User See All

Recommend Questions



Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.