1). Pendapat : Anak cerdas istimewa adalah anak yang usianya masih kecil tapi telah menjalani pendidikan setara dengan anak yang jauh lebih tua. Sebagai contoh anak usia 12 tahun tapi sudah hendak lulus SMP atau anak umur 15 tahun tapi sudah kuliah semester dua, dan sebagainya. Komentar : ....
2). Pendapat : Progam yang kami susun bersama untuk anak-anak cerdas istimewa adalah pemantapan dua program. Yakni, kelas akselerasi dan enrichment (pengayaan). Ada pula anak-anak cerdas istimewa yang tak mau masuk kelas akselerasi. Nah, mereka bisa masuk kelas pengayaan. Dengan demikin, seluruh kecerdasan mereka tertampung. Tapi, sampai kini, yang baru jalan cuma kelas akselerasi. Komentar : ...
3). Pendapat : Konsep akselerasi belum sepenuhnya dijalankan. Dalam konsepnya, siswa akselerasi diberi imbangan kegiatan nonkurikulum. Di dalam praktiknya, itu justru menjadi kendala, terutama dari sisi orangtua yang terobsesi anaknya lulus cepat dan memuaskan. Imbangan penguatan sosialisasi sosial tersebut bisa dilakukan dengan kegiatan ekstrakulikuler yang bersifat rekreatif. Anak-anak itu harus sering dipertemukan dengan banyak orang. Jadi, anak tak matang sebelum waktunya. Komentar : ...
4). Pendapat : Setelah lulus sekolah, kelas akselerasi memang berakhir. Dan kami menyerahkan sepenuhnya kepada anak-anak cerdas istimewa. Terserah mereka mau ke mana. Mereka dapat berkembang sesuai keinginan dan kemampuan. Justru, mereka tidak akan enjoy, bahkan tak bisa berkembang, kalau dibangku kuliah pun masih di kotak-kotakkan. Kami yakin, apabila aspek akademik dan psikologisnya matang dengan seimbang, mereka pasti akan bisa bekerja dengan baik. Komentar : ...
Mohon bantuannya, berikan komentar pada 4 pendapat diatas. Dan, apakah menjadi masalah apabila kalimat pendapat ditulis sepanjang itu? Atau cukup dengan 1 kalimat saja? Yang mampu, mohon bantuannya, terimakasih.
sitiraisahazza
Komentar no.1 : Menurut saya, itu malah bagus, karena anak yang masih kecil mungkin bisa terbilang umur sekitar 12 tahun itu masih GOLDBRAIN atau otak emas, itu juga bisa dari faktor lingkungan sekitarnya yang mendukungnya dalam mempelajari hal-hal baru yang belum dia kenal