1. isilah titik-titik tersebut: kuda berlari ke Tanah Datar macam tua Dadang mengejar jika ingin bertambah pintar tentu kita harus belajar
a. jenis = ... b. diksi =... c.basa kiasan =... d. imaji =... e bunyi =... F konjungsi =.... G kalimat perintah =... H kalimat larangan =... i tema =... j pesan =...
2. isilah titik-titik tersebut: barang siapa rajin membaca Al Qur'an hidupnya pasti diberkahi tuhan
a. jenis =... b. diksi =... c.basa kiasan =... d. imaji =... e bunyi =... F konjungsi =.... G kalimat perintah =... H kalimat larangan =... i tema =... j pesan =...
penjelasan: plisss di jawab ya besok mau dikumpulkan disekolah nanti saya jadiin jawabannya terbaik untuk anda!!!
kalo jawabannya asal-asalan nanti saya laporkan ke brainly untuk memblokir akunnya!!!
1. a. jenis = pantun. Pantun adalah jenis puisi rakyat yang paling populer di Indonesia.
b. diksi = kata-kata yang dipilih dengan tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan. Diksi dalam Pantun dapat menambah nilai estetis dan makna pantun. Contoh diksi dalam Pantun tersebut adalah kata “Tanah Datar” yang merupakan nama tempat sekaligus memiliki arti harfiah.
c. basa kiasan = metafora. Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki persamaan tertentu. Contoh metafora dalam Pantun tersebut adalah kata “macam tua” yang menyamakan Dadang dengan binatang buas.
d. imaji = imaji visual dan imaji kinestetik. Imaji visual adalah gambaran yang terbentuk di pikiran pembaca melalui penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan penglihatan. Contoh imaji visual dalam Pantun tersebut adalah kata “berlari” dan “mengejar” yang menggambarkan aksi cepat dan dinamis. Imaji kinestetik adalah gambaran yang terbentuk di pikiran pembaca melalui penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerak tubuh. Contoh imaji kinestetik dalam Pantun tersebut adalah kata “bertambah pintar” dan “belajar” yang menggambarkan proses perkembangan intelektual.
e. bunyi = rima akhir dan aliterasi. Rima akhir adalah persamaan bunyi pada akhir baris puisi. Contoh rima akhir dalam Pantun tersebut adalah kata “Datar” dan “mengejar” yang memiliki bunyi vokal /a/ pada akhir kata. Aliterasi adalah pengulangan bunyi konsonan pada awal kata atau suku kata. Contoh aliterasi dalam Pantun tersebut adalah kata “berlari” dan “belajar” yang memiliki bunyi konsonan /b/ pada awal kata.
f. konjungsi = jika. Konjungsi adalah kata penghubung antara dua kalimat atau klausa. Contoh konjungsi dalam puisi tersebut adalah kata “jika” yang menghubungkan antara kalimat ketiga dan keempat.
g. kalimat perintah = tidak ada. Kalimat perintah adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh atau memerintah seseorang agar melakukan sesuatu. Pantun tersebut tidak mengandung kalimat perintah.
h. kalimat larangan = tidak ada. Kalimat larangan adalah kalimat yang digunakan untuk melarang atau mencegah seseorang agar tidak melakukan sesuatu. Pantun tersebut tidak mengandung kalimat larangan.
i. tema = pentingnya belajar. Tema adalah gagasan pokok atau ide utama yang menjadi latar belakang penyusunan sebuah karya sastra. Tema Pantun tersebut adalah tentang pentingnya belajar sebagai cara untuk meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan.
j. pesan = menyemangati orang untuk belajar. Pesan adalah maksud atau tujuan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui Pantun. Pesan Pantun tersebut adalah untuk menyemangati orang untuk belajar dengan memberikan contoh analogi antara kuda, macam, dan Dadang.
2. a. jenis = puisi. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan imajinatif untuk menyampaikan perasaan, pikiran, atau pengalaman penyair.
b. diksi = kata-kata yang dipilih dengan tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan. Diksi dalam puisi dapat menambah nilai estetis dan makna puisi. Contoh diksi dalam puisi tersebut adalah kata “berkahi” yang memiliki konotasi positif dan religius.
c. bahasa kiasan = metafora. Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki persamaan tertentu. Contoh metafora dalam puisi tersebut adalah kata “berkahi” yang menyamakan hidup dengan anugerah dari Tuhan.
d. imaji = imaji visual. Imaji visual adalah gambaran yang terbentuk di pikiran pembaca melalui penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan penglihatan. Contoh imaji visual dalam puisi tersebut adalah kata “rajin” yang menggambarkan seseorang yang tekun dan disiplin dalam membaca Al Qur’an.
e. bunyi = rima akhir. Rima akhir adalah persamaan bunyi pada akhir baris puisi. Contoh rima akhir dalam puisi tersebut adalah kata “Qur’an” dan “Tuhan” yang memiliki bunyi vokal /a/ pada akhir kata.
f. konjungsi = barang siapa. Konjungsi adalah kata penghubung antara dua kalimat atau klausa. Contoh konjungsi dalam puisi tersebut adalah kata “barang siapa” yang menghubungkan antara kalimat pertama dan kedua.
g. kalimat perintah = tidak ada. Kalimat perintah adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh atau memerintah seseorang agar melakukan sesuatu. Puisi tersebut tidak mengandung kalimat perintah.
h. kalimat larangan = tidak ada. Kalimat larangan adalah kalimat yang digunakan untuk melarang atau mencegah seseorang agar tidak melakukan sesuatu. Puisi tersebut tidak mengandung kalimat larangan.
i. tema = keutamaan membaca Al Qur’an. Tema adalah gagasan pokok atau ide utama yang menjadi latar belakang penyusunan sebuah karya sastra. Tema puisi tersebut adalah tentang keutamaan membaca Al Qur’an sebagai sumber petunjuk dan rahmat bagi umat Islam.
j. pesan = mendorong orang untuk rajin membaca Al Qur’an. Pesan adalah maksud atau tujuan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisinya. Pesan puisi tersebut adalah untuk mendorong orang untuk rajin membaca Al Qur’an agar hidupnya diberkahi oleh Tuhan.
Mapel : Bahasa Indonesia
1. a. jenis = pantun. Pantun adalah jenis puisi rakyat yang paling populer di Indonesia.
b. diksi = kata-kata yang dipilih dengan tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan. Diksi dalam Pantun dapat menambah nilai estetis dan makna pantun. Contoh diksi dalam Pantun tersebut adalah kata “Tanah Datar” yang merupakan nama tempat sekaligus memiliki arti harfiah.
c. basa kiasan = metafora. Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki persamaan tertentu. Contoh metafora dalam Pantun tersebut adalah kata “macam tua” yang menyamakan Dadang dengan binatang buas.
d. imaji = imaji visual dan imaji kinestetik. Imaji visual adalah gambaran yang terbentuk di pikiran pembaca melalui penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan penglihatan. Contoh imaji visual dalam Pantun tersebut adalah kata “berlari” dan “mengejar” yang menggambarkan aksi cepat dan dinamis. Imaji kinestetik adalah gambaran yang terbentuk di pikiran pembaca melalui penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerak tubuh. Contoh imaji kinestetik dalam Pantun tersebut adalah kata “bertambah pintar” dan “belajar” yang menggambarkan proses perkembangan intelektual.
e. bunyi = rima akhir dan aliterasi. Rima akhir adalah persamaan bunyi pada akhir baris puisi. Contoh rima akhir dalam Pantun tersebut adalah kata “Datar” dan “mengejar” yang memiliki bunyi vokal /a/ pada akhir kata. Aliterasi adalah pengulangan bunyi konsonan pada awal kata atau suku kata. Contoh aliterasi dalam Pantun tersebut adalah kata “berlari” dan “belajar” yang memiliki bunyi konsonan /b/ pada awal kata.
f. konjungsi = jika. Konjungsi adalah kata penghubung antara dua kalimat atau klausa. Contoh konjungsi dalam puisi tersebut adalah kata “jika” yang menghubungkan antara kalimat ketiga dan keempat.
g. kalimat perintah = tidak ada. Kalimat perintah adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh atau memerintah seseorang agar melakukan sesuatu. Pantun tersebut tidak mengandung kalimat perintah.
h. kalimat larangan = tidak ada. Kalimat larangan adalah kalimat yang digunakan untuk melarang atau mencegah seseorang agar tidak melakukan sesuatu. Pantun tersebut tidak mengandung kalimat larangan.
i. tema = pentingnya belajar. Tema adalah gagasan pokok atau ide utama yang menjadi latar belakang penyusunan sebuah karya sastra. Tema Pantun tersebut adalah tentang pentingnya belajar sebagai cara untuk meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan.
j. pesan = menyemangati orang untuk belajar. Pesan adalah maksud atau tujuan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui Pantun. Pesan Pantun tersebut adalah untuk menyemangati orang untuk belajar dengan memberikan contoh analogi antara kuda, macam, dan Dadang.
2. a. jenis = puisi. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan imajinatif untuk menyampaikan perasaan, pikiran, atau pengalaman penyair.
b. diksi = kata-kata yang dipilih dengan tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan. Diksi dalam puisi dapat menambah nilai estetis dan makna puisi. Contoh diksi dalam puisi tersebut adalah kata “berkahi” yang memiliki konotasi positif dan religius.
c. bahasa kiasan = metafora. Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki persamaan tertentu. Contoh metafora dalam puisi tersebut adalah kata “berkahi” yang menyamakan hidup dengan anugerah dari Tuhan.
d. imaji = imaji visual. Imaji visual adalah gambaran yang terbentuk di pikiran pembaca melalui penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan penglihatan. Contoh imaji visual dalam puisi tersebut adalah kata “rajin” yang menggambarkan seseorang yang tekun dan disiplin dalam membaca Al Qur’an.
e. bunyi = rima akhir. Rima akhir adalah persamaan bunyi pada akhir baris puisi. Contoh rima akhir dalam puisi tersebut adalah kata “Qur’an” dan “Tuhan” yang memiliki bunyi vokal /a/ pada akhir kata.
f. konjungsi = barang siapa. Konjungsi adalah kata penghubung antara dua kalimat atau klausa. Contoh konjungsi dalam puisi tersebut adalah kata “barang siapa” yang menghubungkan antara kalimat pertama dan kedua.
g. kalimat perintah = tidak ada. Kalimat perintah adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh atau memerintah seseorang agar melakukan sesuatu. Puisi tersebut tidak mengandung kalimat perintah.
h. kalimat larangan = tidak ada. Kalimat larangan adalah kalimat yang digunakan untuk melarang atau mencegah seseorang agar tidak melakukan sesuatu. Puisi tersebut tidak mengandung kalimat larangan.
i. tema = keutamaan membaca Al Qur’an. Tema adalah gagasan pokok atau ide utama yang menjadi latar belakang penyusunan sebuah karya sastra. Tema puisi tersebut adalah tentang keutamaan membaca Al Qur’an sebagai sumber petunjuk dan rahmat bagi umat Islam.
j. pesan = mendorong orang untuk rajin membaca Al Qur’an. Pesan adalah maksud atau tujuan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisinya. Pesan puisi tersebut adalah untuk mendorong orang untuk rajin membaca Al Qur’an agar hidupnya diberkahi oleh Tuhan.