1. cabang biologi yang digunakan petani dalam mengembangkan pertaniannya! 2. jelaskan penyalahgunaan ilmu biologi yang dapat mengakibatkan lingkungan menjadi rusak.
masniida
1. Bisa dengan menggunakan cabang ilmu biologi yaitu genetika. Karena dngan ilmu genetika petani dapat membuat bibit unggul dan menghasilkan varietas baru 2. Penylahgunaan ilmu biologi misalnya pembasmian hama atau serangga di sawah dengan mbuat jantan atau betina mandul. Hal ini dpt mrusak ekosistem dan punahnya serangga
1 votes Thanks 3
AMRamadhan
1. bioteknologi contohnya penerapan agen pengendali hayati, PGPR, PGPF, penerapan mikoriza arbuskular. rekayasa genetika contohnya pemuliaan tanaman, perakitan tanaman transgenik, kultur jaringan. entomologi contohnya mempelajari siklus hidup hama, pengendalian hama, mempelajari serangga predator serta parasitoid, mempelajari pestisida nabati.
2. kalo yang paling umum di Indonesia plus dikaitkan dgn pertanyaan no 1, menurut saya penggunaan pestisida yang kurang bijaksana. dikaitkan dgn perinsip penggunaan pestisida 5t (tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat sasaran, dan tepat jenis).. dampaknya kerusakan lingkungan berupa tertinggalnya residu pestisida berbahaya pada komoditas hasil panen, tercemarnya daerah pertanaman, timbulnya resistensi dan resurgensi hama dan penyakit, terjadinya bioakumulasi residu pestisida pada lingkungan sekitar pertanaman.. Walaupun udah jelas ada dosisnya dan ada caranya aplikasinya di label kemasan tapi kadang pola pikir kebanyakan petani masih susah dirubah.. pola pikir petani pada umumnya makin besar dosis = makin efektif padahal sama sekali tidak efisien, malah justru merusak lingkungan..
2. Penylahgunaan ilmu biologi misalnya pembasmian hama atau serangga di sawah dengan mbuat jantan atau betina mandul. Hal ini dpt mrusak ekosistem dan punahnya serangga
rekayasa genetika contohnya pemuliaan tanaman, perakitan tanaman transgenik, kultur jaringan.
entomologi contohnya mempelajari siklus hidup hama, pengendalian hama, mempelajari serangga predator serta parasitoid, mempelajari pestisida nabati.
2. kalo yang paling umum di Indonesia plus dikaitkan dgn pertanyaan no 1, menurut saya penggunaan pestisida yang kurang bijaksana. dikaitkan dgn perinsip penggunaan pestisida 5t (tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat sasaran, dan tepat jenis).. dampaknya kerusakan lingkungan berupa tertinggalnya residu pestisida berbahaya pada komoditas hasil panen, tercemarnya daerah pertanaman, timbulnya resistensi dan resurgensi hama dan penyakit, terjadinya bioakumulasi residu pestisida pada lingkungan sekitar pertanaman.. Walaupun udah jelas ada dosisnya dan ada caranya aplikasinya di label kemasan tapi kadang pola pikir kebanyakan petani masih susah dirubah.. pola pikir petani pada umumnya makin besar dosis = makin efektif padahal sama sekali tidak efisien, malah justru merusak lingkungan..