Penemuan batu nisan Sultan Malik as-Saleh dari Samudra Pasai merupakan salah satu bukti pendukung teori Gujarat.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi saat Kerajaan Samudra Pasai dipimpin oleh Sultan Malik az-Zahir adalah kedatangan seorang musafir Maroko bernama Ibnu Batutah ke Kerajaan.
Kerajaan Perlak atau Peureulak dalam bahasa aslinya, didirikan pada tanggal 1 Muharam 225 H atau lada tahun 840 M oleh Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah.
Pembahasan
Berkaitan dengan masuknya Islam ke Indonesia, banyak teori-teori yang diungkapkan oleh para ahli. Berikut ini teori dan pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia!
1. Teori Gujarat
Teori Gujarat ini menjelaskan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia itu berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat yaitu daerah yang terletak di India bagian barat, berdekatan dengan laut Arab. Pendukung teori ini antara lain Snouck Hurgronje dan Mouqette.
Bukti atau dasar dari teori Gujarat adalah sebagai berikut!
Kurangnya fakta terkait peranan bangsa Arab dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.
Hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India dan Eropa sudah terjalin lama melalui jalur Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa.
Adanya keterangan dari Marcopolo, seorang musafir dari Vanesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak (Peureulak) pada tahun 1292. Dia menceritakan bahwa di daerah tersebut sudah banyak penduduk yang beragama Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan agama Islam.
Penemuan batu nisan Sultan Malik as-Saleh dari Kerajaan Samudra Pasai yang bertuliskan angka 1297 khas Gujarat.
2. Teori Makkah
Teori Makkah menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dan proses masuknya langsung dari Arab atau Makkah. Pendukung teori ini yaitu Hamka, van Leur, dan T. W. Arnold. Dasar teori ini diantaranya:
Di abad ke-7 M, di pantai barat Sumatra sudah terdapat perkampungan Islam (Arab) dengan pertimbangan bahwa para pedagang dari Arab sudah lama menidirikan perkampungan di Kanton, sejak abad ke-4. Hal ini sesuai berita dari Tiongkok.
Kerajaan Samudra Pasai menganut madzhab Syafi'i dimana pengaruh terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Makkah, sementara Gujarat (India) adalah penganut madzhab Hanafi.
Raja-raja Samudra Pasai mrnggunakan gelar al-Malik yang merupakan gelar dari Mesir.
3.TeoriPersia
Teoripersia menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia atau Parsi (Iran). Pendukung teori ini yaitu Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dasar dari teori ini yaitu adanya kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Beberapa persamaan tersebut yaitu:
Terdapat kesamaan ajaran sifi yang dianut Syekh Siti Jennar dengan ajaran sufi dari Iran yaitu Al Hallaj.
Ditemukannya Makam Maulana Malik Ibrahim yang bertuliskan angka tahun 1419 di Gresik.
Terdapat perkampungan Leren atau Leran di Giri, daerah Gresik yang memiliki kesamaan dengan nama perkampungan di Persia.
Adanya kesamaab budaya di Indonesia dengan di Persia terkait peringatan 10 Muharam atau Asyura untuk berkabung (mengenang) kematian Husain bin Ali, salah seorang cucu Nabi Muhammad SAW.
Penggunaan istilah bahasa Iran di dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat.
4.TeoriCinaatauTiongkok
TeoriCinaatauTiongkok menjelaskan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia, khususnya di Jawa berasal dari para perantau Cina. Pada masa Hindu-Buddha, orang-orang Cina sudah berbaur dengan penduduk Indonesia, terutama melalui perdagangan. Bahkan, ajaran Islam sudah sampai ke Cina sejak abad ke-7 M, masa dimana Islam ini baru berkembang.
Teori ini apabila melihat dari beberapa sumber luar negeri (kronik) maupun lokal (babad serta hikayat) dapat diterima. Adapun bukti dari teori ini yaitu:
Menurut beberapa sumber sejarah lokal, menuliskan bahwa raja Islam pertama di Jawa, yaitu Raden Patah dari Demak merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan yang sekarang ini termasuk Vietnam.
Berdasarkan Sejarah Banten dan juga Hikayat Pangeran Hasanuddin, nama serta gelar-gelar raja di Demak beserta leluhurnya ditulis dengan menggunakan istilah Cina, seperti CekKoPo, JinBun, CekBanCun, CunCeh, serta Cu-cu.
Terdapat masjid-masjid tua yang mempunyai nilai arsitektur Cina atau Tiongkok yang didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa.
Beberapa pelabuhan penting sepanjang abad ke-15 menurut catatan-catatan Cina diduduki pertama kali oleh para pelaut dan pedagang Cina.
Pelajari Lebih Lanjut
Materi tentang kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara: https://brainly.co.id/tugas/75226
Materi tentang saluran-saluran penyebaran Islam di Indonesia: https://brainly.co.id/tugas/18951237
Materi tentang faktor penyebab Islam mudah diterima masyarakat Indonesia: https://brainly.co.id/tugas/28897
Detail Jawaban
Kelas: 10
Mapel: Sejarah
Bab: 3 - Islamisasi dan Silang Budaya di Indonesia
Pembahasan
Berkaitan dengan masuknya Islam ke Indonesia, banyak teori-teori yang diungkapkan oleh para ahli. Berikut ini teori dan pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia!
1. Teori Gujarat
Teori Gujarat ini menjelaskan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia itu berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat yaitu daerah yang terletak di India bagian barat, berdekatan dengan laut Arab. Pendukung teori ini antara lain Snouck Hurgronje dan Mouqette.
Bukti atau dasar dari teori Gujarat adalah sebagai berikut!
2. Teori Makkah
Teori Makkah menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dan proses masuknya langsung dari Arab atau Makkah. Pendukung teori ini yaitu Hamka, van Leur, dan T. W. Arnold. Dasar teori ini diantaranya:
3. Teori Persia
Teori persia menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia atau Parsi (Iran). Pendukung teori ini yaitu Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dasar dari teori ini yaitu adanya kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Beberapa persamaan tersebut yaitu:
4. Teori Cina atau Tiongkok
Teori Cina atau Tiongkok menjelaskan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia, khususnya di Jawa berasal dari para perantau Cina. Pada masa Hindu-Buddha, orang-orang Cina sudah berbaur dengan penduduk Indonesia, terutama melalui perdagangan. Bahkan, ajaran Islam sudah sampai ke Cina sejak abad ke-7 M, masa dimana Islam ini baru berkembang.
Teori ini apabila melihat dari beberapa sumber luar negeri (kronik) maupun lokal (babad serta hikayat) dapat diterima. Adapun bukti dari teori ini yaitu:
Pelajari Lebih Lanjut
Detail Jawaban
Kelas: 10
Mapel: Sejarah
Bab: 3 - Islamisasi dan Silang Budaya di Indonesia
Kode kategorisasi: 10.3.3