1. Bagaimana menyusun Menu gizi seimbang untuk anak a. Menu Balita dan anak b. Menu remaja dan dewasa C. Menu lanjut usia ( lansia ) 2. Mampu menilai status gizi yang di butuhkan oleh tubuh a. Penilaian status gizi antropometri b. Penilaian status gizi Klinis dan Biokimia c. Penilaian status gizi memlui survei
- Pilihlah bahan makanan yang seimbang dari sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, sayur dan buah-buahan.
- Untuk sumber karbohidrat, pilih nasi, roti, mie, atau kentang yang diolah secara sehat.
- Untuk protein hewani, pilih daging, ikan, ayam, telur, atau susu.
- Untuk protein nabati, pilih kacang-kacangan atau tempe.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kedelai.
- Pastikan anak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
b. Menu Remaja dan Dewasa
- Pilihlah bahan makanan yang seimbang dari sumber karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, sayur dan buah-buahan.
- Untuk sumber karbohidrat, pilih nasi merah, roti gandum, kentang atau pasta yang diolah secara sehat.
- Untuk protein hewani, pilih daging tanpa lemak, ikan, ayam, telur, atau susu rendah lemak.
- Untuk protein nabati, pilih kacang-kacangan atau tahu.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kedelai.
- Pastikan konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
c. Menu Lansia
- Pilihlah bahan makanan yang mudah dicerna, kaya serat, rendah natrium, dan kaya nutrisi seperti vitamin dan mineral.
- Untuk sumber karbohidrat, pilih nasi merah, roti gandum, atau kentang yang diolah secara sehat.
- Pilih protein hewani rendah lemak seperti daging tanpa lemak, ikan, atau ayam.
- Pilih protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu, atau tempe.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kedelai.
- Pastikan konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
2. Menilai Status Gizi
a. Penilaian Status Gizi Antropometri
- Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) dan apakah seseorang termasuk dalam kategori gizi buruk, gizi kurang, normal, atau obesitas.
- Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) untuk mengetahui status gizi anak balita.
b. Penilaian Status Gizi Klinis dan Biokimia
- Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui tanda-tanda klinis gizi buruk, seperti kulit kering, rambut mudah rontok, dan kuku rapuh.
- Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar nutrisi dalam darah, seperti kadar hemoglobin, serum albumin, dan serum
Jawaban:
1. Menyusun Menu Gizi Seimbang untuk Anak:
a. Menu Balita dan Anak
- Pilihlah bahan makanan yang seimbang dari sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, sayur dan buah-buahan.
- Untuk sumber karbohidrat, pilih nasi, roti, mie, atau kentang yang diolah secara sehat.
- Untuk protein hewani, pilih daging, ikan, ayam, telur, atau susu.
- Untuk protein nabati, pilih kacang-kacangan atau tempe.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kedelai.
- Pastikan anak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
b. Menu Remaja dan Dewasa
- Pilihlah bahan makanan yang seimbang dari sumber karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, sayur dan buah-buahan.
- Untuk sumber karbohidrat, pilih nasi merah, roti gandum, kentang atau pasta yang diolah secara sehat.
- Untuk protein hewani, pilih daging tanpa lemak, ikan, ayam, telur, atau susu rendah lemak.
- Untuk protein nabati, pilih kacang-kacangan atau tahu.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kedelai.
- Pastikan konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
c. Menu Lansia
- Pilihlah bahan makanan yang mudah dicerna, kaya serat, rendah natrium, dan kaya nutrisi seperti vitamin dan mineral.
- Untuk sumber karbohidrat, pilih nasi merah, roti gandum, atau kentang yang diolah secara sehat.
- Pilih protein hewani rendah lemak seperti daging tanpa lemak, ikan, atau ayam.
- Pilih protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu, atau tempe.
- Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kedelai.
- Pastikan konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup setiap hari.
2. Menilai Status Gizi
a. Penilaian Status Gizi Antropometri
- Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) dan apakah seseorang termasuk dalam kategori gizi buruk, gizi kurang, normal, atau obesitas.
- Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) untuk mengetahui status gizi anak balita.
b. Penilaian Status Gizi Klinis dan Biokimia
- Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui tanda-tanda klinis gizi buruk, seperti kulit kering, rambut mudah rontok, dan kuku rapuh.
- Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar nutrisi dalam darah, seperti kadar hemoglobin, serum albumin, dan serum