1. Bagaimana hubungan pengalaman hidup terhadap kesuksesan seseorang? 2. Keunggulan apa yang harus dimiliki individu era sekarang? 3. Sebutkan kekuatan pengungkit untuk terwujudnya keunggulan diri yang sempurna!
Gue kasih poin 30 deh klo bisa jawab 3 soal ini. Tolong di jawab yah, ini penting banget
Hanifah10061. Karena pengalaman itu memberi kita suatu pelajaran,baik hal yang baik ataupun buruk.Bahkan ada pepatah mengatakan "pengalaman adalah guru terbaik" dari pepatah tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dari pengalaman kita dapat melakukan hal yang lebih baik,untuk jalan menuju kesuksesan 2. Belajar dan Mengajar 3. Keunggulan diri akan sempurna apabila dibekali kekuatan pengungkit yaitu cita-cita masa depan. Cita-cita masa depan memberi energi bagi setiap individu untuk belajar, beraktivitas dan melakukan apapun untuk kesejahteraan masa depan. Cita-cita yang tidak disertai perbuatan dan sebuah keyakinan untuk bisa mencapai tujuan tersebut, sama halnya telah mengalami setengah kegagalan. Maka keyakinan dalam mewujudkan prestasi diri harus mendapat tempat dalam diri kita. Jadi keyakinan menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan cita-cita atau prestasi.Untuk itu sebagai pelajar harus melaksanakan tugasnya yaitu:Dalam melaksanakan tugas semua potensi yang dimiliki pada diri kita, kemampuan dan keterampilan kita digunakan secara maksimal.Miliki semangat tinggi karena sadar bahwa semangat yang tinggi akan mencapai hasil yang maksimal.Taat dan siap melakukan pekerjaan apapun yang ditugaskan oleh guru atau sekolah.Melaksanakan tugas dengan niat yang ikhlas dan tulus.Menganggap tugas yang diberikan kepadanya sebagai kepercayaan dan bukan beban.Sebagai pelajar harus mampu meningkatkan prestasi diri dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu pelajar harus memiliki keterampilan, kemampuan, dan pengalaman keterampilan hidup. Selain itu kita perlu belajar kepada orang lain yang memiliki kelebihan.Belajar tidak harus di dalam kelas, tetapi di mana saja kita bisa belajar, dari buku, dari lingkungan, di dalam kantor, dalam pabrik, di jalan, yang penting kita dapat menambah pengetahuan dan keterampilan.Konsep ini mendorong kita selalu belajar dan berlatih sehingga kualitas kehidupan meningkat. Konsep ini secara otomatis dan berkesinambungan menjadi proses pelatihan, pendidikan dan pemberdayaan diri sehingga kemampuan berprestasi yang rendah akan meningkat. Terdapat lima kualitas yang perlu kita jaga dan pertahankan dalam kehidupan sebagai seorang yang berprestasi (Amir Tengku Ramly 2006: 33-34) yaitu: Kualitas belajar Kualitas studi dan karir meliputi lulus dengan nilai terbaik bagi diri sendiri, belajar sesuai jalur sukses pribadi, mencintai prestasi baik di dunia belajar maupun masyarakat, masuk sekolah atau instansi yang mampu mewujudkan cita-cita, mempunyai spesialisasi keahlian, memiliki semangat dan kepribadian sejati dalam kompetensi belajar, menemukan peluang yang menguntungkan, mengelola hidup dengan baik, mampu menuangkan ide, melakukan investasi secara bijaksana, melihat peluang dibalik aktivitas dan peristiwa, menjadi bos atas diri sendiri dan berani mengambil risiko. Kualitas harmonisasi keluarga Kualitas harmonisasi keluarga meliputi memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, memiliki hasrat menjadi figur yang bisa diteladani, dan mempunyai pasangan hidup yang mendukung impian dan cita-cita di masa depan. Kualitas hubungan sosial Kualitas hubungan sosial meliputi memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan berinteraksi secara wajar dan bermanfaat. Kulaitas iman dan takwa Kualitas iman dan takwa antara lain rohani yang tenang dan terkendali, bersikap jujur pada diri sendiri dan orang lain, mempunyai disiplin yang tinggi dan memiliki iman atau spiritual yang kuat. Kualitas kesehatan jasmani dan rohani Kualitas kesehatan jasmani dan rohani meliputi fisik yang sehat, hidup hemat, sehat dan bersahaja, belajar dan bekerja lebih giat dari sebelumnya.Dalam mencapai prestasi ada kebiasaan-kebiasaan hidup yang merusak peningkatan prestasi kebiasaan adalah perilaku, baik sadar maupun tidak disadari dikerjakan secara berulangulang. Kebiasaan mempunyai nilai subjektif yang tinggi. Kebiasaan tidak baik akan membawa akibat negatif pada peningkatan prestasi dan lingkungan. SEMOGA MEMBANTU....
2. Belajar dan Mengajar
3. Keunggulan diri
akan sempurna apabila dibekali kekuatan pengungkit yaitu cita-cita masa depan. Cita-cita masa depan memberi energi bagi setiap individu untuk belajar, beraktivitas dan melakukan apapun untuk kesejahteraan masa depan. Cita-cita yang tidak disertai perbuatan dan sebuah keyakinan untuk bisa mencapai tujuan tersebut, sama halnya telah mengalami setengah kegagalan. Maka keyakinan dalam mewujudkan prestasi diri harus mendapat tempat dalam diri kita. Jadi keyakinan menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan cita-cita atau prestasi.Untuk itu sebagai pelajar harus melaksanakan tugasnya yaitu:Dalam melaksanakan tugas semua potensi yang dimiliki pada diri kita, kemampuan dan keterampilan kita digunakan secara maksimal.Miliki semangat tinggi karena sadar bahwa semangat yang tinggi akan mencapai hasil yang maksimal.Taat dan siap melakukan pekerjaan apapun yang ditugaskan oleh guru atau sekolah.Melaksanakan tugas dengan niat yang ikhlas dan tulus.Menganggap tugas yang diberikan kepadanya sebagai kepercayaan dan bukan beban.Sebagai pelajar harus mampu meningkatkan prestasi diri dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu pelajar harus memiliki keterampilan, kemampuan, dan pengalaman keterampilan hidup. Selain itu kita perlu belajar kepada orang lain yang memiliki kelebihan.Belajar tidak harus di dalam kelas, tetapi di mana saja kita bisa belajar, dari buku, dari lingkungan, di dalam kantor, dalam pabrik, di jalan, yang penting kita dapat menambah pengetahuan dan keterampilan.Konsep ini mendorong kita selalu belajar dan berlatih sehingga kualitas kehidupan meningkat. Konsep ini secara otomatis dan berkesinambungan menjadi proses pelatihan, pendidikan dan pemberdayaan diri sehingga kemampuan berprestasi yang rendah akan meningkat. Terdapat lima
kualitas yang perlu kita jaga dan pertahankan dalam kehidupan sebagai seorang yang berprestasi (Amir Tengku Ramly 2006: 33-34) yaitu:
Kualitas belajar Kualitas studi dan karir meliputi lulus dengan nilai terbaik bagi diri sendiri, belajar sesuai jalur sukses pribadi, mencintai prestasi baik di dunia belajar maupun masyarakat, masuk sekolah atau instansi yang mampu mewujudkan cita-cita, mempunyai spesialisasi keahlian, memiliki semangat dan kepribadian sejati dalam kompetensi belajar, menemukan peluang yang menguntungkan, mengelola hidup dengan baik, mampu menuangkan ide, melakukan investasi secara bijaksana, melihat peluang dibalik aktivitas dan peristiwa, menjadi bos atas diri sendiri dan berani mengambil risiko.
Kualitas harmonisasi keluarga Kualitas harmonisasi keluarga meliputi memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, memiliki hasrat menjadi figur yang bisa diteladani, dan mempunyai pasangan hidup yang mendukung impian dan cita-cita di masa depan.
Kualitas hubungan sosial Kualitas hubungan sosial meliputi memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan berinteraksi secara wajar dan bermanfaat.
Kulaitas iman dan takwa Kualitas iman dan takwa antara lain rohani yang tenang dan terkendali, bersikap jujur pada diri sendiri dan orang lain, mempunyai disiplin yang tinggi dan memiliki iman atau spiritual yang kuat.
Kualitas kesehatan jasmani dan rohani Kualitas kesehatan jasmani dan rohani meliputi fisik yang sehat, hidup hemat, sehat dan bersahaja, belajar dan bekerja lebih giat dari sebelumnya.Dalam mencapai prestasi ada kebiasaan-kebiasaan hidup yang merusak peningkatan prestasi kebiasaan adalah perilaku, baik sadar maupun tidak disadari dikerjakan secara berulangulang. Kebiasaan mempunyai nilai subjektif yang tinggi.
Kebiasaan tidak baik akan membawa akibat negatif pada peningkatan prestasi dan lingkungan.
SEMOGA MEMBANTU....