1. bagaimana cara membuktikan Allah memiliki sifat mukhalafatuhu lil hawadisi??? 2. Bagaimana cara mengamalkan sifat basar dalam kehidupan sehari-hari??? 3. Allah memiliki sifat mustahil ta'addud. apa yang terjadi jika allah memiliki sifat tersebut? Bagaimana sikap yang harus kalian tunjukkan kepada orang percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu??? 4. Fadil baru saja ikut lomba olahraga nasional. ia mendapatkan hadiah uang tunai sebesar satu juta rupiah karena dapat juara dua. ia merasa sangat senang dan berniat ingin beli sepatu baru. namun dalam perjalanan pulang tiba-tiba ada orang mengambil tas miliknya sehingga ia kehilangan uang tersebut. bagaimana sikap yang seharusnya Fadil lakukan jika ia mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah ???
**1. Cara membuktikan Allah memiliki sifat mukhalafatuhu lil hawadisi**
Sifat mukhalafatuhu lil hawadisi adalah sifat Allah yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Sifat ini dapat dibuktikan dengan beberapa cara, antara lain:
* **Penciptaan alam semesta**. Alam semesta diciptakan oleh Allah dari ketiadaan. Alam semesta memiliki sifat baru, yaitu ada. Sedangkan Allah adalah Pencipta alam semesta, sehingga Allah tidak sama dengan alam semesta.
* **Sifat-sifat Allah yang tidak dimiliki oleh makhluk**. Allah memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk, seperti:
* **Qidam**, yaitu tidak berawal dan tidak berakhir.
* **Baqa'**, yaitu kekal.
* **Mukhalafatul lil hawadisi**, yaitu tidak sama dengan makhluk.
* **Qiyamuhu binafsihi**, yaitu berdiri sendiri.
* **Wahdaniyatuhu**, yaitu tunggal.
* **Ketidakmungkinan Allah memiliki sifat-sifat makhluk**. Jika Allah memiliki sifat-sifat makhluk, maka Allah akan menjadi makhluk juga. Hal ini tentu tidak mungkin, karena Allah adalah Pencipta makhluk.
**2. Cara mengamalkan sifat basar dalam kehidupan sehari-hari**
Sifat basar adalah sifat Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Sifat ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara:
* **Selalu merasa diawasi oleh Allah**. Hal ini akan membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan berkata-kata.
* **Selalu berusaha untuk berbuat baik**. Karena kita yakin bahwa Allah mengetahui segala perbuatan kita, baik yang baik maupun yang buruk.
* **Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah**. Karena kita yakin bahwa nikmat yang kita terima adalah karunia dari Allah.
**3. Allah memiliki sifat mustahil ta'addud. Apa yang terjadi jika Allah memiliki sifat tersebut? Bagaimana sikap yang harus kalian tunjukkan kepada orang percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu???**
Jika Allah memiliki sifat mustahil ta'addud, maka akan terjadi beberapa hal, antara lain:
* **Akan terjadi kerancuan dalam akidah**. Karena akan ada dua atau lebih Tuhan yang memiliki sifat dan kehendak yang berbeda-beda.
* **Akan terjadi perpecahan dalam umat Islam**. Karena akan ada perbedaan pendapat tentang siapa yang harus disembah.
* **Akan terjadi kerusakan di dunia**. Karena akan terjadi peperangan dan pertikaian antar Tuhan.
Sikap yang harus ditunjukkan kepada orang percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu adalah dengan cara:
* **Menjelaskan kepada mereka tentang sifat mustahil ta'addud**.
* **Membawa mereka kepada dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Allah adalah satu**.
* **Bersabar dan mendoakan mereka**.
**4. Fadil baru saja ikut lomba olahraga nasional. Ia mendapatkan hadiah uang tunai sebesar satu juta rupiah karena dapat juara dua. Ia merasa sangat senang dan berniat ingin beli sepatu baru. Namun dalam perjalanan pulang tiba-tiba ada orang mengambil tas miliknya sehingga ia kehilangan uang tersebut. Bagaimana sikap yang seharusnya Fadil lakukan jika ia mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah ???**
Jika Fadil mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah, maka ia akan menerima musibah tersebut dengan ikhlas dan sabar. Ia akan meyakini bahwa hal tersebut adalah takdir Allah yang telah ditetapkan untuknya.
Fadil juga akan berusaha untuk mengambil hikmah dari musibah tersebut. Ia akan belajar untuk lebih bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Ia juga akan belajar untuk lebih berhati-hati dalam menjaga harta bendanya.
Berikut adalah beberapa sikap yang dapat dilakukan Fadil jika ia mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah:
* **Mengikhlaskan musibah tersebut sebagai takdir Allah**.
* **Bertawakal kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya**.
* **Bersabar dan tidak berputus asa**.
* **Mengambil hikmah dari musibah tersebut**.
Dengan mengamalkan sifat Jaiz bagi Allah, Fadil akan menjadi manusia yang lebih kuat dan tegar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
**1. Cara membuktikan Allah memiliki sifat mukhalafatuhu lil hawadisi**
Sifat mukhalafatuhu lil hawadisi adalah sifat Allah yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Sifat ini dapat dibuktikan dengan beberapa cara, antara lain:
* **Penciptaan alam semesta**. Alam semesta diciptakan oleh Allah dari ketiadaan. Alam semesta memiliki sifat baru, yaitu ada. Sedangkan Allah adalah Pencipta alam semesta, sehingga Allah tidak sama dengan alam semesta.
* **Sifat-sifat Allah yang tidak dimiliki oleh makhluk**. Allah memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk, seperti:
* **Qidam**, yaitu tidak berawal dan tidak berakhir.
* **Baqa'**, yaitu kekal.
* **Mukhalafatul lil hawadisi**, yaitu tidak sama dengan makhluk.
* **Qiyamuhu binafsihi**, yaitu berdiri sendiri.
* **Wahdaniyatuhu**, yaitu tunggal.
* **Ketidakmungkinan Allah memiliki sifat-sifat makhluk**. Jika Allah memiliki sifat-sifat makhluk, maka Allah akan menjadi makhluk juga. Hal ini tentu tidak mungkin, karena Allah adalah Pencipta makhluk.
**2. Cara mengamalkan sifat basar dalam kehidupan sehari-hari**
Sifat basar adalah sifat Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Sifat ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara:
* **Selalu merasa diawasi oleh Allah**. Hal ini akan membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan berkata-kata.
* **Selalu berusaha untuk berbuat baik**. Karena kita yakin bahwa Allah mengetahui segala perbuatan kita, baik yang baik maupun yang buruk.
* **Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah**. Karena kita yakin bahwa nikmat yang kita terima adalah karunia dari Allah.
**3. Allah memiliki sifat mustahil ta'addud. Apa yang terjadi jika Allah memiliki sifat tersebut? Bagaimana sikap yang harus kalian tunjukkan kepada orang percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu???**
Jika Allah memiliki sifat mustahil ta'addud, maka akan terjadi beberapa hal, antara lain:
* **Akan terjadi kerancuan dalam akidah**. Karena akan ada dua atau lebih Tuhan yang memiliki sifat dan kehendak yang berbeda-beda.
* **Akan terjadi perpecahan dalam umat Islam**. Karena akan ada perbedaan pendapat tentang siapa yang harus disembah.
* **Akan terjadi kerusakan di dunia**. Karena akan terjadi peperangan dan pertikaian antar Tuhan.
Sikap yang harus ditunjukkan kepada orang percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu adalah dengan cara:
* **Menjelaskan kepada mereka tentang sifat mustahil ta'addud**.
* **Membawa mereka kepada dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Allah adalah satu**.
* **Bersabar dan mendoakan mereka**.
**4. Fadil baru saja ikut lomba olahraga nasional. Ia mendapatkan hadiah uang tunai sebesar satu juta rupiah karena dapat juara dua. Ia merasa sangat senang dan berniat ingin beli sepatu baru. Namun dalam perjalanan pulang tiba-tiba ada orang mengambil tas miliknya sehingga ia kehilangan uang tersebut. Bagaimana sikap yang seharusnya Fadil lakukan jika ia mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah ???**
Jika Fadil mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah, maka ia akan menerima musibah tersebut dengan ikhlas dan sabar. Ia akan meyakini bahwa hal tersebut adalah takdir Allah yang telah ditetapkan untuknya.
Fadil juga akan berusaha untuk mengambil hikmah dari musibah tersebut. Ia akan belajar untuk lebih bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Ia juga akan belajar untuk lebih berhati-hati dalam menjaga harta bendanya.
Berikut adalah beberapa sikap yang dapat dilakukan Fadil jika ia mempercayai adanya sifat Jaiz bagi Allah:
* **Mengikhlaskan musibah tersebut sebagai takdir Allah**.
* **Bertawakal kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya**.
* **Bersabar dan tidak berputus asa**.
* **Mengambil hikmah dari musibah tersebut**.
Dengan mengamalkan sifat Jaiz bagi Allah, Fadil akan menjadi manusia yang lebih kuat dan tegar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.