Pada asalnya pembicaraan hati tidak termasuk amalan yang tercatat sebagai dosa maupun pahala bagi pelakunya, selama tidak diucapkan atau dilakukan. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إن الله تجاوز عن أمتي ما حدثت به نفسها ما لم تتكلم به أو تعمل به
Sesungguhnya Allah memaafkan apa yang terlintas dalam batin umatku selama belum diucapkan atau belum dilakukan. (Muttafaq ‘Alaihi).
Para ulama menyatakan ,
“Dalam membaca Alquran seorang harus menggerakkan lidah dan kedua bibirnya. Tanpa melakukan itu maka tidak teranggap sebagai bacaan, namun terhitung sebagai tadabbur atau tafakkur. Oleh karenanya seorang yg sedang junub tidak dilarang membaca Alquran dalam hatinya atau orang yang sedang buang hajat tdk dilarang utk berdzikir dalam hati.”
Jawaban:
Pada asalnya pembicaraan hati tidak termasuk amalan yang tercatat sebagai dosa maupun pahala bagi pelakunya, selama tidak diucapkan atau dilakukan. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إن الله تجاوز عن أمتي ما حدثت به نفسها ما لم تتكلم به أو تعمل به
Sesungguhnya Allah memaafkan apa yang terlintas dalam batin umatku selama belum diucapkan atau belum dilakukan. (Muttafaq ‘Alaihi).
Para ulama menyatakan ,
“Dalam membaca Alquran seorang harus menggerakkan lidah dan kedua bibirnya. Tanpa melakukan itu maka tidak teranggap sebagai bacaan, namun terhitung sebagai tadabbur atau tafakkur. Oleh karenanya seorang yg sedang junub tidak dilarang membaca Alquran dalam hatinya atau orang yang sedang buang hajat tdk dilarang utk berdzikir dalam hati.”
Penjelasan:
Semoga membantu jangan lupa jadikan jawaban terbaik/tercerdas yh >•<