Menjelang sidang ppki tanggal 18 Agustus 1945, terjadi kesepakatan antara sejumlah tokoh islam dan kelompok nasionalis sehingga terdapat perubahan rancangan ketiga barang tubuh uud. Berdasarkan pernyataan tersebut, jelaskan perubahan apa saja yang menjadi kesepakatan kedua kelompok tersebut!
Jawab Yang Bener Atau Manusia Tengkorak Datang Ke Rumah Kalian : ⣀⠤⠔⠒⠒⠒⠒⠒⠒⠒⠦⢄⣀⠀⠀⠀⠀ ⢀⡴⠋ ⠈⠑⢄⠀⠀ ⢀⠎ ⠈⢣⠀ ⢸ ⡄ ⢢⠈⡇ ⢸ ⣇ ⡼ ⡇ ⠘⡆⢸ ⢀⣀⣤⣄⡀ ⢀⣤⣤⣄⡀ ⡇⡸⠀ ⠘⣾⠀⣿⣿⣿⣿⣿ ⣿⣿⣿⣿⣿ ⡗⠁⠀ ⢸⣿⠀⠙⢿⣿⠿⠃⢠⢠⡀⠙⠿⣿⠿⠃ ⡇⠀⠀ ⠁⢸⣄ ⢠⣿⢸⣿⠀⠀⠀⠀⠀⣠⠇⠀⠀ ⡏⢷⡄ ⠘⠟⠈⠿⠁⠀⠀⢠⡞⡹⠁⠀⠀⠀ ⢹⠀⠸⠘⢢⢠⠤⠤⡤⡄⢰⢡⠁⠀⡇⠀⠀⠀⠀ ⢸⠀⠀⠣⣹⢸⠒⠒⡗⡇⣩⠌⢀⠀⡇⠀⠀⠀⠀ ⠈⢧⡀⠀⠀⠉⠉⠉⠉⠁⠀⠀⣀⠜⠀⠀⠀⠀⠀ ⠉⠓⠢⠤⠤⠤⠔⠊⠁⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk setelah Badan Usaha Penyelidikan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Pembentukan kepanitiaan ini diklaim bertujuan untuk meneruskan peran BPUPKI yang telah mencanangkan beberapa hal terkait Indonesia yang ingin merdeka. Janji pemberian kemerdekaan negara Indonesia oleh Jepang terus berjalan, mulai dari BPUPKI yang dibentuk hingga PPKI yang menggantikannya. Anggota PPKI dipilih oleh Marsekal Terauci, penguasa tertinggi Jepang di Asia Tenggara. Di balik itu, Jepang ternyata ingin mendapatkan imbalan atas janji kemerdekaan yang diberikan kepada Indonesia. Sehari sebelum PPKI dibentuk, Hiroshima, salah satu kota terpenting di Jepang, dijatuhi bom atom oleh Sekutu yang menyebabkan hangusnya kota tersebut.
Berada di ambang kekalahan, Jepang berusaha mendapatkan dukungan dari Indonesia. Karena itu, Jepang merekrut kaum nasionalis "golongan tua", seperti Sukarno dan Hatta. Mohammad Yamin menjelaskan bahwa PPKI dibuat pada 7 Agustus 1945. Akan tetapi, A.B. Kusuma dalam Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 (2009) menjabarkan, PPKI baru resmi lahir pada 12 Agustus, tepatnya ketika Marsekal Terauci menyatakan persetujuan atas pendirian PPKI dan ketika Sukarno diangkat menjadi pemimpinnya. Tepat sebelum itu, 9 Agustus 1945, Marsekal Terauci ternyata juga pernah mengadakan pertemuan rahasia di Vietnam dengan para golongan tua, yakni Sukarno, Hatta, dan Radjiman. Karena itu, ada juga pendapat bahwa PPKI baru dibentuk pada tanggal tersebut. “Kami berangkat pada pukul lima pagi, secara rahasia. Ada perintah, dilarang memberi tahu keberangkatan itu kepada siapa pun, meski keluarga sendiri,” kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat (2007: 247). Turut hadir Mohammad Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat dalam lawatan mencekam bersama puluhan pembesar militer Jepang itu. Secara berurutan, mereka kemudian turut dilantik sebagai wakil ketua dan perwakilan anggota PPKI. Menurut ingatan Bung Karno, sebelum diberi tahu bahwa salah satu kota terpenting di Jepang telah rata akibat bom atom, baik dirinya maupun Hatta tidak mengerti apa yang sedang direncanakan oleh Jepang. Terauchi hanya memberi tahu bahwa Tenno Heika (Kaisar Jepang) menyerahkan proses kemerdekaan sepenuhnya kepada bangsa Indonesia. Untuk itu, Terauchi setuju untuk tidak melibatkan orang-orang Jepang dalam PPKI. Sukarno mencerna perkataan Terauchi dengan sikap hati-hati. Menurutnya, rencana memproklamasikan kemerdekaan dan mengesahkan rancangan UU Dasar yang menjadi tugas PPKI harus dilakukan secara perlahan tanpa pertumpahan darah. Pramoedya Ananta Toer dan kawan-kawan dalam Kronik Revolusi Indonesia Jilid I (1999: 19) mencatat Sukarno sendiri yang mengusulkan agar PPKI memulai tugasnya sekitar tanggal 25 Agustus 1945 yang diikuti oleh anggukan Terauchi. Tapi yang terjadi kemudian, segala sesuatunya berjalan lebih cepat.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk setelah Badan Usaha Penyelidikan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Pembentukan kepanitiaan ini diklaim bertujuan untuk meneruskan peran BPUPKI yang telah mencanangkan beberapa hal terkait Indonesia yang ingin merdeka. Janji pemberian kemerdekaan negara Indonesia oleh Jepang terus berjalan, mulai dari BPUPKI yang dibentuk hingga PPKI yang menggantikannya. Anggota PPKI dipilih oleh Marsekal Terauci, penguasa tertinggi Jepang di Asia Tenggara. Di balik itu, Jepang ternyata ingin mendapatkan imbalan atas janji kemerdekaan yang diberikan kepada Indonesia. Sehari sebelum PPKI dibentuk, Hiroshima, salah satu kota terpenting di Jepang, dijatuhi bom atom oleh Sekutu yang menyebabkan hangusnya kota tersebut.
Berada di ambang kekalahan, Jepang berusaha mendapatkan dukungan dari Indonesia. Karena itu, Jepang merekrut kaum nasionalis "golongan tua", seperti Sukarno dan Hatta. Mohammad Yamin menjelaskan bahwa PPKI dibuat pada 7 Agustus 1945. Akan tetapi, A.B. Kusuma dalam Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 (2009) menjabarkan, PPKI baru resmi lahir pada 12 Agustus, tepatnya ketika Marsekal Terauci menyatakan persetujuan atas pendirian PPKI dan ketika Sukarno diangkat menjadi pemimpinnya. Tepat sebelum itu, 9 Agustus 1945, Marsekal Terauci ternyata juga pernah mengadakan pertemuan rahasia di Vietnam dengan para golongan tua, yakni Sukarno, Hatta, dan Radjiman. Karena itu, ada juga pendapat bahwa PPKI baru dibentuk pada tanggal tersebut. “Kami berangkat pada pukul lima pagi, secara rahasia. Ada perintah, dilarang memberi tahu keberangkatan itu kepada siapa pun, meski keluarga sendiri,” kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat (2007: 247). Turut hadir Mohammad Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat dalam lawatan mencekam bersama puluhan pembesar militer Jepang itu. Secara berurutan, mereka kemudian turut dilantik sebagai wakil ketua dan perwakilan anggota PPKI. Menurut ingatan Bung Karno, sebelum diberi tahu bahwa salah satu kota terpenting di Jepang telah rata akibat bom atom, baik dirinya maupun Hatta tidak mengerti apa yang sedang direncanakan oleh Jepang. Terauchi hanya memberi tahu bahwa Tenno Heika (Kaisar Jepang) menyerahkan proses kemerdekaan sepenuhnya kepada bangsa Indonesia. Untuk itu, Terauchi setuju untuk tidak melibatkan orang-orang Jepang dalam PPKI. Sukarno mencerna perkataan Terauchi dengan sikap hati-hati. Menurutnya, rencana memproklamasikan kemerdekaan dan mengesahkan rancangan UU Dasar yang menjadi tugas PPKI harus dilakukan secara perlahan tanpa pertumpahan darah. Pramoedya Ananta Toer dan kawan-kawan dalam Kronik Revolusi Indonesia Jilid I (1999: 19) mencatat Sukarno sendiri yang mengusulkan agar PPKI memulai tugasnya sekitar tanggal 25 Agustus 1945 yang diikuti oleh anggukan Terauchi. Tapi yang terjadi kemudian, segala sesuatunya berjalan lebih cepat.
maaf ga jelas ya kak/bang :33