2. dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila
3. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
4. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur
5. Maka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,
6. siapa di antara kamu yang gila?
7. Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk
«ن» أحد حروف الهجاء الله أعلم بمراده به «والقلم» الذي كتب به الكائنات في اللوح المحفوظ «وما يسطرون» أي الملائكة من الخير والصلاح.
(Nun) adalah salah satu dari huruf hijaiah, hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya (demi qalam) yang dipakai untuk menulis nasib semua makhluk di Lohmahfuz (dan apa yang mereka tulis) apa yang ditulis oleh para malaikat berupa kebaikan dan kesalehan.
Ayat 2
مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ
berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
«ما أنت» يا محمد «بنعمة ربك بمجنون» أي انتفى الجنون عنك بسبب إنعام ربك عليك بالنبوة وغيرها وهذا رد لقولهم إنه مجنون.
(Kamu sekali-kali bukanlah) hai Muhammad (orang gila, berkat nikmat Rabbmu) yang telah mengaruniakan kenabian kepadamu, dan juga nikmat-nikmat-Nya yang lain. Ayat ini merupakan jawaban terhadap perkataan orang-orang kafir, yang mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila.
Ayat 3
وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ
Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
«وإن لك لأجرا غير ممنون» مقطوع.
(Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya) tiada pernah terputus.
Ayat 4
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
«وإنك لعلى خلق» دين «عظيم».
(Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti) beragama (yang agung.)
Ayat 5
فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ
Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat,
«فستبصر ويبصرون».
(Maka kelak kamu akan melihat dan mereka pun akan melihat.)
Ayat 6
بِأَييِّكُمُ ٱلْمَفْتُونُ
siapa di antara kamu yang gila.
«بأيكم المفتون» مصدر كالمعقول، أي الفتون بمعنى الجنون، أي أبك أم بهم.
(Siapakah di antara kalian yang gila) yang tidak waras akalnya, kamukah atau mereka. Lafal al-maftuun ini wazannya sama dengan lafal al-ma`quul, berasal dari mashdar al-futuun, artinya gila.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
«إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين» له وأعلم بمعنى عالم.
(Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang Paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) lafal a`lamu di sini bermakna 'aalimun, yakni Dia mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Jawaban:
1. Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,
2. dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila
3. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
4. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur
5. Maka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,
6. siapa di antara kamu yang gila?
7. Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk
Jawaban:
ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
«ن» أحد حروف الهجاء الله أعلم بمراده به «والقلم» الذي كتب به الكائنات في اللوح المحفوظ «وما يسطرون» أي الملائكة من الخير والصلاح.
(Nun) adalah salah satu dari huruf hijaiah, hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya (demi qalam) yang dipakai untuk menulis nasib semua makhluk di Lohmahfuz (dan apa yang mereka tulis) apa yang ditulis oleh para malaikat berupa kebaikan dan kesalehan.
Ayat 2
مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ
berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
«ما أنت» يا محمد «بنعمة ربك بمجنون» أي انتفى الجنون عنك بسبب إنعام ربك عليك بالنبوة وغيرها وهذا رد لقولهم إنه مجنون.
(Kamu sekali-kali bukanlah) hai Muhammad (orang gila, berkat nikmat Rabbmu) yang telah mengaruniakan kenabian kepadamu, dan juga nikmat-nikmat-Nya yang lain. Ayat ini merupakan jawaban terhadap perkataan orang-orang kafir, yang mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila.
Ayat 3
وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ
Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
«وإن لك لأجرا غير ممنون» مقطوع.
(Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya) tiada pernah terputus.
Ayat 4
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
«وإنك لعلى خلق» دين «عظيم».
(Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti) beragama (yang agung.)
Ayat 5
فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ
Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat,
«فستبصر ويبصرون».
(Maka kelak kamu akan melihat dan mereka pun akan melihat.)
Ayat 6
بِأَييِّكُمُ ٱلْمَفْتُونُ
siapa di antara kamu yang gila.
«بأيكم المفتون» مصدر كالمعقول، أي الفتون بمعنى الجنون، أي أبك أم بهم.
(Siapakah di antara kalian yang gila) yang tidak waras akalnya, kamukah atau mereka. Lafal al-maftuun ini wazannya sama dengan lafal al-ma`quul, berasal dari mashdar al-futuun, artinya gila.
Ayat 7
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
«إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين» له وأعلم بمعنى عالم.
(Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang Paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) lafal a`lamu di sini bermakna 'aalimun, yakni Dia mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Penjelasan:
Semoga membantu kawan:')