Namaku Andi, aku mempunyai sahabat yg baik kepadaku, namanya Maya. Maya adalah gadis cantik, mungil dan sangat menggemaskn. Aku selalu bermain dengannya di dekat rumahku (Orientasi). Aku pergi ke rumah Maya untuk mengajaknya bermain. Tiba-tiba Maya datang mengejutkanku. "Hei..! Lagi ngapain disini? Yuk pergi main..!" ucap Maya. Akupun mengikutinya dr belakang
Setelah beberapa lama berjalan, tibalah kami di sebuah lapang yang sangat luas, disitu terlihat beberapa temanku dan Maya. Kami menghampiri mereka, dan langsung bermain petak umpet. Setelah hari mulai senja kami semua akhirnya pulang.
Keesokan harinya, aku seperti biasa menghampirinya untuk mengajaknya bermain. Namun rumahnya kosong, dan kabarnya Maya serta keluarganya pindah rumah. Aku agak kecewa kepadanya, mengapa dia tidak memberitahuku tentang ini?. Akupun langsung berlari kembali menuju rumah dengan perasaan kesal dan kecewa. (Komplikasi)
Aku masih bisa menjalani hidupku tanpa Maya. Hingga sekarang aku duduk di bangku SMA. Pada suatu hari ada murid baru, namanya Stevi, dia memilih duduk di sampingku. (Komplikasi) "Hai aku Stevi" ucap dia. "Hai juga.. Aku Andri..!" balasku. "Kenapa kamu memilih duduk di sampingku?" tanyaku. "Sepertinya kamu orangnya asyik deh" jawabnya. "Benarkah?" bertanya kembali sambil fokus dengan buku yg ada di tanganku. "Kamu lucu deh..!" ucap Stevi. Aneh kenapa dia bilang aku lucu? Perasaan dr tadi aku hanya terdiam, gak ngomong satu katapun.
Bel istirahatpun berbunyi. Aku berjalan keluar kelas sambil fokus dengan buku yang ada ditanganku. "Andri, ke kantin yuk!!" ucap Stevi dr kejauhan. Aku langsung membalikkan badan dan pergi ke kantin walau hanya sekedar menemani Stevi. Mau bagaimana lagi mau nolak tapi gak enak.
Setelah sekolah usai, "Andri, belajar bareng yukk..! Langsung aja deh ke rumahku!!" Ajak Stevi. Sebenarnya aku ingin menolaknya, bagaimana juga aku baru kenal dengannya aku tak tahu bagaimana karakter sebenarnya. Tapi aku gak enak kalau aku menolaknya, walau berberat hati akhirnya aku menerima ajakannya.
Setelah sampai di rumah Stevi kami langsung menuju taman rumahnya untuk belajar bersama. Stevi dengan semangat bertanya apa yang ingin ia ketahui tentang Pelajaran di kelas. Maklum mungkin dia sudah ketinggalan pelajaran. Saking semangatnya Stevi tiba-tiba tidur terlelap. Sebenarnya aku ingin pulang, lalu bagaimana lagi? Masa aku langsung pergi seperti hantu begitu saja? Atau aku harus membangunkan Stevi dr Mimpinya? Apa boleh buat? Akhirnya aku menunggunya hingga dia bangun.
Setelah sekian lama menunggu. Stevi akhirnya bangun, "Eh.. Sorry Ndri aku ketiduran..!" ucapnya. "Udah gpp, Stevi aku pulang dulu ya..!" pintaku. "Tunggu sebentar Ndri, aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu..!" ucap Stevi. Akhirnya aku menuruti ucapannya. Stevi keluar dari dalam rumahnya dengan membawa sebuah album foto. (komplikasi) "Lihat ini Ndri..!" pintanya. Akupun melihatnya, sepertinya aku mengenalnya namun siapa dia??. "Itu saudari kamu ya Stev?" tanyaku. "Iya, dia Maya kamu mengenalnya kan? dia teman masa kecilmu kan?" jelas Stevi.
Aku baru sadar jika itu adalah Maya, aku melihat satu persatu foto yang ada di situ, tiba-tiba aku meneteskan air mata. "Maya dimana Stev?Kenapa dia pergi tanpa memberi tahuku?" tanyaku padanya. "Kamu benar-benar ingin bertemu Maya Ndri?" tanya Stevi. "Iya aku ingin menemuinya..!" pintaku. "Ok baiklah besok pulang sekolah kita ke Maya, sekarang kamu pulang dulu sana, takut dicari ibumu." pinta Stevi. "Ok" kataku sambil keluar dan pulang menuju rumahku. (Komplikasi)
Setelah sekolah usai, Stevi membawaku menuju Maya. "Rumahnya Maya mana sih Stev? Kok dr tadi blom sampai?" tanyaku. "Nanti kamu juga tahu kok!" jawabnya sambil tersenyum kecil. Setelah sekian lama, akhirnya aku dan Stevi ada di suatu tempat. "Kok kesini Stev? Inikan kuburan?" tanyaku, Stevi hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaanku.
Setelah beberapa lama, kami akhirnya tiba di suatu makam yang bertuliskan Maya. "Maya? Stevi, apakah itu Maya? Maya sudah meninggal?" tanyaku sedih. "Iya dia saat itu bilang kepadaku agar menyembunyikan penyakitnya darimu. Sebenarnya alasan Maya pindah karena ia tak ingin kau sedih memikirkannya." jawabnya. Akupun menangis seketika melihat teman masa kecilku sudah pergi ditelan bumi. (Resolusi)
Teks Eksplanasinya maaf tidak bisa, karena terbatasnya ruang.. <Maaf jika ada kesalahan>
Maya
Namaku Andi, aku mempunyai sahabat yg baik kepadaku, namanya Maya. Maya adalah gadis cantik, mungil dan sangat menggemaskn. Aku selalu bermain dengannya di dekat rumahku (Orientasi). Aku pergi ke rumah Maya untuk mengajaknya bermain. Tiba-tiba Maya datang mengejutkanku. "Hei..! Lagi ngapain disini? Yuk pergi main..!" ucap Maya. Akupun mengikutinya dr belakang
Setelah beberapa lama berjalan, tibalah kami di sebuah lapang yang sangat luas, disitu terlihat beberapa temanku dan Maya. Kami menghampiri mereka, dan langsung bermain petak umpet. Setelah hari mulai senja kami semua akhirnya pulang.
Keesokan harinya, aku seperti biasa menghampirinya untuk mengajaknya bermain. Namun rumahnya kosong, dan kabarnya Maya serta keluarganya pindah rumah. Aku agak kecewa kepadanya, mengapa dia tidak memberitahuku tentang ini?. Akupun langsung berlari kembali menuju rumah dengan perasaan kesal dan kecewa. (Komplikasi)
Aku masih bisa menjalani hidupku tanpa Maya. Hingga sekarang aku duduk di bangku SMA. Pada suatu hari ada murid baru, namanya Stevi, dia memilih duduk di sampingku. (Komplikasi) "Hai aku Stevi" ucap dia. "Hai juga.. Aku Andri..!" balasku. "Kenapa kamu memilih duduk di sampingku?" tanyaku. "Sepertinya kamu orangnya asyik deh" jawabnya. "Benarkah?" bertanya kembali sambil fokus dengan buku yg ada di tanganku. "Kamu lucu deh..!" ucap Stevi. Aneh kenapa dia bilang aku lucu? Perasaan dr tadi aku hanya terdiam, gak ngomong satu katapun.
Bel istirahatpun berbunyi. Aku berjalan keluar kelas sambil fokus dengan buku yang ada ditanganku. "Andri, ke kantin yuk!!" ucap Stevi dr kejauhan. Aku langsung membalikkan badan dan pergi ke kantin walau hanya sekedar menemani Stevi. Mau bagaimana lagi mau nolak tapi gak enak.
Setelah sekolah usai, "Andri, belajar bareng yukk..! Langsung aja deh ke rumahku!!" Ajak Stevi. Sebenarnya aku ingin menolaknya, bagaimana juga aku baru kenal dengannya aku tak tahu bagaimana karakter sebenarnya. Tapi aku gak enak kalau aku menolaknya, walau berberat hati akhirnya aku menerima ajakannya.
Setelah sampai di rumah Stevi kami langsung menuju taman rumahnya untuk belajar bersama. Stevi dengan semangat bertanya apa yang ingin ia ketahui tentang Pelajaran di kelas. Maklum mungkin dia sudah ketinggalan pelajaran. Saking semangatnya Stevi tiba-tiba tidur terlelap. Sebenarnya aku ingin pulang, lalu bagaimana lagi? Masa aku langsung pergi seperti hantu begitu saja? Atau aku harus membangunkan Stevi dr Mimpinya? Apa boleh buat? Akhirnya aku menunggunya hingga dia bangun.
Setelah sekian lama menunggu. Stevi akhirnya bangun, "Eh.. Sorry Ndri aku ketiduran..!" ucapnya. "Udah gpp, Stevi aku pulang dulu ya..!" pintaku. "Tunggu sebentar Ndri, aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu..!" ucap Stevi. Akhirnya aku menuruti ucapannya. Stevi keluar dari dalam rumahnya dengan membawa sebuah album foto. (komplikasi) "Lihat ini Ndri..!" pintanya. Akupun melihatnya, sepertinya aku mengenalnya namun siapa dia??. "Itu saudari kamu ya Stev?" tanyaku. "Iya, dia Maya kamu mengenalnya kan? dia teman masa kecilmu kan?" jelas Stevi.
Aku baru sadar jika itu adalah Maya, aku melihat satu persatu foto yang ada di situ, tiba-tiba aku meneteskan air mata. "Maya dimana Stev?Kenapa dia pergi tanpa memberi tahuku?" tanyaku padanya. "Kamu benar-benar ingin bertemu Maya Ndri?" tanya Stevi. "Iya aku ingin menemuinya..!" pintaku. "Ok baiklah besok pulang sekolah kita ke Maya, sekarang kamu pulang dulu sana, takut dicari ibumu." pinta Stevi. "Ok" kataku sambil keluar dan pulang menuju rumahku. (Komplikasi)
Setelah sekolah usai, Stevi membawaku menuju Maya. "Rumahnya Maya mana sih Stev? Kok dr tadi blom sampai?" tanyaku. "Nanti kamu juga tahu kok!" jawabnya sambil tersenyum kecil. Setelah sekian lama, akhirnya aku dan Stevi ada di suatu tempat. "Kok kesini Stev? Inikan kuburan?" tanyaku, Stevi hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaanku.
Setelah beberapa lama, kami akhirnya tiba di suatu makam yang bertuliskan Maya. "Maya? Stevi, apakah itu Maya? Maya sudah meninggal?" tanyaku sedih. "Iya dia saat itu bilang kepadaku agar menyembunyikan penyakitnya darimu. Sebenarnya alasan Maya pindah karena ia tak ingin kau sedih memikirkannya." jawabnya. Akupun menangis seketika melihat teman masa kecilku sudah pergi ditelan bumi. (Resolusi)
Teks Eksplanasinya maaf tidak bisa, karena terbatasnya ruang..
<Maaf jika ada kesalahan>