Nilai total bilangan oksidasi pada senyawa/unsur adalah nol, sedangkan pada ion adalah sesuai jumlah muatannya. Berikut ini penentuan biloks pada reaksi redoks:
Br2 + KOH ⇒ KBr + KBrO3 + H2O
reaktan : Br=0;
produk : K=+1; O=-2; Br=-1; Br=+5
Br2 mengalami reaksi Oksidasi menjadi KBrO3 (biloks Br naik) sehingga Br2 bertindak sebagai reduktor, sedangkan Br2 mengalami reaksi reduksi menjadi KBr (biloks Br turun) sehingga Br2 bertindak sebagai oksidator.
CuO + H2 ⇒ Cu + H2O
reaktan : O=-2; Cu+2; H=0
produk : O=-2; Cu=0; H=+1
CuO mengalami reaksi reduksi menjadi Cu (biloks Cu turun) sehingga CuO bertindak sebagai oksidator, sedangkan H2 mengalami oksidasi menjadi H2O (biloks H naik) sehingga H2 bertindak sebagai reduktor.
Mg + Cl2 ⇒ MgCl2
reaktan : Mg=0; Cl=0
produk : Mg=+2; Cl=-1
Cl2 mengalami reaksi reduksi menjadi MgCl2 (biloks Cl turun) sehingga Cl2 bertindak sebagai oksidator, sedangkan Mg mengalami oksidasi menjadi MCl2 (biloks Mg naik) sehingga Mg bertindak sebagai reduktor.
Pembahasan
Reaksi redoks merupakan reaksi yang saling berkesinambungan. Dimana terjadi oksidasi maka akan terjadi oksidasi pula. Reaksi oksidasi merupakan reaski pelepasan elektron, molekul atau ion. reaksi ini juga ditandai dengan peningkatan bilangan oksisadi. Sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi penangkapan elektron, molekul atau ion. dengan kata lain, dalam reaksi reduksi terjadi pengurangan bilangan oksidasi.
zat yang bersifat reduktor akan mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan zat yang berperan sebagai oksidator akan mengalami reduksi. Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan contoh kelompok yang berperan sebagai reduktor. logam-logam golongan ini merupakan pembentuk basa kuat. Pada reaksi antara logam Natrium dalam air terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Oksidasi : Na ⇒ Na+ + e
Reduksi : H+ + e ⇒ 1/2 H2
Logam natrium mengalami oksidasi dalam air. Dengan kata lain logam natrium bertindak sebagai reduktor dalam reaksi. Natrium mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 (Na merupakan unsur murni) menjadi +1 (Na+ memiliki muatan +1). Dalam tabel potensial sel standar (reduksi dalam air), logam natrium terletak pada bagian bawah dengan nilai potensial (Eo) sangat negatif yaitu -2.71. hal ini mengindikasikan bahwa logam natrium tergolong dalam reduktor kuat.
Verified answer
Nilai total bilangan oksidasi pada senyawa/unsur adalah nol, sedangkan pada ion adalah sesuai jumlah muatannya. Berikut ini penentuan biloks pada reaksi redoks:
Br2 + KOH ⇒ KBr + KBrO3 + H2O
reaktan : Br=0;
produk : K=+1; O=-2; Br=-1; Br=+5
Br2 mengalami reaksi Oksidasi menjadi KBrO3 (biloks Br naik) sehingga Br2 bertindak sebagai reduktor, sedangkan Br2 mengalami reaksi reduksi menjadi KBr (biloks Br turun) sehingga Br2 bertindak sebagai oksidator.
CuO + H2 ⇒ Cu + H2O
reaktan : O=-2; Cu+2; H=0
produk : O=-2; Cu=0; H=+1
CuO mengalami reaksi reduksi menjadi Cu (biloks Cu turun) sehingga CuO bertindak sebagai oksidator, sedangkan H2 mengalami oksidasi menjadi H2O (biloks H naik) sehingga H2 bertindak sebagai reduktor.
Mg + Cl2 ⇒ MgCl2
reaktan : Mg=0; Cl=0
produk : Mg=+2; Cl=-1
Cl2 mengalami reaksi reduksi menjadi MgCl2 (biloks Cl turun) sehingga Cl2 bertindak sebagai oksidator, sedangkan Mg mengalami oksidasi menjadi MCl2 (biloks Mg naik) sehingga Mg bertindak sebagai reduktor.
Pembahasan
Reaksi redoks merupakan reaksi yang saling berkesinambungan. Dimana terjadi oksidasi maka akan terjadi oksidasi pula. Reaksi oksidasi merupakan reaski pelepasan elektron, molekul atau ion. reaksi ini juga ditandai dengan peningkatan bilangan oksisadi. Sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi penangkapan elektron, molekul atau ion. dengan kata lain, dalam reaksi reduksi terjadi pengurangan bilangan oksidasi.
zat yang bersifat reduktor akan mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan zat yang berperan sebagai oksidator akan mengalami reduksi. Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan contoh kelompok yang berperan sebagai reduktor. logam-logam golongan ini merupakan pembentuk basa kuat. Pada reaksi antara logam Natrium dalam air terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Oksidasi : Na ⇒ Na+ + e
Reduksi : H+ + e ⇒ 1/2 H2
Logam natrium mengalami oksidasi dalam air. Dengan kata lain logam natrium bertindak sebagai reduktor dalam reaksi. Natrium mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 (Na merupakan unsur murni) menjadi +1 (Na+ memiliki muatan +1). Dalam tabel potensial sel standar (reduksi dalam air), logam natrium terletak pada bagian bawah dengan nilai potensial (Eo) sangat negatif yaitu -2.71. hal ini mengindikasikan bahwa logam natrium tergolong dalam reduktor kuat.
Pelajari lebih lanjut
Detail tambahan
Kelas : X SMA
Mapel : Kimia
Materi : Reaksi Redoks
Kode : 10.7.6
Kata Kunci : Reaksi redoks, oksidator, reduktor. bilangan oksidasi