1. Mad Wajib Muttashil Wajib artinya : harus. Muttashil artinya : dalam satu kata.
Mad Wajib Muttashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika bersambung(washal), 6 harakat ketika berhenti (waqaf). Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membaca Mad Wajib Muttashil dengan 5 ketukan maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua bacaan yang berformula mad ini.
Di antara contoh Mad Wajib Muttashil adalah sebagai berikut :
Pada contoh di atas, ada 4 kotak tulisan berwarna merah. Itulah contoh empat buah kata yang masing-masing memuat Mad Thobi’i + Hamzah (dalam 1 kata).
مَدْوَاجِبْ مُتَّصِلْ ( mad wajib Muttashil) Yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat,panjang harokat ketika washal harokat, sedangkan dalam keadaan wakaf boleh di baca 4,5 dan 6 harokat.
Contoh : جَآءَنَصْرُاللهِ – مَنْ يَعْمَلْ سُوْآء
مَدْجَائِزْمُنْفَصِلْ (mad Jaiz Munfasil) Yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah panjangnya 4,5 harkat.
Contoh: أُمِرُوْا إِلاَّ ِليَعْبُدُوا الله – فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ
مَدْصِلَةِطَوِيْلَةِ (mad shilah Thawilah) Yaitu apabila terdapat ha`Dhamir bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah, panjangnya 4-5 harokat.
2). Mad Far`i yang bertemu dengan sukun dan tasydid ada 5 macam:
مَدْفًرْقِ (mad farqi) Yaitu mad badal sesudahnya berupa huruf yang bertasydid, panjangnya 6 harokat . Mad ini hanya terdapat pada 2 kalimat dan terdapat di dalam 3 surat yakni:
surat al-an`am ayat 143-144yunus ayat 59 an – naml ayat 59
مَدْلاَزِمْ كِلْمِي مُثَقَm(mad lazim kilmi Mutsaqal) Yaitu apabila huruf atau bacaan mad sesudahnya berupa huruf yang bertasydid,panjangnya 6 harokat.
Contoh: مِنْ دَآبَّة - حَآجُّ - أَتَحَآجُّوْآنِيْ
مَدْ لاَذِمْ كِلْمِيْ مُخَفَّفْ ( mad lazim kilmi mukhffaf) Yaitu Mad Badal sesudahnya terdapat huruf sukun, panjangnya 6 harokat dan mad ini hanya terdapat pada surat Yunus ayat 51 dan 91.
Contoh : ءالآأن
مَدْ لاَذِمْ حَرْفِيْ مُثَقَّلْ ( mad lazim harfi mutsaqal) Mad yang terjadi pada huruf Muqoth-tho`ah yang terdapat disebahagiaan dibeberapa awal surat ( Fawatihussuwar ),hurufnya adalah نَقَصَ عَسَلُكُمْ ( ن – ق - ص – ع – س- ل – ك – م ) Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan nama hurufnya , dibaca panjang 6 harokat dan didghamkan.
مَدْ لاَذِمْ حَرْفِيْ مُخَفَّفْ ( mad lazim harfi Mukhaffaf) Mad yang terjadi pada huruf Muqoth-tho`ah yang terdapat disebahagiaan dibeberapa awal surat ( Fawatihussuwar ),hurufnya adalah نَقَصَ عَسَلُكُمْ ( ن – ق - ص – ع – س- ل – ك – م ) Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan hurufnya ,dibaca panjang 6 haokat , tetapi tanpa di Idghamkan.
مَدْ لِيْنٍ ( Mad laian) Yaitu apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya berupa wau sukun ,ya’ sukun yang didahului oleh huruf berharkat fathah. Panjangnya boleh 2,4-6 harokat.
1. Mad Wajib Muttashil ~ مَدْ وَاجِبْ مُتَّصِلْ
2. Mad Jaiz Munfashil ~ مَدْ جَائِزْ مُنْفَصِلْ
3. Mad 'Aridh Lissukun ~ مَدْ عَارِضْ لِلسُّكُوْنْ
4. Mad Badal ~ مَدْ بَدَلْ
5. Mad 'Iwadh ~ مَدْ عِوَضْ
6. Mad Layyin ~ مَدْ لَيِّنْ
7. Mad Tamkin ~ مَدْ تَمْكِيْنْ
8. Mad Farqi ~ مَدْ فَـرْقِيْ
9. Mad Shilah Qashirah ~ مَدْ صِلَة قَصِيْرَة
10. Mad Shilah Thowilah ~ مَدْ صِلَة طَوِيْلَة
11. Mad Harfi ~ مَدْ حَرْفِيْ
12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ~ مَدْ لاَزِمْ حَرْفِيْ مُخَفَّفْ
13. Mad Lazim Harfi Mutsaqal ~ مَدْ لاَزِمْ حَرْفِيْ مُثَقَّلْ
14. Mad Lazim Kilmi Mukhafaff ~ مَدْ لاَزِمْ كِلْمِيْ مُخَفَّفْ
15. Mad Lazim Kilmi Mutsaqal ~ مَدْ لاَزِمْ كِلْمِيْ مُثَقَّلْ
Uraian :
1. Mad Wajib Muttashil ~ مَدْ وَاجِبْ مُتَّصِلْ dan 2. Mad Jaiz Munfashil ~ مَدْ جَائِزْ مُنْفَصِلْ
1. Mad Wajib Muttashil
Wajib artinya : harus.
Muttashil artinya : dalam satu kata.
Mad Wajib Muttashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika bersambung(washal), 6 harakat ketika berhenti (waqaf).
Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membaca Mad Wajib Muttashil dengan 5 ketukan maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua bacaan yang berformula mad ini.
Di antara contoh Mad Wajib Muttashil adalah sebagai berikut :
Pada contoh di atas, ada 4 kotak tulisan berwarna merah. Itulah contoh empat buah kata yang masing-masing memuat Mad Thobi’i + Hamzah (dalam 1 kata).
Pembagian mad far’i :
1). Mad Far’i yang bertemu dengan Hamzah ada 3:
مَدْوَاجِبْ مُتَّصِلْ ( mad wajib Muttashil)Yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat,panjang harokat ketika washal harokat, sedangkan dalam keadaan wakaf boleh di baca 4,5 dan 6 harokat.
Contoh : جَآءَنَصْرُاللهِ – مَنْ يَعْمَلْ سُوْآء
مَدْجَائِزْمُنْفَصِلْ (mad Jaiz Munfasil)
Yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah panjangnya 4,5 harkat.
Contoh: أُمِرُوْا إِلاَّ ِليَعْبُدُوا الله – فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ
مَدْصِلَةِطَوِيْلَةِ (mad shilah Thawilah)
Yaitu apabila terdapat ha`Dhamir bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah, panjangnya 4-5 harokat.
Contoh : أُمِرُ اِلاَّلِيَعْبُدُوْاالله – فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ
2). Mad Far`i yang bertemu dengan sukun dan tasydid ada 5 macam:
مَدْفًرْقِ (mad farqi)Yaitu mad badal sesudahnya berupa huruf yang bertasydid, panjangnya 6 harokat . Mad ini hanya terdapat pada 2 kalimat dan terdapat di dalam 3 surat yakni:
surat al-an`am ayat 143-144yunus ayat 59 an – naml ayat 59
lafaznya adalah: قُُلءآلذَّكَرِيْنَ – ءَالله خَيْرٌ
مَدْلاَزِمْ كِلْمِي مُثَقَm(mad lazim kilmi Mutsaqal)
Yaitu apabila huruf atau bacaan mad sesudahnya berupa huruf yang bertasydid,panjangnya 6 harokat.
Contoh: مِنْ دَآبَّة - حَآجُّ - أَتَحَآجُّوْآنِيْ
مَدْ لاَذِمْ كِلْمِيْ مُخَفَّفْ ( mad lazim kilmi mukhffaf)
Yaitu Mad Badal sesudahnya terdapat huruf sukun, panjangnya 6 harokat dan mad ini hanya terdapat pada surat Yunus ayat 51 dan 91.
Contoh : ءالآأن
مَدْ لاَذِمْ حَرْفِيْ مُثَقَّلْ ( mad lazim harfi mutsaqal)
Mad yang terjadi pada huruf Muqoth-tho`ah yang terdapat disebahagiaan dibeberapa awal surat ( Fawatihussuwar ),hurufnya adalah
نَقَصَ عَسَلُكُمْ ( ن – ق - ص – ع – س- ل – ك – م ) Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan nama hurufnya , dibaca panjang 6 harokat dan didghamkan.
Contoh : آلم : أََلِف لاَمْ مِيْمْ – طسم : طَا سِيْنْ مِيْم
مَدْ لاَذِمْ حَرْفِيْ مُخَفَّفْ ( mad lazim harfi Mukhaffaf)
Mad yang terjadi pada huruf Muqoth-tho`ah yang terdapat disebahagiaan dibeberapa awal surat ( Fawatihussuwar ),hurufnya adalah
نَقَصَ عَسَلُكُمْ ( ن – ق - ص – ع – س- ل – ك – م )
Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan hurufnya ,dibaca panjang 6 haokat , tetapi tanpa di Idghamkan.
Contoh : ق : قَافْ - ن : نُوْنْ – ص : صَادْ – عسق : عَيْنْ سِيْنْ قَافْ
Selain huruf-huruf di atas seperti ح ي ط هى ر atau dirangkai dengan kata حَيُّ طَهُر dibaca mad tabi’i sepanjang dua haroka.
contoh : طه – يس – حم – ا لر
3). Mad Far’i karena wakaf ada 2 macam :
مَدْ عَاِرضْ لِلسُّكُوْن ( mad ‘aridh lissukun)Yaitu apabila mad tabi’i jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan. Panjangnya boleh 2,4,6 harokat.
contoh : اَلْحَمْدُلله رَبِ ْالعَا لَمِيْنَ – إِنْ كُنْتُمْ مُوْء مِنِيْنَ
مَدْ لِيْنٍ ( Mad laian)
Yaitu apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya berupa wau sukun ,ya’ sukun yang didahului oleh huruf berharkat fathah. Panjangnya boleh 2,4-6 harokat.
Contoh : خَوْف – الصَيْف