Tuliskan klasifikasi tumbuhan lumut dan paku beserta ciri ciri masing-masing dari klasifikasi tersebut.
deerluhan7
Lumut : Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu: a. Musci (lumut daun) b.Hepaticae (lumut hati) c. Anthocerotaceae (lumut tanduk) Ciri-ciri lumut secara umum adalah sebagai berikut : - Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida). - Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut. - Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara difusi dan dibantu oleh aliran sitoplasma. - Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab. - Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm. - Dinding sel tersusun atas sellulose. - Gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom - Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya. - Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk tetrader. - Belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah menggunakan rhizoid. - Rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim - Sporofit terdiri atas kapsul dan seta. - Sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki klorofil, sehingga bisa melakukan fotosintesis.
Paku : Klasifikasi tumbuhan paku (pteridophyta) dapat dibedakan berdasarkan pada jenis spora yang dihasilkan dan dari sifat morfologi yang ada pada dirinya. contoh : - psilophytinae ( paku purba) - lycopsida/ paku kawat - equisetinae (paku ekor kuda) - filicinae (paku sejati)
ciri cirinya :
Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.Berbeda dengan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.
25 votes Thanks 78
Dianagatha
Klasifikasi tumbuhan paku Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi tiga:
Paku homospora, yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora. Contoh: Adiantum cuneatum (suplir), Lycopsida (paku kawat).Paku heterospora, yaitu paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda, yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Contoh: Selaginella (paku rane), Marsilea crenata (semanggi).Paku peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Jenis ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan heterospora. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda). Sedangkan, menurut penggolongan dalam taksonomi, tumbuhan paku dibagi ke dalam beberapa divisi, yaitu: Paku kawat (Lycophyta), memiliki ciri-ciri berdaun kecil, tidak bertangkai, batang menyerupai kawat dengan akar yang bercabang. Sporangium terdapat pada sisi daun yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut strobilus. Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium sp. (paku tanduk rusa), dan Selaginela sp.Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara berongga, dan tumbuh tegak. Umumnya jenis paku ini hidup di dataran tinggi. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini belum memiliki daun dan akar batangnya bercabang menggarpu dengan sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas pengangkut. Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major.Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai. umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil. Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), Marsilea crenata (semangqi), Adiantum cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus (paku sarang burung)
lumut Ada beberapa ahli yang menggolongkan lumut menjadi 2 kelas lumut yaitu lumut hati (Hepaticeae) dan lumut daun (Musci) tetapi hasil penelitian terbaru dibagi menjadi tiga yaitu Briofita (Lumut Sejati), Hepaticeae (Lumut Hati) dan Herecofita (Lumut Tanduk). Berikut akan dibahas mengenai ketiga jenis lumut tersebut. 1. Briofita (Lumut Sejati atau Lumut Daun)Disebut lumut daun karena pada jenis ini lumut telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak diumpai sehingga paling banyak dikenal. Kelas Briofita merupakan kelas paling besar dan tinggi tingkatan perkembangbiakkannya diantara ketiga kelas Bryophyta karena baik gametofit maupun sporofofitnya mempunyai bagian – bagian yang lebih kompleks.. Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Siklus hidup lumut daun mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid. Ciri – ciri dari Briofita : Protonema berbentuk daun kecil dan tiap protonema hanya akan membentuk satu gametopora.Gametofora terdiri dari batang – batang yang bercabang dengan daun – daun dan gametofora tidak mempunyai rizoid.Sporangium mempunyai kaki yang lebar serta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul dan tidak terdapat peristom pada kapsul.Fase dominannya adalah berupa fase gametofitAkarnya belum berupa akar namun masih berupa rhizoidLumut daun pada umumnya dapat tumbuh di atas tanah – tanah gundul yang periodik mengalami masa kekeringan bahkan di atas pasir yang dapat bergerak pun dapat tumbuh. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria sp, Pogonatum cirratum, dan Sphagnum sp (lumut gambut). 2. Hepatofita (Lumut Hati ) Disebut sebagai lumut hati karena memiliki bentuk yang menyerupai hati. Tempat tumbuhnya pada tanah – tanah yang cukup basah. Dalam lumut hati dibagi menjadi dua yaitu lumut hati jantan dan lumut hati betina yang masing – masingnya menghasilkan anteridium dan arkegonium. Seperti halnya pada lumut daun (Biofita) yang mengalami pergiliran keturunan lumut hati juga mengalami pergilirian keturunan (metagenesis). Ciri – ciri dari Hepatofita : Gametofit bewarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau terdiferensiasi atas batang dan daun – daun, menempel pada tanah dengan menggunakan rhizoid.Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonemaSporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada kolumella.Contoh spesies dari Hepatofita yaitu Marchantia Polymorpha. 3. Herecofita / Anthoceropsida (Lumut Tanduk) Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. gametofit. Ciri – ciri Anthoceropsida : Gametofit berbentuk lembaranSporofit berbentuk pipa memanjang ke atas seperti tandukDi dalam tanduk dihasilkan sporaStruktur anatomi talus homogen dan tiap sel mengandung satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besarSporogonium terdiri atas kaki dan kapsulSpore berkecambah tidak membentuk protonemaPerkembangbiakkan aseksual sama dengan lumut hati.
Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
a. Musci (lumut daun)
b.Hepaticae (lumut hati)
c. Anthocerotaceae (lumut tanduk)
Ciri-ciri lumut secara umum adalah sebagai berikut :
- Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida).
- Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut.
- Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara difusi dan dibantu oleh aliran sitoplasma.
- Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab.
- Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm.
- Dinding sel tersusun atas sellulose.
- Gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom
- Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya.
- Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk tetrader.
- Belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah menggunakan rhizoid.
- Rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim
- Sporofit terdiri atas kapsul dan seta.
- Sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki klorofil, sehingga bisa melakukan fotosintesis.
Paku :
Klasifikasi tumbuhan paku (pteridophyta) dapat dibedakan berdasarkan pada jenis spora yang dihasilkan dan dari sifat morfologi yang ada pada dirinya. contoh :
- psilophytinae ( paku purba)
- lycopsida/ paku kawat
- equisetinae (paku ekor kuda)
- filicinae (paku sejati)
ciri cirinya :
Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.Berbeda dengan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.
Paku homospora, yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora.
Contoh: Adiantum cuneatum (suplir), Lycopsida (paku kawat).Paku heterospora, yaitu paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda, yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina).
Contoh: Selaginella (paku rane), Marsilea crenata (semanggi).Paku peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Jenis ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan heterospora.
Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda). Sedangkan, menurut penggolongan dalam taksonomi, tumbuhan paku dibagi ke dalam beberapa divisi, yaitu:
Paku kawat (Lycophyta),
memiliki ciri-ciri berdaun kecil, tidak bertangkai, batang menyerupai kawat dengan akar yang bercabang. Sporangium terdapat pada sisi daun yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut strobilus. Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium sp. (paku tanduk rusa), dan Selaginela sp.Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara berongga, dan tumbuh tegak. Umumnya jenis paku ini hidup di dataran tinggi.
Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini belum memiliki daun dan akar batangnya bercabang menggarpu dengan sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas pengangkut. Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major.Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai. umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil.
Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), Marsilea crenata (semangqi), Adiantum cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus (paku sarang burung)
lumut
Ada beberapa ahli yang menggolongkan lumut menjadi 2 kelas lumut yaitu lumut hati (Hepaticeae) dan lumut daun (Musci) tetapi hasil penelitian terbaru dibagi menjadi tiga yaitu Briofita (Lumut Sejati), Hepaticeae (Lumut Hati) dan Herecofita (Lumut Tanduk). Berikut akan dibahas mengenai ketiga jenis lumut tersebut.
1. Briofita (Lumut Sejati atau Lumut Daun)Disebut lumut daun karena pada jenis ini lumut telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak diumpai sehingga paling banyak dikenal. Kelas Briofita merupakan kelas paling besar dan tinggi tingkatan perkembangbiakkannya diantara ketiga kelas Bryophyta karena baik gametofit maupun sporofofitnya mempunyai bagian – bagian yang lebih kompleks..
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Siklus hidup lumut daun mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Ciri – ciri dari Briofita :
Protonema berbentuk daun kecil dan tiap protonema hanya akan membentuk satu gametopora.Gametofora terdiri dari batang – batang yang bercabang dengan daun – daun dan gametofora tidak mempunyai rizoid.Sporangium mempunyai kaki yang lebar serta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul dan tidak terdapat peristom pada kapsul.Fase dominannya adalah berupa fase gametofitAkarnya belum berupa akar namun masih berupa rhizoidLumut daun pada umumnya dapat tumbuh di atas tanah – tanah gundul yang periodik mengalami masa kekeringan bahkan di atas pasir yang dapat bergerak pun dapat tumbuh. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria sp, Pogonatum cirratum, dan Sphagnum sp (lumut gambut).
2. Hepatofita (Lumut Hati ) Disebut sebagai lumut hati karena memiliki bentuk yang menyerupai hati. Tempat tumbuhnya pada tanah – tanah yang cukup basah. Dalam lumut hati dibagi menjadi dua yaitu lumut hati jantan dan lumut hati betina yang masing – masingnya menghasilkan anteridium dan arkegonium. Seperti halnya pada lumut daun (Biofita) yang mengalami pergiliran keturunan lumut hati juga mengalami pergilirian keturunan (metagenesis).
Ciri – ciri dari Hepatofita :
Gametofit bewarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau terdiferensiasi atas batang dan daun – daun, menempel pada tanah dengan menggunakan rhizoid.Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonemaSporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada kolumella.Contoh spesies dari Hepatofita yaitu Marchantia Polymorpha.
3. Herecofita / Anthoceropsida (Lumut Tanduk) Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. gametofit. Ciri – ciri Anthoceropsida :
Gametofit berbentuk lembaranSporofit berbentuk pipa memanjang ke atas seperti tandukDi dalam tanduk dihasilkan sporaStruktur anatomi talus homogen dan tiap sel mengandung satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besarSporogonium terdiri atas kaki dan kapsulSpore berkecambah tidak membentuk protonemaPerkembangbiakkan aseksual sama dengan lumut hati.