Pada suatu hari, organ tubuh vesa, membicarakan kelebihannya masing-masing. “Eh, mata itu berfungsi sebagai penglihat, lho… selain itu, aku bisa dipakaikan mascara(celak), eye shadow dan kontak lensa yang warna-warni. Akulah yang paling penting di tubuh Manusia” pamer Mata bangga dan sombong. “Aku loh, yang paling penting! aku adalah pintu masuknya energi manusia, makanan dan minuman. selain itu, aku bisa dikasih lipstik warna-warni” seru mulut tak mau kalah. “Eh, tanpa aku, kalian tak bisa hidup!” seru jantung dan paru-paru.
Melihat mereka melebihkan kelebihannya masing-masing, bulu hidung lansung memotong. “Eh, aku juga penting, kan?” tanya bulu hidung. Mata, mulut, jantung, dan paru-paru mengejek bulu hidung. “Hah! manfaatnya dari mana! kamu tuh kotor, jelek lagi!” ejek jantung “Ih, masa bulu hidung ada manfaatnya!” timpal mulut. Mereka terus menerus mengejek bulu hidung, sampai dia sedih.
Suatu hari, hidung Vesa tersumbat. Itu membuat Vesa susah bernafas. Akibatnya, paru-paru dan jantung susah mendapat Oksigen (O2). Vesa pun juga tak nafsu makan dan selalu istirahat (tidur). mereka menyesal telah meghina bulu hidung. Sekarang, mereka tahu apa kegunaan bulu hidung, menyaring udara yang masuk ke hidung.
“Bulu hidung, kamu harus sembuh. Jika tidak, kami tak bisa bekerja seperti dulu” pinta Jantung. Bulu hidung setuju.
Selang berapa hari, semua organ tubuh kembali semula. Dan Vesa pun sembuh. Mereka meminta maaf pada Bulu hidung. Tapi, Bulu hidung memaafkan mereka semua jauh-jauh hari. Mereka semua bersahabat selamanya dan tidak saling mengejek lagi.
maaf kalau salah
Pada suatu hari, organ tubuh vesa, membicarakan kelebihannya masing-masing.
“Eh, mata itu berfungsi sebagai penglihat, lho… selain itu, aku bisa dipakaikan mascara(celak), eye shadow dan kontak lensa yang warna-warni. Akulah yang paling penting di tubuh Manusia” pamer Mata bangga dan sombong.
“Aku loh, yang paling penting! aku adalah pintu masuknya energi manusia, makanan dan minuman. selain itu, aku bisa dikasih lipstik warna-warni” seru mulut tak mau kalah.
“Eh, tanpa aku, kalian tak bisa hidup!” seru jantung dan paru-paru.
Melihat mereka melebihkan kelebihannya masing-masing, bulu hidung lansung memotong.
“Eh, aku juga penting, kan?” tanya bulu hidung.
Mata, mulut, jantung, dan paru-paru mengejek bulu hidung.
“Hah! manfaatnya dari mana! kamu tuh kotor, jelek lagi!” ejek jantung
“Ih, masa bulu hidung ada manfaatnya!” timpal mulut.
Mereka terus menerus mengejek bulu hidung, sampai dia sedih.
Suatu hari, hidung Vesa tersumbat. Itu membuat Vesa susah bernafas. Akibatnya, paru-paru dan jantung susah mendapat Oksigen (O2). Vesa pun juga tak nafsu makan dan selalu istirahat (tidur).
mereka menyesal telah meghina bulu hidung. Sekarang, mereka tahu apa kegunaan bulu hidung, menyaring udara yang masuk ke hidung.
“Bulu hidung, kamu harus sembuh. Jika tidak, kami tak bisa bekerja seperti dulu” pinta Jantung. Bulu hidung setuju.
Selang berapa hari, semua organ tubuh kembali semula. Dan Vesa pun sembuh. Mereka meminta maaf pada Bulu hidung. Tapi, Bulu hidung memaafkan mereka semua jauh-jauh hari. Mereka semua bersahabat selamanya dan tidak saling mengejek lagi.