ariffprabowo
Struktur jaringan tulang keras Tulang Keras : Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang. • Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah. • Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.
Jaringan Tulang KerasTerdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks.Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan garam mineral terutama garam dapur atau kalsium dan fosfat sehingga bersifat keras. Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago. Dimana proses pengerasan tulang disebut penulanganatau asifikasi. Dimana prosesnya adalah pada awalnya setelah tulang rawan terbentuk,bagian dalamnya terisi osteoblas. Osteoblas membentuk sel tulang dari dalam ke luar(konsentris) sehingga terbentuk system Havers. Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk protein yang akan mengisi dan membentuk matriks tulang. Melalui aliran darah akanditambahkan kapur (Ca3CO3) dan fosafat (Ca3(PO4)2) sehingga matriks tulangmenjadi keras. Makin bertambah usia hewan atau manusia kadar zat perekatkolagen makin rendah sedangkan kadar zat kapurnya meningkat sehingga tulangsemakin keras dan kuat. Berdasarkan susunan matriksnya jaringan tulang daptdibedakan menjadi dua, yaitu : a) Jaringan tulang sponsJaringan ini tersusun atas matriks berongga dan tidak terdapat systemHavers tetapihanya tersusun atas trabekula.2) b) Jaringan tulang keras (kompak)Jaringan ini memiliki matriks yang rapat dan memiliki system Haversyang terdiri atas 4-20 lamela Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL. Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi - Tulang panjang (tulang pipa) - Tulang pipih - Tulang pendek - Tulang pneumatika Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu : - Bagian ujung yang disebut EPIFISE. - Bagian tengah yang disebut DIAFISE. Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang). - Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi
Tulang Keras :
Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang.
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.
• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.
Jaringan Tulang KerasTerdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks.Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan garam mineral terutama garam dapur atau kalsium dan fosfat sehingga bersifat keras. Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago. Dimana proses pengerasan tulang disebut penulanganatau asifikasi. Dimana prosesnya adalah pada awalnya setelah tulang rawan terbentuk,bagian dalamnya terisi osteoblas. Osteoblas membentuk sel tulang dari dalam ke luar(konsentris) sehingga terbentuk system Havers. Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk protein yang akan mengisi dan membentuk matriks tulang. Melalui aliran darah akanditambahkan kapur (Ca3CO3) dan fosafat (Ca3(PO4)2) sehingga matriks tulangmenjadi keras. Makin bertambah usia hewan atau manusia kadar zat perekatkolagen makin rendah sedangkan kadar zat kapurnya meningkat sehingga tulangsemakin keras dan kuat. Berdasarkan susunan matriksnya jaringan tulang daptdibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Jaringan tulang sponsJaringan ini tersusun atas matriks berongga dan tidak terdapat systemHavers tetapihanya tersusun atas trabekula.2)
b) Jaringan tulang keras (kompak)Jaringan ini memiliki matriks yang rapat dan memiliki system Haversyang terdiri atas 4-20 lamela
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi