June 2022 1 3 Report
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-


Amanat dalam puisi tersebut adalah
a. Kita harus bekerja menggunakan hati nurani agar tidak menyakiti perasaan banyak orang yang tidak bersalah.
b. Kita harus menolong dan merawat anak anak kecil yang menangis karena sudah kehilangan orang tuanya.
C. Kita sebaiknya menyesal dan memohon ampun kepada Tuhan apabila melakukan sesuatu yang berdosa.
d. Kita harus melaksanakan tugas negara secara profesional agar mendapatkan pengakuan dari negara
e. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena masih diberi kesempatan untuk membela negara dari musuh.​

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.