1. Tekanan uap air pada 20°C adalah 17,5 mmHg. jika 10 g NACI dilarutkan ke dalam 1,00 kg air dan NaCI terionisasi 100% , berapa tekanan uap larutan tersebut pada 20 °C?
2. Diantara larutan 0,50 m Nal dan 0,50 m Na2CO3 ,larutan mana yang titik didihnya lebih tinggi?
1. Tekanan uap larutan tesebut pada suhu 20 °C adalah 17,36 mmHg.
2. Larutan yang titik didihnya lebih tinggi adalah larutan 0,5 M Na2CO3.
Pembahasan
Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Francois-Marie Raoult, menyatakan bahwa melarutkan zat terlarut akan menurunkan tekanan uap zat terlarut.
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap (∆P), dirumuskan :
∆P = P° - P
dengan,
∆P = penurunan tekanan uap (mmHg)
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni (mmHg)
P = tekanan uap jenuh larutan (mmHg)
Hukum Raoult, Bunyi hukum Raoult yang berkaitan dengan penurunan tekanan uap adalah:
Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada jenis zat, tetapi bergantung pada konsentrasi ataubjumlah partikel zat terlarut.
Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat yang dilarutkan.
Hukum Raoult dirumuskan:
∆P = P° × Xt
dan
P = P° × Xp
dengan:
Xt = Fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut
Fraksi mol (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu komponen dengan mol total semua komponen dalam larutan.
Xt = nt/(nt + np)
Xp = np/(nt + np)
dengan,
nt = mol zat terlarut (mol)
np = mol zat pelarut (mol)
Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar. Jika ke dalam zat cair (pelarut) tersebut dilarutkan zat yang sukar larut maka tekanan uap jenuh pelarut akan berkurang, hal ini menyebabkan titik didih larutan menjadi lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni.
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut sebagai kenaikan titik didih (∆Tb), dirumuskan:
∆Tb = Tbl - Tbp
dengan,
∆Tb = kenaikan titik didih (°C)
Tbl = Titik didih larutan (°C)
Tbp = Titik didih pelarut murni (°C)
Menurut hukum Raoult, kenaikan titik didih berbanding lurus dengan molalitas larutan, dirumuskan:
∆Tb = m × Kb
dengan,
m = molalitas larutan (m)
Kb = tetapan titik didih molal (°C/m)
Molalitas (m)
molalitas adalah jumlah zat yang dapat larut dalam 1 kg atau 1.000 gram pelarut.
m = m/mp
atau
m = massa/Mr × 1000/mp
dengan:
m = molalitas (molal atau mol/kg)
mp = massa pelarut (gram)
massa = massa zat terlarut (gram)
Faktor Van't Hoff
Suatu zat yang bersifat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi kation ada anion. Banyak ion yang dihasilkan dari zat elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya (a). Derajat ionisasi dirumuskan:
a = (jumlah mol zat yg terurai)/(jumlah mol zat mula-mula)
Karena zat elektrolit yang dikarutkan akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya, maka larutan elektrolit memiliki jumlah partikel yang lebih besar dibanding larutan non-elektrolit pada konsentrasi yang sama. Perbandingan antara harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif larutan non-elektrolit dengan konsentrasi yang sama disebut faktor Van't Hoff (i). dirumuskan:
i = 1 + (n - 1) a
dengan:
i = faktor Van't Hoff
n = jumlah koefisien kation dan anion
a = derajat ionisasi
Rumus sifat koligatif larutan elektrolit adalah sbb:
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
∆P = P° × Xt × i
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
∆Tb = m × Kb × i
Jawab:
1) Diketahui:
P° = 17,5 mmHg
mt = 10 gr
Mr NaCl = 40
mp = 1 kg = 1000 gr
Mr H2O = 18
a = 1
NaCl (aq) => Na+ (aq) + Cl- (aq)
i = 1 + (n - 1) a
i = 1 + (2 - 1) 1 = 2
=> Ditanyakan:
P = ...?
=> Penyelesaian:
mol NaCl = massa/Mr
nt = 10/40 = 0,25 mol
mol H2O = mp/Mr
np = 1000/18 = 55,6 mol
Xt = nt/(nt + np)
Xt = 0,25/(0,25 + 55,6)
Xt = 0,004
∆P = P° × Xt × i
∆P = 17,5 × 0,004 × 2
∆P = 0,14 mmHg
∆P = P° - P
0,14 = 17,5 - P
P = 17,36 mmHg
Jadi, tekanan uap jenuh larutan tersebut adalah 17,36 mmHg.
2. => Diketahui:
M NaI = M Na2CO3 = 0,5 M
=> Ditanyakan:
Titik didih larutan yang lebih tinggi?
=> Penyelesaian:
Karena, konsentrasi kedua larutan sama maka nilai konsentrasinya dapat diabaikan. Sehingga untuk menentukan titik didih larutan mana yang lebih tinggi ,kita dapat membandingkan besar faktor van't hoff dari kedua larutan karena keduanya berupa larutan elektrolit.
NaI => Na+ + I-
Na2CO3 => 2Na+ + CO3²-
i = 1 + (n - 1) a
NaI => i = 1 + (2 - 1) 1 = 2
Na2CO3 => i = 1 + (3 - 1) 1 = 3
Karena, faktor Van't Hoff larutan Na2CO3 lebih tinggi dari faktoe Van't Hoff larutan NaI, maka Larutan Na2CO3 memiliki titik didih lebih tinggi daripada larutan NaI.
Sifat Koligatif Larutan
Jawaban
1. Tekanan uap larutan tesebut pada suhu 20 °C adalah 17,36 mmHg.
2. Larutan yang titik didihnya lebih tinggi adalah larutan 0,5 M Na2CO3.
Pembahasan
Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Francois-Marie Raoult, menyatakan bahwa melarutkan zat terlarut akan menurunkan tekanan uap zat terlarut.
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap (∆P), dirumuskan :
∆P = P° - P
dengan,
∆P = penurunan tekanan uap (mmHg)
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni (mmHg)
P = tekanan uap jenuh larutan (mmHg)
Hukum Raoult, Bunyi hukum Raoult yang berkaitan dengan penurunan tekanan uap adalah:
Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada jenis zat, tetapi bergantung pada konsentrasi ataubjumlah partikel zat terlarut.
Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat yang dilarutkan.
Hukum Raoult dirumuskan:
∆P = P° × Xt
dan
P = P° × Xp
dengan:
Xt = Fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut
Fraksi mol (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu komponen dengan mol total semua komponen dalam larutan.
Xt = nt/(nt + np)
Xp = np/(nt + np)
dengan,
nt = mol zat terlarut (mol)
np = mol zat pelarut (mol)
Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar. Jika ke dalam zat cair (pelarut) tersebut dilarutkan zat yang sukar larut maka tekanan uap jenuh pelarut akan berkurang, hal ini menyebabkan titik didih larutan menjadi lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni.
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut sebagai kenaikan titik didih (∆Tb), dirumuskan:
∆Tb = Tbl - Tbp
dengan,
∆Tb = kenaikan titik didih (°C)
Tbl = Titik didih larutan (°C)
Tbp = Titik didih pelarut murni (°C)
Menurut hukum Raoult, kenaikan titik didih berbanding lurus dengan molalitas larutan, dirumuskan:
∆Tb = m × Kb
dengan,
m = molalitas larutan (m)
Kb = tetapan titik didih molal (°C/m)
Molalitas (m)
molalitas adalah jumlah zat yang dapat larut dalam 1 kg atau 1.000 gram pelarut.
m = m/mp
atau
m = massa/Mr × 1000/mp
dengan:
m = molalitas (molal atau mol/kg)
mp = massa pelarut (gram)
massa = massa zat terlarut (gram)
Faktor Van't Hoff
Suatu zat yang bersifat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi kation ada anion. Banyak ion yang dihasilkan dari zat elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya (a). Derajat ionisasi dirumuskan:
a = (jumlah mol zat yg terurai)/(jumlah mol zat mula-mula)
Karena zat elektrolit yang dikarutkan akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya, maka larutan elektrolit memiliki jumlah partikel yang lebih besar dibanding larutan non-elektrolit pada konsentrasi yang sama. Perbandingan antara harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif larutan non-elektrolit dengan konsentrasi yang sama disebut faktor Van't Hoff (i). dirumuskan:
i = 1 + (n - 1) a
dengan:
i = faktor Van't Hoff
n = jumlah koefisien kation dan anion
a = derajat ionisasi
Rumus sifat koligatif larutan elektrolit adalah sbb:
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
∆P = P° × Xt × i
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
∆Tb = m × Kb × i
Jawab:
1) Diketahui:
P° = 17,5 mmHg
mt = 10 gr
Mr NaCl = 40
mp = 1 kg = 1000 gr
Mr H2O = 18
a = 1
NaCl (aq) => Na+ (aq) + Cl- (aq)
i = 1 + (n - 1) a
i = 1 + (2 - 1) 1 = 2
=> Ditanyakan:
P = ...?
=> Penyelesaian:
mol NaCl = massa/Mr
nt = 10/40 = 0,25 mol
mol H2O = mp/Mr
np = 1000/18 = 55,6 mol
Xt = nt/(nt + np)
Xt = 0,25/(0,25 + 55,6)
Xt = 0,004
∆P = P° × Xt × i
∆P = 17,5 × 0,004 × 2
∆P = 0,14 mmHg
∆P = P° - P
0,14 = 17,5 - P
P = 17,36 mmHg
Jadi, tekanan uap jenuh larutan tersebut adalah 17,36 mmHg.
2. => Diketahui:
M NaI = M Na2CO3 = 0,5 M
=> Ditanyakan:
Titik didih larutan yang lebih tinggi?
=> Penyelesaian:
Karena, konsentrasi kedua larutan sama maka nilai konsentrasinya dapat diabaikan. Sehingga untuk menentukan titik didih larutan mana yang lebih tinggi ,kita dapat membandingkan besar faktor van't hoff dari kedua larutan karena keduanya berupa larutan elektrolit.
NaI => Na+ + I-
Na2CO3 => 2Na+ + CO3²-
i = 1 + (n - 1) a
NaI => i = 1 + (2 - 1) 1 = 2
Na2CO3 => i = 1 + (3 - 1) 1 = 3
Karena, faktor Van't Hoff larutan Na2CO3 lebih tinggi dari faktoe Van't Hoff larutan NaI, maka Larutan Na2CO3 memiliki titik didih lebih tinggi daripada larutan NaI.
__________
Pelajari lebih lanjut
brainly.co.id/tugas/1654074
brainly.co.id/tugas/12097918
Detil jawaban
Mapel : Kimia
Kelas : 12
Materi : Bab 1 - Sifat Koligatif Larutan
Kode Mapel : 7
Kode Kategorisasi : 12.7.1
Kata Kunci
penurunan tekanan uap
kenaikan titik didih
faktor Van't Hoff
fraksi mol
#Backtoschool2019