>Untuk tanda titik (.), dipakai saat mengakhiri sebuah kalimat, contohnya:
-Aku memakan kue. (tanda titik dipakai karena kalimatnya sudah berakhir)
Tapi tanda titik nggak dipakai buat judul sebuah karya, seperti :Tutorial Menggambar
>Untuk tanda koma (,), dipakai saat menjeda sebuah kalimat yang panjang atau sebelum konjungsi (kata hubung), contohnya:
-Anak itu rajin, tidak heran dia menjadi siswa paling pintar di kelasnya. (dikasih koma karena akan terkesan aneh, harus ada jeda)
-Bumi ini semakin kotor. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan. (oleh karena itu perannya sebagai konjungsi, jadi harus dikasih koma)
>Untuk tanda hubung (-), dipakai untuk menyambung kata ulang, merangkai bahasa indonesia dengan bahasa luar/daerah, dsb (intinya persoalan rangkai-merangkai), contohnya:
-Dia mengucapkannya berulang-ulang. (berulang-ulang-nya sebagai kata hubung, jadi harus dikasih tanda hubung)
-Pria itu me-recallkaryawannya sekali lagi. (recall itu bahasa Inggris, klo mau digabung sama imbuhan me-, harus dikasih tanda hubung)
>Untuk tanda miring (/), dipakai dalam nomor surat atau alamat dan sebagai pengganti kata dan, atau, juga setiap, contohnya:
-Jalan Keramat/IV (ini nomor alamat, jadi dikasih tanda miring)
-Benda itu dikirim lewat darat/udara (darat/udara di sini maksudnya darat atau udara, biar singkat, pakai tanda miring)
>Untuk titik dua (:), dipakai saat ingin menjelaskan sesuatu lebih rinci dan di naskah drama, contohnya:
-Ibu membeli sayuran: kol, worte, bayam, dan kangkung. (di sini menjelaskan sayurannya apa aja, jadi dikasih titik dua)
-Nia: "Bagaimana kalau kita bermain di sana?"
Aria: "Boleh, yuk!" (ini teks drama, jadi pakai titik dua di setiap dialog)
>Untuk titik koma (;), dipakai sebagai pengganti kata hubung dalam kalimat majemuk dan akhir perincian klausa, contohnya:
-Kakak membaca buku; adik bermain mobil-mobilan. (ini aslinya ada kata hubung dan, tapi biar singkat, pakai titik koma)
-Peraturan dalam perusahaan kami, yakni:
Tidak ada toleransi keterlambatan;
Selalu menghormati karyawan lain;
Bersedia bekerja dengan teliti serta cermat; dan
Siap dengan semua konsekuensi yang ada. (ini ceritanya rincian si perarturan perusahaan, jadi tiap akhir klausa, pakai titik koma kecuali yg nomor 4)
>Untuk petik satu ('), dipakai untuk mengapit petikan di dalam petikan lain, contohnya:
-"Cobalah dengar suara 'kring-kring' sepeda anak itu." (si kring-kring-nya itu petikan di dalam petikan lain, jadi dikasih petik satu)
>Untuk petik dua ("), dipakai untuk percakapan langsung, mengapit judul suatu karya ataupun istilah ilmiah yang kurang dikenal/kata kurang dikenal, contohnya:
-"Maafkan aku," ucap Bian seraya menunduk. (si Bian bilang langsung 'maafkan aku', jadi pakai petik dua)
-"Tetikus" miliknya sudah lama rusak. (tetikus di sini artinya mouse buat komputer, karena yg pakai istilah ini jarang dan kurang dikenal, dikasih petik dua)
Hai Plaiyui!
>Untuk tanda titik (.), dipakai saat mengakhiri sebuah kalimat, contohnya:
-Aku memakan kue. (tanda titik dipakai karena kalimatnya sudah berakhir)
Tapi tanda titik nggak dipakai buat judul sebuah karya, seperti :Tutorial Menggambar
>Untuk tanda koma (,), dipakai saat menjeda sebuah kalimat yang panjang atau sebelum konjungsi (kata hubung), contohnya:
-Anak itu rajin, tidak heran dia menjadi siswa paling pintar di kelasnya. (dikasih koma karena akan terkesan aneh, harus ada jeda)
-Bumi ini semakin kotor. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan. (oleh karena itu perannya sebagai konjungsi, jadi harus dikasih koma)
>Untuk tanda hubung (-), dipakai untuk menyambung kata ulang, merangkai bahasa indonesia dengan bahasa luar/daerah, dsb (intinya persoalan rangkai-merangkai), contohnya:
-Dia mengucapkannya berulang-ulang. (berulang-ulang-nya sebagai kata hubung, jadi harus dikasih tanda hubung)
-Pria itu me-recall karyawannya sekali lagi. (recall itu bahasa Inggris, klo mau digabung sama imbuhan me-, harus dikasih tanda hubung)
>Untuk tanda miring (/), dipakai dalam nomor surat atau alamat dan sebagai pengganti kata dan, atau, juga setiap, contohnya:
-Jalan Keramat/IV (ini nomor alamat, jadi dikasih tanda miring)
-Benda itu dikirim lewat darat/udara (darat/udara di sini maksudnya darat atau udara, biar singkat, pakai tanda miring)
>Untuk titik dua (:), dipakai saat ingin menjelaskan sesuatu lebih rinci dan di naskah drama, contohnya:
-Ibu membeli sayuran: kol, worte, bayam, dan kangkung. (di sini menjelaskan sayurannya apa aja, jadi dikasih titik dua)
-Nia: "Bagaimana kalau kita bermain di sana?"
Aria: "Boleh, yuk!" (ini teks drama, jadi pakai titik dua di setiap dialog)
>Untuk titik koma (;), dipakai sebagai pengganti kata hubung dalam kalimat majemuk dan akhir perincian klausa, contohnya:
-Kakak membaca buku; adik bermain mobil-mobilan. (ini aslinya ada kata hubung dan, tapi biar singkat, pakai titik koma)
-Peraturan dalam perusahaan kami, yakni:
>Untuk petik satu ('), dipakai untuk mengapit petikan di dalam petikan lain, contohnya:
-"Cobalah dengar suara 'kring-kring' sepeda anak itu." (si kring-kring-nya itu petikan di dalam petikan lain, jadi dikasih petik satu)
>Untuk petik dua ("), dipakai untuk percakapan langsung, mengapit judul suatu karya ataupun istilah ilmiah yang kurang dikenal/kata kurang dikenal, contohnya:
-"Maafkan aku," ucap Bian seraya menunduk. (si Bian bilang langsung 'maafkan aku', jadi pakai petik dua)
-"Tetikus" miliknya sudah lama rusak. (tetikus di sini artinya mouse buat komputer, karena yg pakai istilah ini jarang dan kurang dikenal, dikasih petik dua)
Semoga membantu ^^