1.) menggambar anatomi telinga manusia beserta bagian penjelasan fungsinya 2.) Tuliskan proses mendengar pada manusia 3.) Tuliskan proses mendengar pada hewan kelelawar dan lumba lumba
1.) Berikut adalah gambaran anatomi telinga manusia beserta penjelasan fungsinya:
- Telinga Luar: Terdiri dari pinna (daun telinga) yang berfungsi untuk menangkap dan mengarahkan gelombang suara ke dalam saluran telinga.
- Saluran Telinga: Merupakan saluran yang menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah. Saluran telinga memiliki kelenjar yang menghasilkan sekresi kelenjar lilin (cerumen) yang membantu menjaga kelembapan dan membersihkan telinga.
- Telinga Tengah: Terdiri dari gendang telinga (timpani), tulang-tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi), dan tuba Eustachius. Fungsi gendang telinga adalah untuk menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran yang akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Tulang-tulang pendengaran berperan dalam memperkuat getaran suara sebelum mencapai telinga dalam. Tuba Eustachius berfungsi untuk mengatur tekanan udara di telinga tengah.
- Telinga Dalam: Terdiri dari koklea dan sistem vestibular. Koklea adalah organ pendengaran yang mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang akan dikirim ke otak melalui saraf pendengaran. Sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan dan orientasi tubuh.
2.) Proses mendengar pada manusia:
- Gelombang suara masuk melalui telinga luar dan melewati saluran telinga.
- Gelombang suara kemudian mencapai gendang telinga (timpani) di telinga tengah dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
- Getaran dari gendang telinga diteruskan melalui tulang-tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi) di telinga tengah.
- Tulang-tulang pendengaran mengubah getaran menjadi getaran yang lebih besar dan meneruskannya ke koklea di telinga dalam.
- Di koklea, getaran suara menyebabkan rambut halus di sel-sel pendengaran bergerak, dan sinyal listrik dibentuk.
- Sinyal listrik dari koklea dikirim melalui saraf pendengaran ke otak.
- Di otak, sinyal listrik tersebut diinterpretasikan sebagai suara, dan kita mendengarnya.
3.) Proses mendengar pada hewan kelelawar dan lumba-lumba melibatkan mekanisme khusus yang memungkinkan mereka menggunakan suara atau gelombang sonar untuk menangkap informasi tentang lingkungan mereka.
Kelelawar:
1. Kelelawar menggunakan kemampuan mereka untuk mengeluarkan suara ultrasonik dengan frekuensi tinggi melalui mulut atau hidung mereka.
2. Suara tersebut kemudian menyebar ke sekitar mereka dan memantul kembali setelah bertabrakan dengan objek di sekitarnya.
3. Kelelawar menggunakan telinga mereka yang sensitif untuk mendeteksi dan memperhatikan perubahan kecil dalam suara yang kembali.
4. Mereka juga menggunakan struktur khusus yang disebut "hanya" di hidung mereka untuk membantu memperkuat sinyal suara yang diterima.
5. Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk suara pantulan kembali dan perubahan frekuensinya, kelelawar dapat menghasilkan gambaran yang akurat tentang objek dan lingkungan di sekitarnya.
Lumba-lumba:
1. Lumba-lumba menggunakan organ sonar mereka, yang disebut melon, yang terletak di kepala mereka.
2. Mereka mengeluarkan serangkaian pulsa suara ultrasonik melalui melon.
3. Gelombang suara tersebut menyebar ke air dan memantul kembali setelah bertabrakan dengan objek di sekitarnya.
4. Lumba-lumba menggunakan telinga mereka yang sangat sensitif untuk menangkap suara pantulan yang kembali.
5. Mereka juga menggunakan rongga berisi lemak di sekitar telinga dan tengkorak mereka untuk memfokuskan suara dan mengisolasi suara pantulan yang lemah.
6. Berdasarkan waktu tiba kembali dan perbedaan frekuensi suara, lumba-lumba dapat memperoleh informasi tentang jarak, arah, dan ukuran objek di sekitar mereka.
Kedua hewan ini menggunakan proses mendengar yang disebut echolocation atau sonar, yang memungkinkan mereka untuk menavigasi dan menemukan makanan di lingkungan yang gelap atau di dalam air.
Penjelasan:
1.) Berikut adalah gambaran anatomi telinga manusia beserta penjelasan fungsinya:
- Telinga Luar: Terdiri dari pinna (daun telinga) yang berfungsi untuk menangkap dan mengarahkan gelombang suara ke dalam saluran telinga.
- Saluran Telinga: Merupakan saluran yang menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah. Saluran telinga memiliki kelenjar yang menghasilkan sekresi kelenjar lilin (cerumen) yang membantu menjaga kelembapan dan membersihkan telinga.
- Telinga Tengah: Terdiri dari gendang telinga (timpani), tulang-tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi), dan tuba Eustachius. Fungsi gendang telinga adalah untuk menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran yang akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Tulang-tulang pendengaran berperan dalam memperkuat getaran suara sebelum mencapai telinga dalam. Tuba Eustachius berfungsi untuk mengatur tekanan udara di telinga tengah.
- Telinga Dalam: Terdiri dari koklea dan sistem vestibular. Koklea adalah organ pendengaran yang mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang akan dikirim ke otak melalui saraf pendengaran. Sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan dan orientasi tubuh.
2.) Proses mendengar pada manusia:
- Gelombang suara masuk melalui telinga luar dan melewati saluran telinga.
- Gelombang suara kemudian mencapai gendang telinga (timpani) di telinga tengah dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
- Getaran dari gendang telinga diteruskan melalui tulang-tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi) di telinga tengah.
- Tulang-tulang pendengaran mengubah getaran menjadi getaran yang lebih besar dan meneruskannya ke koklea di telinga dalam.
- Di koklea, getaran suara menyebabkan rambut halus di sel-sel pendengaran bergerak, dan sinyal listrik dibentuk.
- Sinyal listrik dari koklea dikirim melalui saraf pendengaran ke otak.
- Di otak, sinyal listrik tersebut diinterpretasikan sebagai suara, dan kita mendengarnya.
3.) Proses mendengar pada hewan kelelawar dan lumba-lumba melibatkan mekanisme khusus yang memungkinkan mereka menggunakan suara atau gelombang sonar untuk menangkap informasi tentang lingkungan mereka.
Kelelawar:
1. Kelelawar menggunakan kemampuan mereka untuk mengeluarkan suara ultrasonik dengan frekuensi tinggi melalui mulut atau hidung mereka.
2. Suara tersebut kemudian menyebar ke sekitar mereka dan memantul kembali setelah bertabrakan dengan objek di sekitarnya.
3. Kelelawar menggunakan telinga mereka yang sensitif untuk mendeteksi dan memperhatikan perubahan kecil dalam suara yang kembali.
4. Mereka juga menggunakan struktur khusus yang disebut "hanya" di hidung mereka untuk membantu memperkuat sinyal suara yang diterima.
5. Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk suara pantulan kembali dan perubahan frekuensinya, kelelawar dapat menghasilkan gambaran yang akurat tentang objek dan lingkungan di sekitarnya.
Lumba-lumba:
1. Lumba-lumba menggunakan organ sonar mereka, yang disebut melon, yang terletak di kepala mereka.
2. Mereka mengeluarkan serangkaian pulsa suara ultrasonik melalui melon.
3. Gelombang suara tersebut menyebar ke air dan memantul kembali setelah bertabrakan dengan objek di sekitarnya.
4. Lumba-lumba menggunakan telinga mereka yang sangat sensitif untuk menangkap suara pantulan yang kembali.
5. Mereka juga menggunakan rongga berisi lemak di sekitar telinga dan tengkorak mereka untuk memfokuskan suara dan mengisolasi suara pantulan yang lemah.
6. Berdasarkan waktu tiba kembali dan perbedaan frekuensi suara, lumba-lumba dapat memperoleh informasi tentang jarak, arah, dan ukuran objek di sekitar mereka.
Kedua hewan ini menggunakan proses mendengar yang disebut echolocation atau sonar, yang memungkinkan mereka untuk menavigasi dan menemukan makanan di lingkungan yang gelap atau di dalam air.