AbdullahAlFaqirBawang Merah dan Bawang Putih Pada zaman dahulu, hiduplah sebuah keluarga kecil. Keluarga tersebut terdiri atas ayah, ibu, dan seorang gadis cantik yang bernama Bawang Putih. Mereka adalah keluarga yang harmonis dan bahagia, kendati sang ayah hanyalah seorang pedagang biasa. Suatu hari, kebahagiaan di keluarga itu lenyap dikarenakan wafatnya sang ibu. Bawang Putih sangat sedih karena dia sangat ......* ibunya. Ayahnya pun turut bersedih karena dia sangat mencintai istrinya. Setelah meninggalnya ibu Bawang Putih, rumahnya sering dikunjungi oleh seorang janda yang memiliki putri bernama Bawang Merah. Janda tersebut sering berkunjung bersama Bawang Merah ke rumah Bawang Putih dengan membawa makanan, membantu membersihkan rumah, dan ......* dengan ayah Bawang Putih. Akhirnya, sang ayah berpikir dia harus menikahi si Janda dan menjadikannya ibu yang baru bagi Bawang Putih. Dia menanyakan pertimbangan Bawang Putih mengenai usul tersebut. Setelah diperbolehkan untuk menikah oleh Bawang Putih, ayahnya pun segera menyelenggarakan pernikahan. Mereka pun menjadi keluarga baru dan tinggal dalam satu rumah. Pada awalnya, sang ibu dan Bawang Merah memperlakukan Bawang Putih dengan sangat baik. Namun, perangai baik tersebut tidak bertahan lama. Segera, Bawang Merah dan ibunya mulai menunjukkan sikap buruk mereka. Bawang Putih kerap dimarahi dan diberikan pekerjaan berat saat sang ayah pergi berdagang. Dia harus mengerjakan banyak pekerjaan rumah tangga, sementara Bawang Merah hanya duduk dan tidak bekerja sama sekali. Namun, Bawang Putih tidak pernah memberitahukan hal tersebut ke ayahnya, sehingga Bawang Putih terus-menerus diperlakukan dengan buruk oleh Bawang Merah dan ibunya. Suatu hari, ayahnya jatuh sakit dan meninggal. Sejak saat itu, Bawang Putih diperlakukan dengan lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Bawang Putih nyaris tak pernah beristirahat setiap hari. Di pagi hari, dia harus bangun untuk menyiapkan sarapan dan air untuk Bawang Merah dan ibunya. Lalu, dia juga memberi pakan ternak, mencuci pakaian, dan bahkan menyiram seluruh taman. Walaupun dia harus mengerjakan begitu banyak pekerjaan, dia selalu mengerjakannya dengan gembira. Dia berharap, dengan ketulusan tersebut, ibunya akan mencintai dengan tulus suatu hari. Pada pagi hari, Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci pakaian. Dia sangat gembira dan mencuci dengan penuh semangat. Karena terlalu riang, dia sadar kalau ada baju yang hanyut. Dia menyadari kalau baju tersebut....
*Kata yang tertulis tidak dapat dibaca dengan jelas
Pada zaman dahulu, hiduplah sebuah keluarga kecil. Keluarga tersebut terdiri atas ayah, ibu, dan seorang gadis cantik yang bernama Bawang Putih. Mereka adalah keluarga yang harmonis dan bahagia, kendati sang ayah hanyalah seorang pedagang biasa. Suatu hari, kebahagiaan di keluarga itu lenyap dikarenakan wafatnya sang ibu. Bawang Putih sangat sedih karena dia sangat ......* ibunya. Ayahnya pun turut bersedih karena dia sangat mencintai istrinya.
Setelah meninggalnya ibu Bawang Putih, rumahnya sering dikunjungi oleh seorang janda yang memiliki putri bernama Bawang Merah. Janda tersebut sering berkunjung bersama Bawang Merah ke rumah Bawang Putih dengan membawa makanan, membantu membersihkan rumah, dan ......* dengan ayah Bawang Putih. Akhirnya, sang ayah berpikir dia harus menikahi si Janda dan menjadikannya ibu yang baru bagi Bawang Putih.
Dia menanyakan pertimbangan Bawang Putih mengenai usul tersebut. Setelah diperbolehkan untuk menikah oleh Bawang Putih, ayahnya pun segera menyelenggarakan pernikahan. Mereka pun menjadi keluarga baru dan tinggal dalam satu rumah. Pada awalnya, sang ibu dan Bawang Merah memperlakukan Bawang Putih dengan sangat baik. Namun, perangai baik tersebut tidak bertahan lama. Segera, Bawang Merah dan ibunya mulai menunjukkan sikap buruk mereka. Bawang Putih kerap dimarahi dan diberikan pekerjaan berat saat sang ayah pergi berdagang. Dia harus mengerjakan banyak pekerjaan rumah tangga, sementara Bawang Merah hanya duduk dan tidak bekerja sama sekali. Namun, Bawang Putih tidak pernah memberitahukan hal tersebut ke ayahnya, sehingga Bawang Putih terus-menerus diperlakukan dengan buruk oleh Bawang Merah dan ibunya.
Suatu hari, ayahnya jatuh sakit dan meninggal. Sejak saat itu, Bawang Putih diperlakukan dengan lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Bawang Putih nyaris tak pernah beristirahat setiap hari. Di pagi hari, dia harus bangun untuk menyiapkan sarapan dan air untuk Bawang Merah dan ibunya. Lalu, dia juga memberi pakan ternak, mencuci pakaian, dan bahkan menyiram seluruh taman. Walaupun dia harus mengerjakan begitu banyak pekerjaan, dia selalu mengerjakannya dengan gembira. Dia berharap, dengan ketulusan tersebut, ibunya akan mencintai dengan tulus suatu hari.
Pada pagi hari, Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci pakaian. Dia sangat gembira dan mencuci dengan penuh semangat. Karena terlalu riang, dia sadar kalau ada baju yang hanyut. Dia menyadari kalau baju tersebut....
*Kata yang tertulis tidak dapat dibaca dengan jelas
Sorry if I'm wrong, hope this useful