saat masih kecil ayah melarangku bermain diloteng. aku tidak tahu mengapa. lalu saat ayah dan ibu pergi, aku memberanikan diri ke atas. Kubuka pintu perlahan2 dan ternyata banyak buku seperti perpustakaan.
buku2 itu sudah kotor sekali, aku mengambil salah satu buku itu aku membaca sebuah cerita yang asyik. saat setengah aku membaca, tiba2 ada perempuan menyapaku "hai". aku kaget sekali, namun aku berusaha tetap tenang.
aku membalas perempuan itu, "hai, kamu siapa ? mengapa ada disini ?" . "hai doni, aku rara." jawab perempuan itu. lalu dia tiba2 saja mengajakku bermain, akhirnya kami menjadi teman dekat.
suatu hari akusedang bermain bersama rara tiba2 ayah dan ibu pulang. mereka memanggilku dan aku kaget.. saat aku ingin mengucapkan sampai jumpa tiba2 rara hilang. aku jadi tidak mengerti siapa dia..
saat masih kecil ayah melarangku bermain diloteng. aku tidak tahu mengapa. lalu saat ayah dan ibu pergi, aku memberanikan diri ke atas. Kubuka pintu perlahan2 dan ternyata banyak buku seperti perpustakaan.
buku2 itu sudah kotor sekali, aku mengambil salah satu buku itu aku membaca sebuah cerita yang asyik. saat setengah aku membaca, tiba2 ada perempuan menyapaku "hai". aku kaget sekali, namun aku berusaha tetap tenang.
aku membalas perempuan itu, "hai, kamu siapa ? mengapa ada disini ?" . "hai doni, aku rara." jawab perempuan itu. lalu dia tiba2 saja mengajakku bermain, akhirnya kami menjadi teman dekat.
suatu hari akusedang bermain bersama rara tiba2 ayah dan ibu pulang. mereka memanggilku dan aku kaget.. saat aku ingin mengucapkan sampai jumpa tiba2 rara hilang. aku jadi tidak mengerti siapa dia..
karangan sendiri