Dalam hal ini, kita bisa memprediksi apakah suatu benda akan mengapung atau tenggelam dalam suatu zat cair berdasarkan perbandingan massa jenis mereka. Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair, benda tersebut akan tenggelam. Sebaliknya, jika massa jenis benda lebih kecil, benda tersebut akan mengapung. Jika massa jenisnya sama, benda tersebut akan melayang atau berada di tengah-tengah.
Berikut adalah prediksi berdasarkan data yang diberikan:
1. Emas dalam Alkohol: Massa jenis Emas (19,3 g cm³) > Massa jenis Alkohol (0,8 g cm³), jadi Emas akan Tenggelam dalam Alkohol.
2. Es batu dalam Bensin: Tidak ada data massa jenis Bensin, tapi umumnya Bensin memiliki massa jenis kurang dari 1 g cm³. Massa jenis Es batu (0,92 g cm³) kemungkinan lebih besar dari Bensin, jadi Es batu akan Tenggelam dalam Bensin.
3. Air dalam Kayu pinus: Massa jenis Air (1 g cm³) > Massa jenis Kayu pinus (0,35 g cm³), jadi Air akan Tenggelam dalam Kayu pinus. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah situasi teoretis dan dalam praktiknya air tidak bisa 'dimasukkan' ke dalam kayu pinus.
Jawaban:
Dalam hal ini, kita bisa memprediksi apakah suatu benda akan mengapung atau tenggelam dalam suatu zat cair berdasarkan perbandingan massa jenis mereka. Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair, benda tersebut akan tenggelam. Sebaliknya, jika massa jenis benda lebih kecil, benda tersebut akan mengapung. Jika massa jenisnya sama, benda tersebut akan melayang atau berada di tengah-tengah.
Berikut adalah prediksi berdasarkan data yang diberikan:
1. Emas dalam Alkohol: Massa jenis Emas (19,3 g cm³) > Massa jenis Alkohol (0,8 g cm³), jadi Emas akan Tenggelam dalam Alkohol.
2. Es batu dalam Bensin: Tidak ada data massa jenis Bensin, tapi umumnya Bensin memiliki massa jenis kurang dari 1 g cm³. Massa jenis Es batu (0,92 g cm³) kemungkinan lebih besar dari Bensin, jadi Es batu akan Tenggelam dalam Bensin.
3. Air dalam Kayu pinus: Massa jenis Air (1 g cm³) > Massa jenis Kayu pinus (0,35 g cm³), jadi Air akan Tenggelam dalam Kayu pinus. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah situasi teoretis dan dalam praktiknya air tidak bisa 'dimasukkan' ke dalam kayu pinus.