1.→ Lampu menyala sangat terang karena tegangan yang dibutuhkan lampu 4,5 V sedangkan dari baterai 6 V sehingga tegangan melebihi lampu. Akibat ini lampu cepat mati/putus. → Lampu padam karena tegangan lampu yang dibutuhkan 4,5 V sedangkan tegangan dari baterai 1,5 V → Lampu redup karena tegangan yang dibutuhkan 4,5 V sedangkan tegangan dari batu baterai 3 V sehingga kekurangan tegangan → Lampu menyala terang karena tegangan lampu yang dibutuhkan 4,5 V sama dengan tegangan dari batu baterai 4,5 V
1.→ Lampu menyala sangat terang karena tegangan yang dibutuhkan lampu 4,5 V sedangkan dari baterai 6 V sehingga tegangan melebihi lampu. Akibat ini lampu cepat mati/putus.
→ Lampu padam karena tegangan lampu yang dibutuhkan 4,5 V sedangkan tegangan dari baterai 1,5 V
→ Lampu redup karena tegangan yang dibutuhkan 4,5 V sedangkan tegangan dari batu baterai 3 V sehingga kekurangan tegangan
→ Lampu menyala terang karena tegangan lampu yang dibutuhkan 4,5 V sama dengan tegangan dari batu baterai 4,5 V
2.Rs = R1 + R4
= 600 + 600
= 1200 ohm
Rp = 1/R2 + 1/R3
= 1/400 + 1/400
= 2/400
= 400/2
= 200 ohm
3.Rp = 1/R1 + R2 + R3
= 1/25 + 1/15 + 1/75
= 3/75 + 5/75 + 1/75
= 9/75
= 75/9
= 8.3333333333 ohm
4.a) Rs = 7,5 ohm
Rp = 75 + 75
= 150 ohm
b) I = V / R
= 9 / 7,5+150
= 9/157.5
= 0.0571428571 A
5.Rs = 1/R1 + 1/R2
= 1/18 + 1/4
= 2/36 + 9/36
= 11/36
= 36/11
= 3.2727272727 ohm
6.a) Rp = R1 + R2
= 20 + 30
= 50 ohm
b) I = V/R
= 6/50
= 0.12 A
c) I = V/R1
= 6/20
= 0.3 A
d) I = V/R2
= 6/30
= 0.2 A