Jadi, potensial standar untuk sel volta pertama adalah -1.10 V, dan potensial standar untuk sel volta kedua adalah 0.90 V.
Pembahasan :
a. Diagram sel volta yang dapat disusun dari ketiga elektrode tersebut adalah sebagai berikut :
[tex]\[\begin{array}{l}\text { Zn }(s) \parallel \text { Zn }^{2+}(aq) \parallel \text { Cu }^{2+}(aq) \parallel \text { Cu }(s) \\\text { Zn }(s) \parallel \text { Zn }^{2+}(aq) \parallel \text { Al }^{3+}(aq) \parallel \text{ Al }(s)\end{array}\][/tex]
Diagram di atas menunjukkan elektroda zink (Zn) terhubung paralel dengan larutan ion Zn(II) dan kemudian dilanjutkan dengan elektroda tembaga (Cu) terhubung paralel dengan larutan ion Cu(II). Diagram tersebut juga menunjukkan elektroda zink (Zn) terhubung paralel dengan larutan ion Zn(II) dan kemudian dilanjutkan dengan elektroda alumunium (Al) terhubung paralel dengan larutan ion Al(III).
Jadi, potensial standar untuk sel volta pertama adalah -1.10 V, dan potensial standar untuk sel volta kedua adalah 0.90 V.
Pembahasan :
a. Diagram sel volta yang dapat disusun dari ketiga elektrode tersebut adalah sebagai berikut :
[tex]\[\begin{array}{l}\text { Zn }(s) \parallel \text { Zn }^{2+}(aq) \parallel \text { Cu }^{2+}(aq) \parallel \text { Cu }(s) \\\text { Zn }(s) \parallel \text { Zn }^{2+}(aq) \parallel \text { Al }^{3+}(aq) \parallel \text{ Al }(s)\end{array}\][/tex]
Diagram di atas menunjukkan elektroda zink (Zn) terhubung paralel dengan larutan ion Zn(II) dan kemudian dilanjutkan dengan elektroda tembaga (Cu) terhubung paralel dengan larutan ion Cu(II). Diagram tersebut juga menunjukkan elektroda zink (Zn) terhubung paralel dengan larutan ion Zn(II) dan kemudian dilanjutkan dengan elektroda alumunium (Al) terhubung paralel dengan larutan ion Al(III).