May 2020 1 34 Report
Tolong Artikan ke dalam bahasa Inggris yaa




Merupakan hal yang wajar bila yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menawarkan Islam kepada orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan beliau, keluarga serta sahabat-sahabat karib beliau. Dalam sejarah Islam, mereka dikenal sebagai As Sabiqun Al Awwalun (orang-orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam). Di barisan depan adalah istri Nabi, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, disusul mantan budak beliau Zaid bin Harits bin Syarahbil Al Kalbi, sepupu beliau Ali bin Abi Thalib yang ketika itu masih kanak-kanak dan hidup dalam asuhan beliau, serta sahabat karib beliau Abu Bakar As-sidik. Mereka semua memeluk Islam di hari pertama dakwah (Ar Rahiq Al Makhtum, hal. 80-81)

Awal dimulainya perintah untuk berdakwah secara terang-terangan adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat” (QS. Asy Syu’ara : 214). Dalam sejarah, beliau berdakwah secara terang-terangan setelah beliau merasa yakin dengan janji pamannya, Abu Thalib, yang akan melindungi dalam tugasnya menyampaikan wahyu Rabb-Nya. Suatu hari beliau berdiri di atas bukit Shafa seraya berteriak, “Ya Shabahah! (Wahai manusia datanglah kemari).” Lalu berkumpullah suku-suku Quraisy. Kemudian Nabi mengajak mereka untuk bertauhid, beriman kepada risalah yang dibawanya dan kepada hari akhir. (Ar Rahiq Al Makhtum, hal. 85)

Betapa banyak rintangan yang dialami oleh Rasulullah dalam berdakwah mengajak manusia kepada tauhid. Kaum musyrikin berusaha untuk menghalangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, diantaranya :

1. Menyindir, menghina, mengejek, mendustakan, dan menertawakan.

Tujuan mereka dengan semua ini adalah melemahkan semangat kaum muslimin. Mereka memberikan tuduhan-tuduhan buruk, dungu, dan bodoh kepada Nabi. Mereka memanggil Nabi dengan sebutan orang gila. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan mereka berkata, Hai orang yang diturunkan kepadanya Adz-Dzikr (Al Qur’an), sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila” (QS. Al Hijr : 6). Mereka menjuluki beliau sebagai tukang sihir dan pembual. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ”Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka, dan orang-orang kafir berkata, ‘Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta’.” (QS. Shad : 4).

2. Mencoreng ajaran-ajaran beliau dan menyebarkan syubhat-syubhat, iklan-iklan palsu, dan tuduhan-tuduhan rendah terhadap ajaran dan kepribadian Nabi, sehingga orang-orang awam tidak memiliki peluang untuk merenungkan dakwah beliau.

3. Menentang Al Qur’an dengan mengatakan isinya adalah dongeng orang-orang terdahulu dan menyibukkan manusia dengannya


Sungguh beliau adalah manusia yang paling mulia, sikap, tingkah laku, serta gerak- gerik beliau. Semuanya patut dijadikan contoh oleh siapa saja yang menghendaki kebaikan. Diantara perkara nan agung yang patut kita teladani adalah kesabaran beliau dalam mengajak manusia kepada agama Islam. Di antara contoh kisah yang menunjukkan besarnya kesabaran beliau dalam berdakwah adalah tatkala di bulan Syawwal tahun sepuluh kenabian, beliau berangkat ke Thaif yang berjarak kurang lebih enam puluh mil dari Makkah. Beliau berangkat dengan berjalan kaki pulang-pergi dengan disertai mantan budaknya Zaid bin Haritsah. Setiap melewati kabilah dalam perjalanannya, beliau mengajak mereka kepada Islam, namun tak satupun yang menjawab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di Thaif selama sepuluh hari. Beliau tidak meninggalkan seorang tokohpun dari mereka kecuali beliau mendatangi dan mengajaknya kepada Islam.

Namun mereka malah mendustakan dan mengusir beliau, bahkan ketika Nabi hendak pergi meninggalkan Thaif, mereka menghina dan melempari Nabi dengan batu. Mereka melempari tumit Nabi sehingga sepasang sandal beliau berlumuran darah. Dalam sebuah hadits shahih riwayat Bukhari, ketika beliau ditawari oleh malaikat gunung, “Jika engkau mau, aku akan menimpakan Akhsyabain (dua gunung di Makkah yang berhadapan) atas mereka”, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Justru aku berharap Allah berkenan mengeluarkan dari sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah Ta’ala semata dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun.” (Ar Rahiq Al Makhtum, hal. 134-136)


Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.