1. Mengapa upacara nyepi tidak ada/tidak dilaksanakan di kebudayaan Hindu-India? 2. Jelaskan peninggalan Hindu-Budha dalam bidang politik! 3. Jelaskan peninggalan Hindu-Budha dalam bidang arsitektur! 4. Apa yang kamu ketahui tentang sistem Kasta?
*Yang tau tolong bantu jawab, penting buat besok.. Makasih
irmawan90041
1 rx reti 2 Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri, Majapahit dan Bali, sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya. Hal yang menarik di Indonesia adalah adanya kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yaitu Kerajaan Mataram lama. 3. Salah satu peninggalan dari zaman Hindu-Budha yang sangat berharga sebagai sumber sejarah Indonesia kuno adalah bidang arsitektur atau seni bangun. Peninggalan tersebut berupa bangunan-bangunan sui yang bersifat agama Hindu atau Buddha yang kita kenal dengan nama candi. Menurut Dr. W.F Stutterheim dan Dr. H.J. Kom, nama candi merupakan kependekan dari candika, yaitu salah satu nama dari Dewi Durga atau Dewi Maut.
Candi dalam agama Hindu sebenarnya adalah bangunan untuk memuliakan raja yang telah wafat. Dalam candi yangv dikuburkan bukanlah mayat atau abu jenazah, melainkan bermacam-macam benda, seperti potongan-ptongan berbagai jenis logam dan batu-batu akik yang disertai dengan saji-sajian. Benda-benda tersebut dinamakan pripih dan dianggap sebagai lambang zat-zat jasmaniah dari sang raja yang telah bersatu kembali dengan penitisnya. Mayat seorang raja yang meninggal di bakar dan abunya dihanyutkan ke laut. Arca Syiwa yang merupakan perwujudan yang melukiskan sang raja sebagai dewa, namun sering kali arca perwujudan itu berupa lambang syiwa saja yaitu lingga.
Candi dalam agama Buddha dimaksudkan sebagai tempat pemujaan dewa saja. Di dalamnya tidak terdapat pripih dan arcanya tidak mewujudkan seorang raja. Seandainya ada yang ditemukan bkanlah candi agam Buddha aliran Mahayana atau Hinayana, tetapi Buddha Tantrayana, misalnya candi Jawi di Prigen, Pasuruan, Jawa timur.
Candi sebagai bangunan terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut : a) Kaki candi yang melambangkan alam bawahtempat manusia biasa b) Badan candi yang melambangkan alam atara tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawiannya dan alam keadaan suci menemui dewanya c) Atap candi yang melambangkan alam atas tempat bersemanyamnya para dewa.
Berdasarkan cara pengelompokannya candi-candi di Indonesia dapat di bagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1) Jenis Jawa Tengah Utara yang bersifat Syiwa 2) Jenis Jawa Tengah Selatan yang bersifat Hindu Dan Budha 3) Jenis Jawa Timur temasuk candi-candi di Bali dan Sumatra yang bersifat pembauran antara Syiwa, Budha dan kepercayaan lokal.
Beberapa candi seperti Candi borobudur dan prambanan dibangun amat megah, detil, kaya akan hiasan yang mewah, bercitarasa estetika yang luhur, dengan menggunakan teknologi arsitektur yang maju pada zamannya. Bangunan-bangunan ini hingga kini menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban nenek moyang bangsa Indonesia. Candi di Indonesia
Candi borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia
Di Indonesia, candi dapat ditemukan di pulau Jawa, Bali, Sumatea, dan Kalimantan, akan tetapi candi paling banyak ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan orang Indonesia mengetahui adanya candi-candi di Indonesia yang termasyhur seperti Borobudur, Prambanan, dan Mendut. Kebanyakan candi-candi yang ditemukan di Indonesia tidak diketahui nama aslinya. Kesepakatan di dunia arkeologi adalah menamai candi itu berdasarkan nama desa tempat ditemukannya candi tersebut. Candi-candi yang sudah diketahui masyarakat sejak dulu, kadang kala juga disertai dengan legenda yang terkait dengannya. Ditambah lagi dengan temuan prasasti atau mungkin disebut dalam naskah kuno yang diduga merujuk kepada candi tersebut. Akibatnya nama candi dapat bermacam-macam, misalnya candi Prambanan, candi Rara Jonggrang, dan candi Siwagrha merujuk kepada kompleks candi yang sama. Prambanan adalah nama desa tempat candi itu berdiri. Jenis dan Fungsi Jenis berdasarkan agama
Candi Jawi yang bersifat paduan Siwa-Buddha tempat pedharmaan raja Kertanegara.
Berdasarkan latar belakang keagamaannya, candi dapat dibedakan menjadi candi Hindu, candi Buddha, paduan sinkretis Siwa-Buddha, atau bangunan yang tidak jelas sifat keagamaanya dan mungkin bukan bangunan keagamaan. Candi Hindu, yaitu candi untuk memuliakan dewa-dewa Hindu seperti Siwa atau Wisnu, contoh: candi Prambanan, candi Gebang, kelompok candi Dieng, 4.peraturan agama hindu yg membeda bedakan derajat
2 Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri, Majapahit dan Bali, sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya. Hal yang menarik di Indonesia adalah adanya kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yaitu Kerajaan Mataram lama.
3. Salah satu peninggalan dari zaman Hindu-Budha yang sangat berharga sebagai sumber sejarah Indonesia kuno adalah bidang arsitektur atau seni bangun. Peninggalan tersebut berupa bangunan-bangunan sui yang bersifat agama Hindu atau Buddha yang kita kenal dengan nama candi. Menurut Dr. W.F Stutterheim dan Dr. H.J. Kom, nama candi merupakan kependekan dari candika, yaitu salah satu nama dari Dewi Durga atau Dewi Maut.
Candi dalam agama Hindu sebenarnya adalah bangunan untuk memuliakan raja yang telah wafat.
Dalam candi yangv dikuburkan bukanlah mayat atau abu jenazah, melainkan bermacam-macam benda, seperti potongan-ptongan berbagai jenis logam dan batu-batu akik yang disertai dengan saji-sajian. Benda-benda tersebut dinamakan pripih dan dianggap sebagai lambang zat-zat jasmaniah dari sang raja yang telah bersatu kembali dengan penitisnya. Mayat seorang raja yang meninggal di bakar dan abunya dihanyutkan ke laut. Arca Syiwa yang merupakan perwujudan yang melukiskan sang raja sebagai dewa,
namun sering kali arca perwujudan itu berupa lambang syiwa saja yaitu lingga.
Candi dalam agama Buddha dimaksudkan sebagai tempat pemujaan dewa saja. Di dalamnya tidak terdapat pripih dan arcanya tidak mewujudkan seorang raja. Seandainya ada yang ditemukan bkanlah candi agam Buddha aliran Mahayana atau Hinayana, tetapi Buddha Tantrayana, misalnya candi Jawi di Prigen, Pasuruan, Jawa timur.
Candi sebagai bangunan terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut :
a) Kaki candi yang melambangkan alam bawahtempat manusia biasa
b) Badan candi yang melambangkan alam atara tempat manusia yang telah
meninggalkan keduniawiannya dan alam keadaan suci menemui dewanya
c) Atap candi yang melambangkan alam atas tempat bersemanyamnya para dewa.
Berdasarkan cara pengelompokannya candi-candi di Indonesia dapat di bagi menjadi
tiga jenis, yaitu :
1) Jenis Jawa Tengah Utara yang bersifat Syiwa
2) Jenis Jawa Tengah Selatan yang bersifat Hindu Dan Budha
3) Jenis Jawa Timur temasuk candi-candi di Bali dan Sumatra yang bersifat
pembauran antara Syiwa, Budha dan kepercayaan lokal.
Beberapa candi seperti Candi borobudur dan prambanan dibangun amat megah, detil, kaya akan hiasan yang mewah, bercitarasa estetika yang luhur, dengan menggunakan teknologi arsitektur yang maju pada zamannya. Bangunan-bangunan ini hingga kini menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban nenek moyang bangsa Indonesia.
Candi di Indonesia
Candi borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia
Di Indonesia, candi dapat ditemukan di pulau Jawa, Bali, Sumatea, dan Kalimantan, akan tetapi candi paling banyak ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan orang Indonesia mengetahui adanya candi-candi di Indonesia yang termasyhur seperti Borobudur, Prambanan, dan Mendut.
Kebanyakan candi-candi yang ditemukan di Indonesia tidak diketahui nama aslinya. Kesepakatan di dunia arkeologi adalah menamai candi itu berdasarkan nama desa tempat ditemukannya candi tersebut. Candi-candi yang sudah diketahui masyarakat sejak dulu, kadang kala juga disertai dengan legenda yang terkait dengannya. Ditambah lagi dengan temuan prasasti atau mungkin disebut dalam naskah kuno yang diduga merujuk kepada candi tersebut. Akibatnya nama candi dapat bermacam-macam, misalnya candi Prambanan, candi Rara Jonggrang, dan candi Siwagrha merujuk kepada kompleks candi yang sama. Prambanan adalah nama desa tempat candi itu berdiri.
Jenis dan Fungsi
Jenis berdasarkan agama
Candi Jawi yang bersifat paduan Siwa-Buddha tempat pedharmaan raja Kertanegara.
Berdasarkan latar belakang keagamaannya, candi dapat dibedakan menjadi candi Hindu, candi Buddha, paduan sinkretis Siwa-Buddha, atau bangunan yang tidak jelas sifat keagamaanya dan mungkin bukan bangunan keagamaan.
Candi Hindu, yaitu candi untuk memuliakan dewa-dewa Hindu seperti Siwa atau Wisnu, contoh: candi Prambanan, candi Gebang, kelompok candi Dieng,
4.peraturan agama hindu yg membeda bedakan derajat