Diketahui : Harga jual/unit Rp. 70.000 Biaya variabel/unit RP. 35.000 Biaya tetap/thn Rp. 450.000 Rencana Penjualan Rp. 1.200.000 Diminta: a. Hitung BEP unit b. Hitung BEP rupiah c. Hitung CMR d. Hitung MOS
Untuk menghitung Break-Even Point (BEP), Contribution Margin Ratio (CMR), dan Margin of Safety (MOS), kita akan menggunakan informasi berikut:
Harga jual per unit = Rp. 70,000
Biaya variabel per unit = Rp. 35,000
Biaya tetap per tahun = Rp. 450,000
Rencana Penjualan per tahun = Rp. 1,200,000
a. Hitung BEP (Break-Even Point) dalam unit:
BEP (unit) adalah jumlah unit yang harus dijual agar total pendapatan sama dengan total biaya (tetap dan variabel). Kita dapat menggunakan rumus berikut:
[tex]\[BEP (unit) = \frac{Biaya Tetap}{Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit}\][/tex]
BEP (unit) = 12.857 unit (bulatkan ke atas menjadi 13 unit, karena kita tidak bisa menjual sebagian unit)
Jadi, Break-Even Point dalam unit adalah 13 unit.
b. Hitung BEP dalam rupiah:
BEP (rupiah) adalah jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai BEP dalam unit, dikalikan dengan harga jual per unit. Kita dapat menggunakan rumus berikut:
[tex]\[BEP (rupiah) = BEP (unit) x Harga Jual per Unit\][/tex]
[tex]\[BEP (rupiah) = 13 x 70,000\][/tex]
BEP (rupiah) = Rp. 910,000
Jadi, Break-Even Point dalam rupiah adalah Rp. 910,000.
c. Hitung CMR (Contribution Margin Ratio):
CMR adalah persentase dari harga jual per unit yang tersisa setelah mengurangkan biaya variabel per unit. Kita dapat menghitungnya dengan rumus berikut:
[tex]\[CMR = \frac{Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit}{Harga Jual per Unit}\][/tex]
Margin of Safety adalah selisih antara rencana penjualan dan Break-Even Point dalam rupiah. Kita dapat menghitungnya dengan rumus berikut:
[tex]\[MOS = Rencana Penjualan - BEP (rupiah)\][/tex]
[tex]\[MOS = 1,200,000 - 910,000\][/tex]
MOS = Rp. 290,000
Jadi, Margin of Safety adalah Rp. 290,000. Ini merupakan jumlah penjualan yang dapat turun tanpa mencapai titik impas. Semakin besar MOS, semakin aman perusahaan dari kerugian.
Penjelasan:
Untuk menghitung Break-Even Point (BEP), Contribution Margin Ratio (CMR), dan Margin of Safety (MOS), kita akan menggunakan informasi berikut:
Harga jual per unit = Rp. 70,000
Biaya variabel per unit = Rp. 35,000
Biaya tetap per tahun = Rp. 450,000
Rencana Penjualan per tahun = Rp. 1,200,000
a. Hitung BEP (Break-Even Point) dalam unit:
BEP (unit) adalah jumlah unit yang harus dijual agar total pendapatan sama dengan total biaya (tetap dan variabel). Kita dapat menggunakan rumus berikut:
[tex]\[BEP (unit) = \frac{Biaya Tetap}{Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit}\][/tex]
[tex]\[BEP (unit) = \frac{450,000}{70,000 - 35,000}\][/tex]
[tex]\[BEP (unit) = \frac{450,000}{35,000}\][/tex]
BEP (unit) = 12.857 unit (bulatkan ke atas menjadi 13 unit, karena kita tidak bisa menjual sebagian unit)
Jadi, Break-Even Point dalam unit adalah 13 unit.
b. Hitung BEP dalam rupiah:
BEP (rupiah) adalah jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai BEP dalam unit, dikalikan dengan harga jual per unit. Kita dapat menggunakan rumus berikut:
[tex]\[BEP (rupiah) = BEP (unit) x Harga Jual per Unit\][/tex]
[tex]\[BEP (rupiah) = 13 x 70,000\][/tex]
BEP (rupiah) = Rp. 910,000
Jadi, Break-Even Point dalam rupiah adalah Rp. 910,000.
c. Hitung CMR (Contribution Margin Ratio):
CMR adalah persentase dari harga jual per unit yang tersisa setelah mengurangkan biaya variabel per unit. Kita dapat menghitungnya dengan rumus berikut:
[tex]\[CMR = \frac{Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit}{Harga Jual per Unit}\][/tex]
[tex]\[CMR = \frac{70,000 - 35,000}{70,000}\][/tex]
[tex]\[CMR = \frac{35,000}{70,000}\][/tex]
CMR = 0.5 (atau 50% dalam bentuk persentase)
Jadi, Contribution Margin Ratio (CMR) adalah 50%.
d. Hitung MOS (Margin of Safety):
Margin of Safety adalah selisih antara rencana penjualan dan Break-Even Point dalam rupiah. Kita dapat menghitungnya dengan rumus berikut:
[tex]\[MOS = Rencana Penjualan - BEP (rupiah)\][/tex]
[tex]\[MOS = 1,200,000 - 910,000\][/tex]
MOS = Rp. 290,000
Jadi, Margin of Safety adalah Rp. 290,000. Ini merupakan jumlah penjualan yang dapat turun tanpa mencapai titik impas. Semakin besar MOS, semakin aman perusahaan dari kerugian.