Melansir data BPS, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia. Di tahun 2022, jumlah kendaraan bermotor di Jawa Timur telah mencapai 23 juta unit, didominasi oleh sepeda motor yang jumlahnya melebihi 20 juta unit.
Menyusul Jawa Timur, DKI Jakarta duduk di urutan kedua dengan jumlah kendaraan bermotor mencapai 21 juta unit. Sama seperti Jawa Timur, kendaraan bermotor di Jakarta juga didominasi oleh sepeda motor sebanyak 17 juta unit.
Meski begitu, luas daerah Jakarta yang hanya sekitar 60.000 hektar tentu tidak dapat dibandingkan dengan luas daerah Jawa Timur yang lebih dari 4,8 juta hektar. Menilik data jumlah kendaraan di atas, tidak heran Jakarta masih terus diterpa masalah kemacetan sehari-harinya.
Faktanya, volume kendaraan yang terlalu tinggi di jalan memang memberikan sumbangsih yang besar terhadap masalah kemacetan. Penekanan volume kendaraan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasinya, seperti pemberlakuan aturan ganjil genap di 26 titik kemacetan di Jakarta.
Masalah kemacetan harus segera diberantas, bukannya dibiarkan terus menerus menjadi sahabat lama tanah air. Tidak hanya dari pemerintah, upaya juga harus dimulai dari para penduduk Indonesia, terutama para pengguna jalan. Selain buang-buang waktu, kemacetan juga membuat pengguna jalan menjadi stres, boros bensin yang artinya boros ongkos, masalah polusi udara, hingga berkurangnya pendapatan.
Baru-baru ini, Pemprov DKI Jakarta mulai menggunakan AI untuk meminimasi kemacetan lalu lintas. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan bahwa kini Dishub DKI sudah bisa mengatur lamanya waktu lalu lintas berdasarkan kondisi jalan secara real time dari Google. Meski belum di seluruh daerah, penggunaan AI ini disebut telah berhasil mengurangi kemacetan Jakarta hingga 20%.
Harapannya, teknologi AI seperti ini bisa turut diimplementasikan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Pada akhirnya, setiap penduduk berhak memperoleh perjalanan yang nyaman tanpa harus stres memikirkan kemacetan.
85% Anak Muda Yakin Mampu Membeli Rumah Sendiri di Masa Depan
16 November 2023
35% Anak Muda Pesimis Korupsi Akan Berkurang di Masa Depan
16 November 2023
64% Anak Muda Yakin Pemilu Berlangsung Transparan
16 November 2023
Rata-rata Lama Sekolah Berdasarkan Indeks Pembangunan 2023 Belum Capai Wajib Belajar 12 Tahun
16 November 2023
Menilik Laba Bersih BUMN 5 Tahun Terakhir, Sentuh Rp180 Triliun Pada 2023
16 November 2023
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Iip M Aditiya
Konten Terkait
1 votes Thanks 0
anastaginnisa
kak kurasa jawabanx kurang tepat dengan soalx
Verified answer
Jawaban:
Melansir data BPS, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia. Di tahun 2022, jumlah kendaraan bermotor di Jawa Timur telah mencapai 23 juta unit, didominasi oleh sepeda motor yang jumlahnya melebihi 20 juta unit.
Menyusul Jawa Timur, DKI Jakarta duduk di urutan kedua dengan jumlah kendaraan bermotor mencapai 21 juta unit. Sama seperti Jawa Timur, kendaraan bermotor di Jakarta juga didominasi oleh sepeda motor sebanyak 17 juta unit.
Meski begitu, luas daerah Jakarta yang hanya sekitar 60.000 hektar tentu tidak dapat dibandingkan dengan luas daerah Jawa Timur yang lebih dari 4,8 juta hektar. Menilik data jumlah kendaraan di atas, tidak heran Jakarta masih terus diterpa masalah kemacetan sehari-harinya.
Faktanya, volume kendaraan yang terlalu tinggi di jalan memang memberikan sumbangsih yang besar terhadap masalah kemacetan. Penekanan volume kendaraan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasinya, seperti pemberlakuan aturan ganjil genap di 26 titik kemacetan di Jakarta.
Masalah kemacetan harus segera diberantas, bukannya dibiarkan terus menerus menjadi sahabat lama tanah air. Tidak hanya dari pemerintah, upaya juga harus dimulai dari para penduduk Indonesia, terutama para pengguna jalan. Selain buang-buang waktu, kemacetan juga membuat pengguna jalan menjadi stres, boros bensin yang artinya boros ongkos, masalah polusi udara, hingga berkurangnya pendapatan.
Baru-baru ini, Pemprov DKI Jakarta mulai menggunakan AI untuk meminimasi kemacetan lalu lintas. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan bahwa kini Dishub DKI sudah bisa mengatur lamanya waktu lalu lintas berdasarkan kondisi jalan secara real time dari Google. Meski belum di seluruh daerah, penggunaan AI ini disebut telah berhasil mengurangi kemacetan Jakarta hingga 20%.
Harapannya, teknologi AI seperti ini bisa turut diimplementasikan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Pada akhirnya, setiap penduduk berhak memperoleh perjalanan yang nyaman tanpa harus stres memikirkan kemacetan.
85% Anak Muda Yakin Mampu Membeli Rumah Sendiri di Masa Depan
16 November 2023
35% Anak Muda Pesimis Korupsi Akan Berkurang di Masa Depan
16 November 2023
64% Anak Muda Yakin Pemilu Berlangsung Transparan
16 November 2023
Rata-rata Lama Sekolah Berdasarkan Indeks Pembangunan 2023 Belum Capai Wajib Belajar 12 Tahun
16 November 2023
Menilik Laba Bersih BUMN 5 Tahun Terakhir, Sentuh Rp180 Triliun Pada 2023
16 November 2023
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Iip M Aditiya
Konten Terkait