Tentukanlah tokoh dan penokohan tokoh fabel yang telah kalian baca beserta alasan dan pembuktiannya dalam tabel berikut ini! -Tokoh=Kuda, Domba, Tapir, Kucing Hutan -Watak -Cara pengembangan watak -Bukti dalam teks
Kelas : SMP VII Pelajaran : Bahasa Indonesia Kata kunci: teks fabel, unsur instrinsik, tokoh dan penokohan, teks 'Kuda Berkulit Harimau' Kategori : Bab VI : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
pembahasan: 1) Tokoh : Kuda Watak : Licik tetapi kurang cerdas Pengembangan watak : menggunakan kulit harimau untuk menggoda dan mengejek binatang lainnya Bukti dalam teks: - Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya (paragraf 3 kalimat pertama) - Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlari (paragraf 4 kalimat terakhir) - Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik (paragraf 6)
2) Tokoh : domba Watak : penakut dan mudah percaya Pengembangan watak : Lari kalang kabut ketika melihat kuda berkulit harimau meloncat di depannya Bukti dalam teks: Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba.
3) Tokoh : Tapir Watak : penakut Pengembangan watak : Tapir berlari dengan tunggang langgang karena terkejut tanpa memeriksa apa yang sedang dilakukan kuda Bukti dalam teks: Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu
4) Tokoh : kucing hutan Watak : berani, cerdas, dan berpikir sebelum bertindak Pengembangan watak : mengamati dahulu sebelum bertindak dan berani menegur kuda berkulit harimau bukti dalam teks: - Mendengar suara itu,kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu,tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan,tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!”
Verified answer
Kelas : SMP VIIPelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci: teks fabel, unsur instrinsik, tokoh dan penokohan, teks 'Kuda Berkulit Harimau'
Kategori :
Bab VI : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
pembahasan:
1) Tokoh : Kuda
Watak : Licik tetapi kurang cerdas
Pengembangan watak : menggunakan kulit harimau untuk menggoda dan mengejek binatang lainnya
Bukti dalam teks:
- Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya (paragraf 3 kalimat pertama)
- Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlari (paragraf 4 kalimat terakhir)
- Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik (paragraf 6)
2) Tokoh : domba
Watak : penakut dan mudah percaya
Pengembangan watak : Lari kalang kabut ketika melihat kuda berkulit harimau meloncat di depannya
Bukti dalam teks:
Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba.
3) Tokoh : Tapir
Watak : penakut
Pengembangan watak : Tapir berlari dengan tunggang langgang karena terkejut tanpa memeriksa apa yang sedang dilakukan kuda
Bukti dalam teks:
Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu
4) Tokoh : kucing hutan
Watak : berani, cerdas, dan berpikir sebelum bertindak
Pengembangan watak : mengamati dahulu sebelum bertindak dan berani menegur kuda berkulit harimau
bukti dalam teks:
- Mendengar suara itu,kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu,tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan,tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!”