TENTUKAN LARIK, BAIT, RIMA, MAJAS, IMAJI, DIKSI, AMANAT, PERASAAN, TEMA
Hujan Bulan Juni
oleh Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
7. dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
8. Tak ada yang lebih arif
9. dari hujan bulan juni
10. dibiarkannya yang tak terucapkan
11. diserap akar pohon bunga itu
Bait: Terdiri dari 3 bait.
Rima: Rima akhir yang terdapat dalam puisi ini adalah "juni" dan "itu" pada setiap akhir larik.
Majas: Tidak terdapat majas yang khas dalam puisi ini.
Imaji: Puisi ini menggambarkan suasana hujan bulan Juni dan memberikan gambaran tentang kebijaksanaan, ketabahan, dan kearifan hujan tersebut.
Diksi: Puisi ini menggunakan kata-kata yang sederhana dan elegan untuk menggambarkan suasana hujan bulan Juni, seperti "tabah," "rintik rindu," "bijak," "di jalan," "arif," "tak terucapkan," dan "akar."
Amanat: Puisi ini mengajarkan tentang keindahan dan kearifan alam, serta menggambarkan kekuatan dalam kesederhanaan hujan bulan Juni.
Perasaan: Puisi ini menggambarkan perasaan keindahan, ketenangan, dan kearifan yang dihadirkan oleh hujan bulan Juni.
Tema: Tema dari puisi ini adalah keindahan alam, ketabahan, kebijaksanaan, dan kearifan alam dalam hujan bulan Juni.
Verified answer
Jawaban:
Larik:
1. Tak ada yang lebih tabah
2. dari hujan bulan juni
3. Dirahasiakannya rintik rindunya
4. Kepada pohon berbunga itu
5. Tak ada yang lebih bijak
6. dari hujan bulan juni
7. dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
8. Tak ada yang lebih arif
9. dari hujan bulan juni
10. dibiarkannya yang tak terucapkan
11. diserap akar pohon bunga itu
Bait: Terdiri dari 3 bait.
Rima: Rima akhir yang terdapat dalam puisi ini adalah "juni" dan "itu" pada setiap akhir larik.
Majas: Tidak terdapat majas yang khas dalam puisi ini.
Imaji: Puisi ini menggambarkan suasana hujan bulan Juni dan memberikan gambaran tentang kebijaksanaan, ketabahan, dan kearifan hujan tersebut.
Diksi: Puisi ini menggunakan kata-kata yang sederhana dan elegan untuk menggambarkan suasana hujan bulan Juni, seperti "tabah," "rintik rindu," "bijak," "di jalan," "arif," "tak terucapkan," dan "akar."
Amanat: Puisi ini mengajarkan tentang keindahan dan kearifan alam, serta menggambarkan kekuatan dalam kesederhanaan hujan bulan Juni.
Perasaan: Puisi ini menggambarkan perasaan keindahan, ketenangan, dan kearifan yang dihadirkan oleh hujan bulan Juni.
Tema: Tema dari puisi ini adalah keindahan alam, ketabahan, kebijaksanaan, dan kearifan alam dalam hujan bulan Juni.