tentukan imaji dan majas dari kalimat berikut! 1.mesti berjuang menghabiskan lagu sedih (imaji....) 2.tubuh letih,kering tak bertulang (imaji....) 3.membujuk nelayan suara yang lirih (imaji....) 4.gerimis mempercepat kelam(imaji...) 5.aku masih menyebut namamu(imaji....) 6.jam berjalan dengan sangat lambat (majas...) 7.jika akhir bulan,aku biasa makan supermi (majas...) 8.luluk girang setengah mati karena mendapat lotere (majas...) 9.dia selalu patuh,seperti kerbau ditusuk hidungnya(majas....) 10.wangi sekali,tempat ini ,sampai jadi sarang tikus(majas...)
1. Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih (imaji: upaya atau perjuangan yang intens untuk mengatasi perasaan sedih yang mendalam).
2. Tubuh letih, kering tak bertulang (imaji: gambaran tubuh yang sangat lelah dan kekurangan energi hingga terasa seperti tak memiliki tulang).
3. Membujuk nelayan suara yang lirih (imaji: membayangkan upaya membujuk dengan lembut dan penuh empati, ditambah dengan suara yang lembut dan merdu dari nelayan).
4. Gerimis mempercepat kelam (imaji: gerimis sebagai elemen cuaca yang memberikan nuansa kelam atau suram dengan kecepatan yang bertambah).
5. Aku masih menyebut namamu (imaji: membayangkan seseorang yang tetap mengingat dan menyebut nama seseorang yang sudah tidak ada).
6. Jam berjalan dengan sangat lambat (majas: hiperbola, menggambarkan perasaan bahwa waktu terasa sangat lama atau lambat).
7. Jika akhir bulan, aku biasa makan supermi (majas: litotes, merinci suatu pernyataan dengan cara menyederhanakan atau merendahkannya, dalam hal ini menyebut makan supermi sebagai suatu rutinitas yang biasa).
8. Luluk girang setengah mati karena mendapat lotere (majas: hiperbola, menunjukkan kegembiraan yang sangat besar).
9. Dia selalu patuh, seperti kerbau ditusuk hidungnya (majas: perbandingan atau simile, membandingkan tingkat ketaatan seseorang dengan kepatuhan kerbau yang ditusuk hidungnya).
10. Wangi sekali, tempat ini, sampai jadi sarang tikus (majas: hiperbola, menyatakan bahwa bau atau aroma tempat tersebut sangat kuat hingga menarik perhatian tikus untuk membuat sarang).
0 votes Thanks 0
tawakalsatuhat
salah maksudny diitu nanya no 1 itu imaji perasaan apa pendengaran apa peraba dll gitu
Berikut ini adalah jawaban saya untuk menentukan imaji dan majas dari kalimat-kalimat yang Anda berikan:
1. Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih (imaji auditif). Kalimat ini mengandung imaji auditif karena menimbulkan efek pada indera pendengaran kita, yaitu mendengar lagu sedih yang harus dihabiskan dengan perjuangan.
2. Tubuh letih, kering tak bertulang (imaji rabaan). Kalimat ini mengandung imaji rabaan karena menimbulkan efek pada indera peraba kita, yaitu merasakan tubuh yang lelah, kering, dan tidak berisi.
3. Membujuk nelayan suara yang lirih (imaji auditif). Kalimat ini mengandung imaji auditif karena menimbulkan efek pada indera pendengaran kita, yaitu mendengar suara yang lembut dan pelan untuk membujuk nelayan.
4. Gerimis mempercepat kelam (imaji visual). Kalimat ini mengandung imaji visual karena menimbulkan efek pada indera penglihatan kita, yaitu melihat gerimis yang membuat suasana menjadi gelap dan suram.
5. Aku masih menyebut namamu (imaji auditif). Kalimat ini mengandung imaji auditif karena menimbulkan efek pada indera pendengaran kita, yaitu mendengar seseorang yang masih menyebut nama orang yang dicintainya.
6. Jam berjalan dengan sangat lambat (majas hiperbola). Kalimat ini mengandung majas hiperbola karena menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk mengekspresikan perasaan atau situasi, yaitu jam yang seolah-olah berjalan sangat pelan.
7. Jika akhir bulan, aku biasa makan supermi (majas ironi). Kalimat ini mengandung majas ironi karena menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan kenyataan atau maksud sebenarnya, yaitu makan supermi yang sebenarnya adalah makanan murah dan tidak sehat.
8. Luluk girang setengah mati karena mendapat lotere (majas hiperbola). Kalimat ini mengandung majas hiperbola karena menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk mengekspresikan perasaan atau situasi, yaitu girang setengah mati yang sebenarnya adalah sangat senang.
9. Dia selalu patuh, seperti kerbau ditusuk hidungnya (majas simile). Kalimat ini mengandung majas simile karena menggunakan kata-kata yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata seperti, yaitu patuh seperti kerbau yang sebenarnya adalah sangat taat dan tidak berani menentang.
10. Wangi sekali, tempat ini, sampai jadi sarang tikus (majas paradoks). Kalimat ini mengandung majas paradoks karena menggunakan kata-kata yang saling bertentangan atau berlawanan, yaitu wangi sekali dan jadi sarang tikus yang sebenarnya adalah tidak masuk akal.
0 votes Thanks 0
tawakalsatuhat
auditif nya bisa diganti gak?soalnya dibuku aku ga ada jawaban auditif
Penjelasan:
1. Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih (imaji: upaya atau perjuangan yang intens untuk mengatasi perasaan sedih yang mendalam).
2. Tubuh letih, kering tak bertulang (imaji: gambaran tubuh yang sangat lelah dan kekurangan energi hingga terasa seperti tak memiliki tulang).
3. Membujuk nelayan suara yang lirih (imaji: membayangkan upaya membujuk dengan lembut dan penuh empati, ditambah dengan suara yang lembut dan merdu dari nelayan).
4. Gerimis mempercepat kelam (imaji: gerimis sebagai elemen cuaca yang memberikan nuansa kelam atau suram dengan kecepatan yang bertambah).
5. Aku masih menyebut namamu (imaji: membayangkan seseorang yang tetap mengingat dan menyebut nama seseorang yang sudah tidak ada).
6. Jam berjalan dengan sangat lambat (majas: hiperbola, menggambarkan perasaan bahwa waktu terasa sangat lama atau lambat).
7. Jika akhir bulan, aku biasa makan supermi (majas: litotes, merinci suatu pernyataan dengan cara menyederhanakan atau merendahkannya, dalam hal ini menyebut makan supermi sebagai suatu rutinitas yang biasa).
8. Luluk girang setengah mati karena mendapat lotere (majas: hiperbola, menunjukkan kegembiraan yang sangat besar).
9. Dia selalu patuh, seperti kerbau ditusuk hidungnya (majas: perbandingan atau simile, membandingkan tingkat ketaatan seseorang dengan kepatuhan kerbau yang ditusuk hidungnya).
10. Wangi sekali, tempat ini, sampai jadi sarang tikus (majas: hiperbola, menyatakan bahwa bau atau aroma tempat tersebut sangat kuat hingga menarik perhatian tikus untuk membuat sarang).
Jawaban:
Berikut ini adalah jawaban saya untuk menentukan imaji dan majas dari kalimat-kalimat yang Anda berikan:
1. Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih (imaji auditif). Kalimat ini mengandung imaji auditif karena menimbulkan efek pada indera pendengaran kita, yaitu mendengar lagu sedih yang harus dihabiskan dengan perjuangan.
2. Tubuh letih, kering tak bertulang (imaji rabaan). Kalimat ini mengandung imaji rabaan karena menimbulkan efek pada indera peraba kita, yaitu merasakan tubuh yang lelah, kering, dan tidak berisi.
3. Membujuk nelayan suara yang lirih (imaji auditif). Kalimat ini mengandung imaji auditif karena menimbulkan efek pada indera pendengaran kita, yaitu mendengar suara yang lembut dan pelan untuk membujuk nelayan.
4. Gerimis mempercepat kelam (imaji visual). Kalimat ini mengandung imaji visual karena menimbulkan efek pada indera penglihatan kita, yaitu melihat gerimis yang membuat suasana menjadi gelap dan suram.
5. Aku masih menyebut namamu (imaji auditif). Kalimat ini mengandung imaji auditif karena menimbulkan efek pada indera pendengaran kita, yaitu mendengar seseorang yang masih menyebut nama orang yang dicintainya.
6. Jam berjalan dengan sangat lambat (majas hiperbola). Kalimat ini mengandung majas hiperbola karena menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk mengekspresikan perasaan atau situasi, yaitu jam yang seolah-olah berjalan sangat pelan.
7. Jika akhir bulan, aku biasa makan supermi (majas ironi). Kalimat ini mengandung majas ironi karena menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan kenyataan atau maksud sebenarnya, yaitu makan supermi yang sebenarnya adalah makanan murah dan tidak sehat.
8. Luluk girang setengah mati karena mendapat lotere (majas hiperbola). Kalimat ini mengandung majas hiperbola karena menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk mengekspresikan perasaan atau situasi, yaitu girang setengah mati yang sebenarnya adalah sangat senang.
9. Dia selalu patuh, seperti kerbau ditusuk hidungnya (majas simile). Kalimat ini mengandung majas simile karena menggunakan kata-kata yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata seperti, yaitu patuh seperti kerbau yang sebenarnya adalah sangat taat dan tidak berani menentang.
10. Wangi sekali, tempat ini, sampai jadi sarang tikus (majas paradoks). Kalimat ini mengandung majas paradoks karena menggunakan kata-kata yang saling bertentangan atau berlawanan, yaitu wangi sekali dan jadi sarang tikus yang sebenarnya adalah tidak masuk akal.