Tema yang terkandung dalam Syair Nasihat Kepada Anak karya Raja Ali Haji!
masnawiyahJika memerintah lemah dan lembut, kepada tempat barang yang patut orang pun banyak suka mengikut Apa kehendak tidak tersangkut.Seorang pemimpin harus mengenal sifat-sifat individu dan mengenal kualitas pengikutnya masing-masing. Kunci sukses pelaksanaan kepemimpinan adalah keberhasilan dalam menyuruh orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dengan pembagian tugas kerja yang sesuai dengan kemampuan individu. Wewenang dan tanggung jawab di antara anggota-anggota, baik sebagai atasan maupun bawahan menjadi prioritas utama. Dalam bait keempat disebutkan: Ayuhai anakanda muda remaja jika anakanda menjadi raja hati yang betul hendaklah disahaja, serta rajin pada bekerja.Seorang pemimpin yang baik harus memiliki rasa kemanusiaan dan tenggang rasa yang tinggi. Mendengarkan aspirasi bawahan merupakan sarana utama untuk mendapatkan masukan yang membangun kinerjanya. Sebagai pemimpin, ia harus pandai mengambil hati bawahannya. Jangan sampai menyakiti hati mereka. Hubungan antara pimpinan dan karyawan atau atasan dan bawahan harus terjalin dengan harmonis dan seimbang. Sebagai seorang yang berkuasa, janganlah memerintah dengan kekejaman dan kediktatoran, karena bawahan kita akan melaksanakannya dengan terpaksa. Dengan tindakan seperti itu, mereka akan membenci dan timbul niat jahat untuk merongrong jabatan kita, seperti disebutkan dalam syair pada bait keduapuluh berikut:Jika anakanda menjadi besar tutur dan kata janganlah kasar jangan seperti orang yang sasar banyaklah orang menaruh gusar.Pemimpin yang bijak akan memerintah rakyatnya dengan adil. Pemimpin yang bijaksana akan disukai oleh rakyatnya. Rakyat yang telah terikat hatinya karena kebijakan seorang pemimpin akan selelu mendukung kepemimpinannya. Sebagaimana yang disebutkan pada bait keduapuluh dua: Kesukaan orang anakanda jagakan nama supaya hatinya tiada lari masyhurlah anakanda di dalam negeri sebab kelakuan bijak bistari. 2. Akhlak Seorang MuslimSecara etimologis, perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam Kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Asmaran, 1992: 1). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwa dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat berupa perbuatan baik yang disebut akhlak yang mulia dan perbuatan buruk yang disebut akhlak yang tercela .Melalui syair Nasihat, Raja Ali Haji memberikan contoh kepada pembaca tentang akhlak yang mulia. Sebagaimana disebutkan dalam syair pada bait keduapuluh satu: Tutur yang manis anakanda tuturkan, perangai yang lembut anakanda lakukan, hati yang sabar anakanda tetapkan,
kepada tempat barang yang patut
orang pun banyak suka mengikut
Apa kehendak tidak tersangkut. Seorang pemimpin harus mengenal sifat-sifat individu dan mengenal kualitas pengikutnya masing-masing. Kunci sukses pelaksanaan kepemimpinan adalah keberhasilan dalam menyuruh orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dengan pembagian tugas kerja yang sesuai dengan kemampuan individu. Wewenang dan tanggung jawab di antara anggota-anggota, baik sebagai atasan maupun bawahan menjadi prioritas utama. Dalam bait keempat disebutkan: Ayuhai anakanda muda remaja
jika anakanda menjadi raja
hati yang betul hendaklah disahaja,
serta rajin pada bekerja.Seorang pemimpin yang baik harus memiliki rasa kemanusiaan dan tenggang rasa yang tinggi. Mendengarkan aspirasi bawahan merupakan sarana utama untuk mendapatkan masukan yang membangun kinerjanya. Sebagai pemimpin, ia harus pandai mengambil hati bawahannya. Jangan sampai menyakiti hati mereka. Hubungan antara pimpinan dan karyawan atau atasan dan bawahan harus terjalin dengan harmonis dan seimbang. Sebagai seorang yang berkuasa, janganlah memerintah dengan kekejaman dan kediktatoran, karena bawahan kita akan melaksanakannya dengan terpaksa. Dengan tindakan seperti itu, mereka akan membenci dan timbul niat jahat untuk merongrong jabatan kita, seperti disebutkan dalam syair pada bait keduapuluh berikut:Jika anakanda menjadi besar
tutur dan kata janganlah kasar
jangan seperti orang yang sasar
banyaklah orang menaruh gusar.Pemimpin yang bijak akan memerintah rakyatnya dengan adil. Pemimpin yang bijaksana akan disukai oleh rakyatnya. Rakyat yang telah terikat hatinya karena kebijakan seorang pemimpin akan selelu mendukung kepemimpinannya. Sebagaimana yang disebutkan pada bait keduapuluh dua: Kesukaan orang anakanda jagakan nama
supaya hatinya tiada lari
masyhurlah anakanda di dalam negeri
sebab kelakuan bijak bistari.
2. Akhlak Seorang MuslimSecara etimologis, perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam Kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Asmaran, 1992: 1). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwa dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat berupa perbuatan baik yang disebut akhlak yang mulia dan perbuatan buruk yang disebut akhlak yang tercela .Melalui syair Nasihat, Raja Ali Haji memberikan contoh kepada pembaca tentang akhlak yang mulia. Sebagaimana disebutkan dalam syair pada bait keduapuluh satu: Tutur yang manis anakanda tuturkan,
perangai yang lembut anakanda lakukan,
hati yang sabar anakanda tetapkan,