Saat duduk termenung melihat suasana taman. Aku (Dila) melihat pria tampan berbaju biru. Aku pergi menemuinya, namanya Drasta. Pas aku tanya dia jomblo atau punya, dia jawab dia udah ada pacar. Tapi aku tetap bersikeras mendekatinya. Akhirnya dia ajak aku makan siang bareng. Suasana hati ku mulai meletus.
Saat sampai di rumah makan, dia langsung memesan makanan. Aku menatap wajah tampan nya terus, tanpa kusadari makanan sudah siap. Kami berbicara mengenai hidup kami.
Tak disangka pacarnya datang dan melihat kami berdua. Emosi mulai menggelegar. Ia merasa diduakan, akhirnya dia bilang putus sama Drasta. Tapi Drasta mengabaikan.
Saat duduk termenung melihat suasana taman. Aku (Dila) melihat pria tampan berbaju biru. Aku pergi menemuinya, namanya Drasta. Pas aku tanya dia jomblo atau punya, dia jawab dia udah ada pacar. Tapi aku tetap bersikeras mendekatinya. Akhirnya dia ajak aku makan siang bareng. Suasana hati ku mulai meletus.
Saat sampai di rumah makan, dia langsung memesan makanan. Aku menatap wajah tampan nya terus, tanpa kusadari makanan sudah siap. Kami berbicara mengenai hidup kami.
Tak disangka pacarnya datang dan melihat kami berdua. Emosi mulai menggelegar. Ia merasa diduakan, akhirnya dia bilang putus sama Drasta. Tapi Drasta mengabaikan.
semoga membantu......