Yang terhormat dewan juri dan panitia Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak.
Teman-teman peserta lomba yang saya banggakan.
Serta, hadirin yang berbahagia.
Puji dan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di ruangan ini dalam acara Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak. Ucapan terima kasih turut saya sampaikan kepada segenap dewan juri, panitia, dan hadirin sekalian atas segala partisipasinya demi kelangsungan acara ini.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengangkat dua permasalahan yang tampaknya masih melekat pada diri kita, yaitu masalah kedisiplinan dan kebersihan lingkungan. Kedua masalah ini sebenarnya saling berhubungan, karena kebersihan merupakan buah dari kedisiplinan.
Masalah pertama yang ingin saya bahas yaitu masalah kedisiplinan. Sifat disiplin ini memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Orang yang disiplin selalu mematuhi aturan dan selalu menepati waktu yang telah ditentukan.
Kita dapat menerapkan sifat disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya, kita sebagai umat beragama tentunya harus memiliki sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menerapkan sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada-Nya, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan balasan yang begitu besar kepada kita dan Tuhan akan memudahkan kehidupan kita.
Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat disiplin, baik itu pemimpin berskala kecil seperti ketua kelas sampai pemimpin berskala besar seperti presiden atau perdana menteri. Sifat disiplin harus dimulai dari pemimpin agar sifat itu dapat dicontoh oleh orang-orang yang dipimpinnya. Jika sifat disiplin itu sudah dapat diterapkan oleh setiap anggotanya, maka, segala urusan pasti akan berjalan secara lancar dan teratur.
Masalah kedua adalah masalah kebersihan. Kebersihan begitu penting diterapkan, karena sama seperti disiplin, kebersihan juga berpengaruh terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Kebersihan harus selalu dijaga termasuk kebersihan diri sendiri. Orang yang bersih tentunya akan terhindar dari penyakit dan ia juga akan merasa lebih percaya diri. Namun, jangan sampai rasa cinta kita kepada kebersihan itu malah menghalangi kita untuk belajar dan berkarya. Berkotor-kotor untuk mencapai sesuatu yang positif itu baik.
Masalah kebersihan ini sepertinya merupakan momok bagi kita semua. Masalah ini bisa ditemukan di mana saja: di rumah, di sekolah, di jalanan, dan di fasilitas umum. Daerah yang kotor tentunya membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak enak dipandang. Tempat-tempat yang kotor juga berpeluang menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk mewujudkan kebersihan lingkungan diperlukan partisipasi dari berbagai pihak. Masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menjaga kebersihan, sedangkan dari pihak pemerintah atau pengelola juga harus menyediakan fasilitas-fasilitasnya, seperti tempat sampah dan penanganan sampah yang memadai. Jika pihak-pihak itu saling berpartisipasi dan saling bekerja sama, maka lingkungan yang bersih pun dapat tercapai.
Dari sudut pandang saya, sifat disiplin masih belum banyak dimiliki masyarakat di Indonesia, khususnya di kota Pontianak. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di kota kita ini juga masih kurang. Coba kita lihat negara-negara lain, misalnya Singapura, Malaysia, dan Australia yang letaknya berdekatan dengan Indonesia. Sifat disiplin masyarakatnya begitu tinggi. Kebersihan di sana juga terjaga dengan baik. Pantaslah kalau negara-negara tersebut menjadi negara yang mumpuni dalam berbagai bidang. Saya tidak bermaksud membanding-bandingkan. Hanya saja, cobalah kita tiru hal-hal positifnya. Jangan hanya teknologi atau hiburannya saja yang kita ambil, tetapi tirulah juga sifat-sifat masyarakatnya yang positif.
Semua orang pasti ingin memiliki sifat disiplin dan semua orang pasti menyukai kebersihan. Tetapi, tidak semua orang mau melakukan sesuatu untuk mewujudkannya. Marilah kita mulai dari diri sendiri. Introspeksi diri kita dan lakukanlah hal-hal yang nyata untuk mewujudkannya, jangan hanya retorika belaka. Setelah kita merasa sudah memiliki sifat-sifat itu, mari kita ajak teman-teman kita agar dunia ini dapat menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua.
Sekian pidato yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Saya hanya manusia biasa yang sedang belajar. Apabila ada kesalahan, saya mohon maaf. Semoga Tuhan memudahkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berguna bagi sesama. Amin ya rabbal alamin.
Yang terhormat dewan juri dan panitia Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak.
Teman-teman peserta lomba yang saya banggakan.
Serta, hadirin yang berbahagia.
Puji dan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di ruangan ini dalam acara Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak. Ucapan terima kasih turut saya sampaikan kepada segenap dewan juri, panitia, dan hadirin sekalian atas segala partisipasinya demi kelangsungan acara ini.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengangkat dua permasalahan yang tampaknya masih melekat pada diri kita, yaitu masalah kedisiplinan dan kebersihan lingkungan. Kedua masalah ini sebenarnya saling berhubungan, karena kebersihan merupakan buah dari kedisiplinan.
Masalah pertama yang ingin saya bahas yaitu masalah kedisiplinan. Sifat disiplin ini memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Orang yang disiplin selalu mematuhi aturan dan selalu menepati waktu yang telah ditentukan.
Kita dapat menerapkan sifat disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya, kita sebagai umat beragama tentunya harus memiliki sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menerapkan sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada-Nya, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan balasan yang begitu besar kepada kita dan Tuhan akan memudahkan kehidupan kita.
Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat disiplin, baik itu pemimpin berskala kecil seperti ketua kelas sampai pemimpin berskala besar seperti presiden atau perdana menteri. Sifat disiplin harus dimulai dari pemimpin agar sifat itu dapat dicontoh oleh orang-orang yang dipimpinnya. Jika sifat disiplin itu sudah dapat diterapkan oleh setiap anggotanya, maka, segala urusan pasti akan berjalan secara lancar dan teratur.
Masalah kedua adalah masalah kebersihan. Kebersihan begitu penting diterapkan, karena sama seperti disiplin, kebersihan juga berpengaruh terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Kebersihan harus selalu dijaga termasuk kebersihan diri sendiri. Orang yang bersih tentunya akan terhindar dari penyakit dan ia juga akan merasa lebih percaya diri. Namun, jangan sampai rasa cinta kita kepada kebersihan itu malah menghalangi kita untuk belajar dan berkarya. Berkotor-kotor untuk mencapai sesuatu yang positif itu baik.
Masalah kebersihan ini sepertinya merupakan momok bagi kita semua. Masalah ini bisa ditemukan di mana saja: di rumah, di sekolah, di jalanan, dan di fasilitas umum. Daerah yang kotor tentunya membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak enak dipandang. Tempat-tempat yang kotor juga berpeluang menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk mewujudkan kebersihan lingkungan diperlukan partisipasi dari berbagai pihak. Masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menjaga kebersihan, sedangkan dari pihak pemerintah atau pengelola juga harus menyediakan fasilitas-fasilitasnya, seperti tempat sampah dan penanganan sampah yang memadai. Jika pihak-pihak itu saling berpartisipasi dan saling bekerja sama, maka lingkungan yang bersih pun dapat tercapai.
Dari sudut pandang saya, sifat disiplin masih belum banyak dimiliki masyarakat di Indonesia, khususnya di kota Pontianak. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di kota kita ini juga masih kurang. Coba kita lihat negara-negara lain, misalnya Singapura, Malaysia, dan Australia yang letaknya berdekatan dengan Indonesia. Sifat disiplin masyarakatnya begitu tinggi. Kebersihan di sana juga terjaga dengan baik. Pantaslah kalau negara-negara tersebut menjadi negara yang mumpuni dalam berbagai bidang. Saya tidak bermaksud membanding-bandingkan. Hanya saja, cobalah kita tiru hal-hal positifnya. Jangan hanya teknologi atau hiburannya saja yang kita ambil, tetapi tirulah juga sifat-sifat masyarakatnya yang positif.
Semua orang pasti ingin memiliki sifat disiplin dan semua orang pasti menyukai kebersihan. Tetapi, tidak semua orang mau melakukan sesuatu untuk mewujudkannya. Marilah kita mulai dari diri sendiri. Introspeksi diri kita dan lakukanlah hal-hal yang nyata untuk mewujudkannya, jangan hanya retorika belaka. Setelah kita merasa sudah memiliki sifat-sifat itu, mari kita ajak teman-teman kita agar dunia ini dapat menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua.
Sekian pidato yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Saya hanya manusia biasa yang sedang belajar. Apabila ada kesalahan, saya mohon maaf. Semoga Tuhan memudahkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berguna bagi sesama. Amin ya rabbal alamin.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat dewan juri dan panitia Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak.
Teman-teman peserta lomba yang saya banggakan.
Serta, hadirin yang berbahagia.
Puji dan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di ruangan ini dalam acara Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak. Ucapan terima kasih turut saya sampaikan kepada segenap dewan juri, panitia, dan hadirin sekalian atas segala partisipasinya demi kelangsungan acara ini.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengangkat dua permasalahan yang tampaknya masih melekat pada diri kita, yaitu masalah kedisiplinan dan kebersihan lingkungan. Kedua masalah ini sebenarnya saling berhubungan, karena kebersihan merupakan buah dari kedisiplinan.
Masalah pertama yang ingin saya bahas yaitu masalah kedisiplinan. Sifat disiplin ini memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Orang yang disiplin selalu mematuhi aturan dan selalu menepati waktu yang telah ditentukan.
Kita dapat menerapkan sifat disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya, kita sebagai umat beragama tentunya harus memiliki sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menerapkan sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada-Nya, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan balasan yang begitu besar kepada kita dan Tuhan akan memudahkan kehidupan kita.
Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat disiplin, baik itu pemimpin berskala kecil seperti ketua kelas sampai pemimpin berskala besar seperti presiden atau perdana menteri. Sifat disiplin harus dimulai dari pemimpin agar sifat itu dapat dicontoh oleh orang-orang yang dipimpinnya. Jika sifat disiplin itu sudah dapat diterapkan oleh setiap anggotanya, maka, segala urusan pasti akan berjalan secara lancar dan teratur.
Masalah kedua adalah masalah kebersihan. Kebersihan begitu penting diterapkan, karena sama seperti disiplin, kebersihan juga berpengaruh terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Kebersihan harus selalu dijaga termasuk kebersihan diri sendiri. Orang yang bersih tentunya akan terhindar dari penyakit dan ia juga akan merasa lebih percaya diri. Namun, jangan sampai rasa cinta kita kepada kebersihan itu malah menghalangi kita untuk belajar dan berkarya. Berkotor-kotor untuk mencapai sesuatu yang positif itu baik.
Masalah kebersihan ini sepertinya merupakan momok bagi kita semua. Masalah ini bisa ditemukan di mana saja: di rumah, di sekolah, di jalanan, dan di fasilitas umum. Daerah yang kotor tentunya membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak enak dipandang. Tempat-tempat yang kotor juga berpeluang menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk mewujudkan kebersihan lingkungan diperlukan partisipasi dari berbagai pihak. Masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menjaga kebersihan, sedangkan dari pihak pemerintah atau pengelola juga harus menyediakan fasilitas-fasilitasnya, seperti tempat sampah dan penanganan sampah yang memadai. Jika pihak-pihak itu saling berpartisipasi dan saling bekerja sama, maka lingkungan yang bersih pun dapat tercapai.
Dari sudut pandang saya, sifat disiplin masih belum banyak dimiliki masyarakat di Indonesia, khususnya di kota Pontianak. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di kota kita ini juga masih kurang. Coba kita lihat negara-negara lain, misalnya Singapura, Malaysia, dan Australia yang letaknya berdekatan dengan Indonesia. Sifat disiplin masyarakatnya begitu tinggi. Kebersihan di sana juga terjaga dengan baik. Pantaslah kalau negara-negara tersebut menjadi negara yang mumpuni dalam berbagai bidang. Saya tidak bermaksud membanding-bandingkan. Hanya saja, cobalah kita tiru hal-hal positifnya. Jangan hanya teknologi atau hiburannya saja yang kita ambil, tetapi tirulah juga sifat-sifat masyarakatnya yang positif.
Semua orang pasti ingin memiliki sifat disiplin dan semua orang pasti menyukai kebersihan. Tetapi, tidak semua orang mau melakukan sesuatu untuk mewujudkannya. Marilah kita mulai dari diri sendiri. Introspeksi diri kita dan lakukanlah hal-hal yang nyata untuk mewujudkannya, jangan hanya retorika belaka. Setelah kita merasa sudah memiliki sifat-sifat itu, mari kita ajak teman-teman kita agar dunia ini dapat menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua.
Sekian pidato yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Saya hanya manusia biasa yang sedang belajar. Apabila ada kesalahan, saya mohon maaf. Semoga Tuhan memudahkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berguna bagi sesama. Amin ya rabbal alamin.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Abdillah Yasir Wicaksono
IX E
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat dewan juri dan panitia Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak.
Teman-teman peserta lomba yang saya banggakan.
Serta, hadirin yang berbahagia.
Puji dan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di ruangan ini dalam acara Lomba Pidato Classmeeting SMPN 3 Pontianak. Ucapan terima kasih turut saya sampaikan kepada segenap dewan juri, panitia, dan hadirin sekalian atas segala partisipasinya demi kelangsungan acara ini.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengangkat dua permasalahan yang tampaknya masih melekat pada diri kita, yaitu masalah kedisiplinan dan kebersihan lingkungan. Kedua masalah ini sebenarnya saling berhubungan, karena kebersihan merupakan buah dari kedisiplinan.
Masalah pertama yang ingin saya bahas yaitu masalah kedisiplinan. Sifat disiplin ini memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Orang yang disiplin selalu mematuhi aturan dan selalu menepati waktu yang telah ditentukan.
Kita dapat menerapkan sifat disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya, kita sebagai umat beragama tentunya harus memiliki sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menerapkan sifat disiplin dalam memenuhi kewajiban kita kepada-Nya, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan balasan yang begitu besar kepada kita dan Tuhan akan memudahkan kehidupan kita.
Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat disiplin, baik itu pemimpin berskala kecil seperti ketua kelas sampai pemimpin berskala besar seperti presiden atau perdana menteri. Sifat disiplin harus dimulai dari pemimpin agar sifat itu dapat dicontoh oleh orang-orang yang dipimpinnya. Jika sifat disiplin itu sudah dapat diterapkan oleh setiap anggotanya, maka, segala urusan pasti akan berjalan secara lancar dan teratur.
Masalah kedua adalah masalah kebersihan. Kebersihan begitu penting diterapkan, karena sama seperti disiplin, kebersihan juga berpengaruh terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Kebersihan harus selalu dijaga termasuk kebersihan diri sendiri. Orang yang bersih tentunya akan terhindar dari penyakit dan ia juga akan merasa lebih percaya diri. Namun, jangan sampai rasa cinta kita kepada kebersihan itu malah menghalangi kita untuk belajar dan berkarya. Berkotor-kotor untuk mencapai sesuatu yang positif itu baik.
Masalah kebersihan ini sepertinya merupakan momok bagi kita semua. Masalah ini bisa ditemukan di mana saja: di rumah, di sekolah, di jalanan, dan di fasilitas umum. Daerah yang kotor tentunya membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak enak dipandang. Tempat-tempat yang kotor juga berpeluang menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk mewujudkan kebersihan lingkungan diperlukan partisipasi dari berbagai pihak. Masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menjaga kebersihan, sedangkan dari pihak pemerintah atau pengelola juga harus menyediakan fasilitas-fasilitasnya, seperti tempat sampah dan penanganan sampah yang memadai. Jika pihak-pihak itu saling berpartisipasi dan saling bekerja sama, maka lingkungan yang bersih pun dapat tercapai.
Dari sudut pandang saya, sifat disiplin masih belum banyak dimiliki masyarakat di Indonesia, khususnya di kota Pontianak. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di kota kita ini juga masih kurang. Coba kita lihat negara-negara lain, misalnya Singapura, Malaysia, dan Australia yang letaknya berdekatan dengan Indonesia. Sifat disiplin masyarakatnya begitu tinggi. Kebersihan di sana juga terjaga dengan baik. Pantaslah kalau negara-negara tersebut menjadi negara yang mumpuni dalam berbagai bidang. Saya tidak bermaksud membanding-bandingkan. Hanya saja, cobalah kita tiru hal-hal positifnya. Jangan hanya teknologi atau hiburannya saja yang kita ambil, tetapi tirulah juga sifat-sifat masyarakatnya yang positif.
Semua orang pasti ingin memiliki sifat disiplin dan semua orang pasti menyukai kebersihan. Tetapi, tidak semua orang mau melakukan sesuatu untuk mewujudkannya. Marilah kita mulai dari diri sendiri. Introspeksi diri kita dan lakukanlah hal-hal yang nyata untuk mewujudkannya, jangan hanya retorika belaka. Setelah kita merasa sudah memiliki sifat-sifat itu, mari kita ajak teman-teman kita agar dunia ini dapat menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua.
Sekian pidato yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Saya hanya manusia biasa yang sedang belajar. Apabila ada kesalahan, saya mohon maaf. Semoga Tuhan memudahkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berguna bagi sesama. Amin ya rabbal alamin.
Wassalamualaikum warrahmatullahi