tanaman kapri berbiji bulat (BB) disilangkan dengan tanaman kapri berbiji keriput (bb) sifat keriput dominan terhadap sifat bulat, maka dihasilkan keturunan pertama (F1) berbiji keriput (Bb) tentukan rasio genotipe F2 dan rasio fenotipe F2 nya?
Dalam kasus ini, kita memiliki dua alel yang mengendalikan sifat biji tanaman kapri: alel BB yang menghasilkan biji bulat (sifat dominan) dan alel bb yang menghasilkan biji keriput (sifat resesif).
Ketika tanaman kapri berbiji bulat (BB) disilangkan dengan tanaman kapri berbiji keriput (bb), kita mendapatkan keturunan F1 dengan genotipe Bb. Ini karena alel B dari tanaman BB dominan terhadap alel b dari tanaman bb.
Untuk menentukan rasio genotipe F2, kita perlu melakukan persilangan antara individu F1 yang semuanya memiliki genotipe Bb:
F1 (Bb) x F1 (Bb)
Ketika kita melakukan persilangan F1 x F1, kita mendapatkan hasil berikut dalam bentuk Punnett square:
```
| B | b |
-----------------
B | BB | Bb |
-----------------
b | Bb | bb |
```
Hasil persilangan tersebut menghasilkan 25% BB (bulat), 50% Bb (keriput), dan 25% bb (keriput). Jadi, rasio genotipe F2 adalah 1:2:1 (BB:Bb:bb).
Untuk rasio fenotipe F2, kita perlu memperhatikan bagaimana sifat-sifat ini tampak. Karena alel B dominan, individu dengan setidaknya satu alel B akan memiliki biji bulat (fenotipe bulat), sedangkan individu dengan dua alel bb akan memiliki biji keriput (fenotipe keriput). Jadi, rasio fenotipe F2 adalah 3:1 (bulat:keriput).
Jawaban:
Dalam kasus ini, kita memiliki dua alel yang mengendalikan sifat biji tanaman kapri: alel BB yang menghasilkan biji bulat (sifat dominan) dan alel bb yang menghasilkan biji keriput (sifat resesif).
Ketika tanaman kapri berbiji bulat (BB) disilangkan dengan tanaman kapri berbiji keriput (bb), kita mendapatkan keturunan F1 dengan genotipe Bb. Ini karena alel B dari tanaman BB dominan terhadap alel b dari tanaman bb.
Untuk menentukan rasio genotipe F2, kita perlu melakukan persilangan antara individu F1 yang semuanya memiliki genotipe Bb:
F1 (Bb) x F1 (Bb)
Ketika kita melakukan persilangan F1 x F1, kita mendapatkan hasil berikut dalam bentuk Punnett square:
```
| B | b |
-----------------
B | BB | Bb |
-----------------
b | Bb | bb |
```
Hasil persilangan tersebut menghasilkan 25% BB (bulat), 50% Bb (keriput), dan 25% bb (keriput). Jadi, rasio genotipe F2 adalah 1:2:1 (BB:Bb:bb).
Untuk rasio fenotipe F2, kita perlu memperhatikan bagaimana sifat-sifat ini tampak. Karena alel B dominan, individu dengan setidaknya satu alel B akan memiliki biji bulat (fenotipe bulat), sedangkan individu dengan dua alel bb akan memiliki biji keriput (fenotipe keriput). Jadi, rasio fenotipe F2 adalah 3:1 (bulat:keriput).