Tanah terbanyak di kalimantan adalah? tanah apa yg plng subur utk pertanian?
DindWidiaddict
Di Kalimantan terdapat banyak sekali tanah gambut . Tanah gambut berwarna hitam , memiliki kandungan air dan organik yang tinggi ,memiliki pHatau tingkat keasaman yang tinggi ,miskin unsur hara , drainase jelek dan kurang begitu subur. Sedangkan tanah yang paling subur untuk pertanian adalah tanah yang banyak mengandung unsur mineral contohnya tanah humus dan tanah vulkanik.
Semoga bisa membantu
5 votes Thanks 7
ranidewi Jenis-jenis Tanah Seorang pakar pertanahan asal Swiss, Hans Jenny (1899-1992) mengatakan pembentukan tanah berasal dari pelapukan batuan akibat dari faktor organism (termasuk manusia), perubahan permukaan bumi, dan faktor iklim serta cuaca. Dinamika faktor-faktor tersebut membentuk berbagai jenis tanah yang ada di bumi. Jenis-jenis tanah antara lain sebagai berikut: 1. Aluvial Tergolong masih muda, belum berkembang, berasal dari aluvium, bentuk beraneka ragam, tidak berstruktur, basah pekat, pH bervariasi, tingkat kesuburan sedang sampai tinggi. Biasanya banyak terdapat di tepi sungai, cekungan dan pantai. 2. Litosol Umur masih muda, bertekstur pasir, berbukit, pada umumnya ber-pH netral, berasal dari vulkanik piroklastis/pasir pantai. Banyak terdapat di lereng gunung berapi dan pantai. 3. Organosol Disebut juga tanah gambut, berasal dari bahan induk organiik, banyak terdapat di rawa-rawa. Ciri-cirinya tebal lebih dari 0,5 meter, berwarna cokelat kehitaman, tidak berbentuk tertentu, kandungan unsur hara sangat rendah, antara lekat dan tidak, memiliki kandungan bahan organik lebih dari 20-30 %, pHnya sangat asam, mudah terbakar. Tanah jenis ini banyak di Kalimantan. 4. Regosol Jenis ini tergolong berusia muda yang belum mengalami pembedaan secara horizontal, berstruktur berbukit, pH netral, tidak terlalu subur karena bertekstur pasir, berasal dari pasar pantai. 5. Latosol Sudah mengalami perkembangan dengan terjadi diferensiasi horizontal, memiliki tekstur lempung, berada pada kedalaman dalam, berbentuk remah-remah hingga menggumpal, gembur, berwarna cokelat merah hingga kuning. . 6. Podsol Profilnya sudah berkembang, komposisinya berupa spodic (B2H), horizon albic (A2), terdiri dari lempung gingga pasar, bergumpal, lekat, sangat asam, tidak subur, mengandung pasir kuarsa yang tinggi, mudah tererosi. Banyak terdapat di daerah basah, dengan curah hujan 2000mm/tahun, biasanya di pegunungan. 7. Podsolik Merah Kuning Berasal dari tuf vulkanik, bersifat basa yang rendah dan mudah terkena erosi. Banyak terdapat di daerah basah yang konsisten. Jenis yang telah berkembang, berada di kedalaman, lempung atau berpasir hingga bergumpal, asam (pH di bawah 5,5), warna merah atau kuning. 8. Grumosol Memiliki perkembangan profil dengan ciri terlihat agak tebal, lempung, jika basah sangat plastis (liat), dalam keadaan kering sangat keras bahkan bisa retak-retak, bersifat basa, daya serap tinggi, sangat mudah tererosi. Terbentuk dari mergel, tuf vulkanik, batu kapur dan batuan lempung. Tersebar di daerah iklim sub tropis dengan kadar curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun. 9. Andosol Juga telah mengalami perkembangan profil, berwarna agak cokelat, kelabu hingga hitam, mengandung bahan organik yang tinggi, terasa berdebu, licin, gembur, beremah, lunak, agak asam, kemampuan penyerapan air yang sedang, sangat lembab, dan peka erosi. Terbentuk dari batuan induk atau tuf vulkanik. 10. Tanah sawah Bersifat buatan karena telah sejak lama dikembangkan oleh manusia. Terdapat penyimpangan akibat pembajakan yang disebut sebagai lapisan kedap air (padas olah), di kedalam 10-15 cm dari permukaan tanah, tebalnya 2-5 cm. biasanya di bawah lapisan air itu terdapat besi dan mangan yang tak tertembus. 11. Mediteran Merah-Kuning Memiliki pH netral dan basa jenuh yang tinggi, daya serap air sedang-sedang saja, berasal dari batu kapur atau tuf vulkanis, warna cokelat hingga merah, bertekstur geluh hingga lempung, dan sangat lekat jika basah. Banyak terdapat di daerah kering beriklim subtropics. 12. Gleisol Disebut juga Hodmorf kelabu, di mana perkembangannya sangat dipengaruhi faktor lokal, selalu tergenang air, berwarna kelabu hingga kekungingan, bersifat asam, banyak mengandung bahan organik. 2000 mm/tahun. Tanah Regosol Tanah ini memiliki butiran kasar berasal dari endapan abu vulkanik maupun dapat juga dari endapan pasir di pantai. Cocok untuk tanaman palawija,kelapa,tebu. Persebarannya: Disekitar gunung-gunung merapi ataupun di daerah pantai. Tanah dengan horison penimbunan liat (horison argilik), dan kejenuhan basa kurang dari 50 %, tidak mempunyai horison albik. Dalam pengertian sehari-hari apabila orang menyebut klasifikasi tanah maka yang dimaksud adalah klasifikasi alami. Tanah dapat diklasifikasikan melalui 2 (dua) cara klasifikasi, yaitu klasifikasi alami dan klasifikasi teknis, Tanah Regosol, jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier. Bentuk wilayahnya berombak sampai bergunung. Tanah Regosol belum jelas menempatkan perbedaan horizon-horizon. Tekstur tanah ini biasanya kasar, tanpa ada struktur tanah, konsistensi lepas sampai gembur dan keasaman tanah dengan pH sekitar 6-7.
Semoga bisa membantu
Jenis-jenis Tanah Seorang pakar pertanahan asal Swiss, Hans Jenny (1899-1992) mengatakan pembentukan tanah berasal dari pelapukan batuan akibat dari faktor organism (termasuk manusia), perubahan permukaan bumi, dan faktor iklim serta cuaca. Dinamika faktor-faktor tersebut membentuk berbagai jenis tanah yang ada di bumi. Jenis-jenis tanah antara lain sebagai berikut:
1. Aluvial Tergolong masih muda, belum berkembang, berasal dari aluvium, bentuk beraneka ragam, tidak berstruktur, basah pekat, pH bervariasi, tingkat kesuburan sedang sampai tinggi. Biasanya banyak terdapat di tepi sungai, cekungan dan pantai.
2. Litosol Umur masih muda, bertekstur pasir, berbukit, pada umumnya ber-pH netral, berasal dari vulkanik piroklastis/pasir pantai. Banyak terdapat di lereng gunung berapi dan pantai.
3. Organosol Disebut juga tanah gambut, berasal dari bahan induk organiik, banyak terdapat di rawa-rawa. Ciri-cirinya tebal lebih dari 0,5 meter, berwarna cokelat kehitaman, tidak berbentuk tertentu, kandungan unsur hara sangat rendah, antara lekat dan tidak, memiliki kandungan bahan organik lebih dari 20-30 %, pHnya sangat asam, mudah terbakar. Tanah jenis ini banyak di Kalimantan.
4. Regosol Jenis ini tergolong berusia muda yang belum mengalami pembedaan secara horizontal, berstruktur berbukit, pH netral, tidak terlalu subur karena bertekstur pasir, berasal dari pasar pantai.
5. Latosol Sudah mengalami perkembangan dengan terjadi diferensiasi horizontal, memiliki tekstur lempung, berada pada kedalaman dalam, berbentuk remah-remah hingga menggumpal, gembur, berwarna cokelat merah hingga kuning. .
6. Podsol Profilnya sudah berkembang, komposisinya berupa spodic (B2H), horizon albic (A2), terdiri dari lempung gingga pasar, bergumpal, lekat, sangat asam, tidak subur, mengandung pasir kuarsa yang tinggi, mudah tererosi. Banyak terdapat di daerah basah, dengan curah hujan 2000mm/tahun, biasanya di pegunungan.
7. Podsolik Merah Kuning Berasal dari tuf vulkanik, bersifat basa yang rendah dan mudah terkena erosi. Banyak terdapat di daerah basah yang konsisten. Jenis yang telah berkembang, berada di kedalaman, lempung atau berpasir hingga bergumpal, asam (pH di bawah 5,5), warna merah atau kuning.
8. Grumosol Memiliki perkembangan profil dengan ciri terlihat agak tebal, lempung, jika basah sangat plastis (liat), dalam keadaan kering sangat keras bahkan bisa retak-retak, bersifat basa, daya serap tinggi, sangat mudah tererosi. Terbentuk dari mergel, tuf vulkanik, batu kapur dan batuan lempung. Tersebar di daerah iklim sub tropis dengan kadar curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
9. Andosol Juga telah mengalami perkembangan profil, berwarna agak cokelat, kelabu hingga hitam, mengandung bahan organik yang tinggi, terasa berdebu, licin, gembur, beremah, lunak, agak asam, kemampuan penyerapan air yang sedang, sangat lembab, dan peka erosi. Terbentuk dari batuan induk atau tuf vulkanik.
10. Tanah sawah Bersifat buatan karena telah sejak lama dikembangkan oleh manusia. Terdapat penyimpangan akibat pembajakan yang disebut sebagai lapisan kedap air (padas olah), di kedalam 10-15 cm dari permukaan tanah, tebalnya 2-5 cm. biasanya di bawah lapisan air itu terdapat besi dan mangan yang tak tertembus.
11. Mediteran Merah-Kuning Memiliki pH netral dan basa jenuh yang tinggi, daya serap air sedang-sedang saja, berasal dari batu kapur atau tuf vulkanis, warna cokelat hingga merah, bertekstur geluh hingga lempung, dan sangat lekat jika basah. Banyak terdapat di daerah kering beriklim subtropics.
12. Gleisol Disebut juga Hodmorf kelabu, di mana perkembangannya sangat dipengaruhi faktor lokal, selalu tergenang air, berwarna kelabu hingga kekungingan, bersifat asam, banyak mengandung bahan organik. 2000 mm/tahun.
Tanah Regosol
Tanah ini memiliki butiran kasar berasal dari endapan abu vulkanik maupun dapat juga dari endapan pasir di pantai. Cocok untuk tanaman palawija,kelapa,tebu. Persebarannya: Disekitar gunung-gunung merapi ataupun di daerah pantai.
Tanah dengan horison penimbunan liat (horison argilik), dan kejenuhan basa kurang dari 50 %, tidak mempunyai horison albik.
Dalam pengertian sehari-hari apabila orang menyebut klasifikasi tanah maka yang dimaksud adalah klasifikasi alami. Tanah dapat diklasifikasikan melalui 2 (dua) cara klasifikasi, yaitu klasifikasi alami dan klasifikasi teknis, Tanah Regosol, jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier. Bentuk wilayahnya berombak sampai bergunung. Tanah Regosol belum jelas menempatkan perbedaan horizon-horizon. Tekstur tanah ini biasanya kasar, tanpa ada struktur tanah, konsistensi lepas sampai gembur dan keasaman tanah dengan pH sekitar 6-7.