Tan Malaka memiliki nama Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka. Beliau lahir pada tanggal 2 Juni 1897, di Nagari Pandam Gadang Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Tan Malaka merupakan seorang pembela kemerdekaan Indonesia, tokoh Partai Komunis Indonesia, Partai Murba dan juga salah satu Pahlawan Indonesia.
Semasa kecilnya, Tan Malaka sangat senang mempelajari ilmu agama. Pada tahun 1908, ia di daftarkan di sekolah guru negara (kweekschool) di fort de kock. Pada tahun 1913, beliau meninggalkan desanya untuk bersekolah di Rijkskweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintahan) di Belanda. Saat di Belanda itulah pengetahuannya tentang revolusi, sosialisme dan komunisme bertambah.
Setelah lulus, ia kembali ke desanya untuk mengajar anak - anak pekerja perkebunan teh di Sanembah, Tanjung Morawa, Deli, Sumatera Utara.
Sebagai seorang guru, ia sangat kritis terhadap penderitaan hidup kaum pribumi di Indonesia. Ia mengeluarkan beberapa tulisan yang menggambarkan adanya perbedaan yang mencolok dalam hal kekayaan antara kaum kapitalis dan pekerja. Tulisannya tersebut dimuat di Het Vrije Woord edisi Maret tahun 1920.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Tan Malaka menjadi salah satu pelopor sayap kiri. Ia terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946, sehingga akhirnya ia dijebloskan di penjara. Setelah konflik PKI di Madiua, ia dikeluarkan begitu saja dari penjara.
Akan tetapi pada bulan Februari 1949, Tan Malaka ditangkap bersama dengan beberapa pengikutnya di daerah Pethok, Kediri, Jawa Timur, dan mereka pun ditembak mati disana.
Verified answer
Nama tokoh dalam foto yang tertera adalah :
"Tan Malaka"
Pembahasan
Tan Malaka memiliki nama Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka. Beliau lahir pada tanggal 2 Juni 1897, di Nagari Pandam Gadang Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Tan Malaka merupakan seorang pembela kemerdekaan Indonesia, tokoh Partai Komunis Indonesia, Partai Murba dan juga salah satu Pahlawan Indonesia.
Semasa kecilnya, Tan Malaka sangat senang mempelajari ilmu agama. Pada tahun 1908, ia di daftarkan di sekolah guru negara (kweekschool) di fort de kock. Pada tahun 1913, beliau meninggalkan desanya untuk bersekolah di Rijkskweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintahan) di Belanda. Saat di Belanda itulah pengetahuannya tentang revolusi, sosialisme dan komunisme bertambah.
Setelah lulus, ia kembali ke desanya untuk mengajar anak - anak pekerja perkebunan teh di Sanembah, Tanjung Morawa, Deli, Sumatera Utara.
Sebagai seorang guru, ia sangat kritis terhadap penderitaan hidup kaum pribumi di Indonesia. Ia mengeluarkan beberapa tulisan yang menggambarkan adanya perbedaan yang mencolok dalam hal kekayaan antara kaum kapitalis dan pekerja. Tulisannya tersebut dimuat di Het Vrije Woord edisi Maret tahun 1920.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Tan Malaka menjadi salah satu pelopor sayap kiri. Ia terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946, sehingga akhirnya ia dijebloskan di penjara. Setelah konflik PKI di Madiua, ia dikeluarkan begitu saja dari penjara.
Akan tetapi pada bulan Februari 1949, Tan Malaka ditangkap bersama dengan beberapa pengikutnya di daerah Pethok, Kediri, Jawa Timur, dan mereka pun ditembak mati disana.
Pelajari Lebih Lanjut
Detil Jawaban
Kelas : 9
Mata Pelajaran : IPS
Bab : Peristiwa Tragedi Nasional dan Konflik - konflik internal lainnya
Kode : 9.10.12
Kata Kunci : pahlawan nasional, indonesia, tan malaka