Setiap malam, penduduk desa mendengar suara kentongan dipukul perlahan. Suara kentongan itu khas, dipukul tidak terlalu kuat, tapi bisa didengar penduduk. Itulah pukulan kentongan Pak Wasil. Tiap pukul dua belas malam, Pak Wasil mempunyai kebiasaan memukul kentongan hingga pukul satu dini hari. Penduduk desa sudah terbiasa dengan suara kentongan Pak Wasil.
bagaimana watak pak wasil dan sudut pandang apa yg digunakan?
Dari teks yang diberikan, watak Pak Wasil dapat diidentifikasi sebagai seseorang yang memiliki kebiasaan memukul kentongan setiap malam. Suara kentongan itu khas dan dapat didengar oleh penduduk desa. Suara kentongan itu dipukul tidak terlalu kuat, tetapi bisa didengar oleh penduduk. Dari sini dapat dikatakan bahwa Pak Wasil adalah seseorang yang cukup disiplin dan taat terhadap kebiasaannya.
Sudut pandang yang digunakan dalam teks ini adalah sudut pandang orang ketiga. Penulis menggambarkan aktivitas dan kebiasaan Pak Wasil tanpa menyatakan perasaan atau opini tentangnya.
Jawaban:
Jawaban pada penjelasan
Penjelasan:
Dari teks yang diberikan, watak Pak Wasil dapat diidentifikasi sebagai seseorang yang memiliki kebiasaan memukul kentongan setiap malam. Suara kentongan itu khas dan dapat didengar oleh penduduk desa. Suara kentongan itu dipukul tidak terlalu kuat, tetapi bisa didengar oleh penduduk. Dari sini dapat dikatakan bahwa Pak Wasil adalah seseorang yang cukup disiplin dan taat terhadap kebiasaannya.
Sudut pandang yang digunakan dalam teks ini adalah sudut pandang orang ketiga. Penulis menggambarkan aktivitas dan kebiasaan Pak Wasil tanpa menyatakan perasaan atau opini tentangnya.