Makrifat adalah pengetahuan yang diperoleh mengetahui akal, sedangkan dalam tasawuf makrifat berarti mengetahui Allah SWT dari dekat. Dengan Makrifat seorang Sufi lewat hati sanubarinya dapat melihat Tuhan. Makrifat merupakan cermin, jika seorang sufi melihat ke cermin,maka yang dilihatnya adalah Allah SWT. Tokoh utama makrifat adalah Zunnun Al-Misri.[1]
Makrifat merupakan cahaya yang memancar kedalam hati, menguasai daya yang ada dalam diri manusia dengan sinarnya yang menyilaukan. Menurut orang-orang Sufi seperti yang dikemukakan Abu bakar Al Kalabazi, seorang sufi, Allah SWT-lah yang membuat manusia mengenal diri-Nya melalui diri-Nya. Makrifat kadang kadang dipandang sebagai makam dan terkadang sebagai hal. Dalam buku buku tasawuf urutan makrifat berlainan dengan mahabah. Paham makrifat yang dikemukakan oleh Zunnun itu diterima oleh al Gazali sehingga mendapat pengakuan di kalangan Ahlusunah Wal Jamaah karena al Gazali adalah seorang figur yang sangat berpengaruh di kalangan mereka.
Makrifat adalah pengetahuan yang diperoleh mengetahui akal, sedangkan dalam tasawuf makrifat berarti mengetahui Allah SWT dari dekat. Dengan Makrifat seorang Sufi lewat hati sanubarinya dapat melihat Tuhan. Makrifat merupakan cermin, jika seorang sufi melihat ke cermin,maka yang dilihatnya adalah Allah SWT. Tokoh utama makrifat adalah Zunnun Al-Misri.[1]
Makrifat merupakan cahaya yang memancar kedalam hati, menguasai daya yang ada dalam diri manusia dengan sinarnya yang menyilaukan. Menurut orang-orang Sufi seperti yang dikemukakan Abu bakar Al Kalabazi, seorang sufi, Allah SWT-lah yang membuat manusia mengenal diri-Nya melalui diri-Nya. Makrifat kadang kadang dipandang sebagai makam dan terkadang sebagai hal. Dalam buku buku tasawuf urutan makrifat berlainan dengan mahabah. Paham makrifat yang dikemukakan oleh Zunnun itu diterima oleh al Gazali sehingga mendapat pengakuan di kalangan Ahlusunah Wal Jamaah karena al Gazali adalah seorang figur yang sangat berpengaruh di kalangan mereka.