Selama daur hidupnya, cacing hati (Fasciola hepatica) membutuhkan inang sebanyak “2 (dua) inang”.
Jawaban panjang:
Cacing hati adalah hewan yang berkembang biak dengan menginveksi setidaknya dau makhluk hidup pada siklus hidupnya yaitu hewan ternak (sapi, kambing) atau manusia pada fase dewasa, dan siput Lymnea auricularis pada vase larva.
Cacing hati dewasa berkembang biak di hati (liver) mamalia seperti hewan ternak, namun juga bisa menginveksi manusia. Pada saat berkembang biak, cacing hari menghasilkan telur-telur dalam jumlah banyak. Telur ini akan dikeluarkan saat hewan ternak atau manusai buang air besar.
Ketika berada di tempat berair atau lembab, telur ini akan menetas menjadi larva berambut yang disebut mirasidium. Mirasidium ini akan menempel pada siput dan masuk kedalam tubuh siput.
Di dalam tubuh sibut yang terinfeksi, larva cacing hati yang berbentuk mirasidium akan menghasilkan larva lain yang disebut serkaria. Serkaria akan keluar dari tubuh siput dan berubah menjadi metaserkaria.
Metaserkaria ini banyak terdapat di rumput-rumput yang basah. Ketika rumput ini dimakan oleh ternak, larva cacing hati akan masuk ke tubuh ternak. Manusia juga bisa terinveksi ketika memakan sayuran yang basah dan mengandung metaserkaria cacing hati.
DI tubuh ternak atau manusia, metaserkaria akan menuju ke usus dua belas jari, dan menetas dan menuju ke hati (liver). Di sini cacing hati akan berkembang dan membentuk cacing hati dewasa, dan siap bereproduksi. Siklus hidup cacing hati pun kembali dari awal.
Kelas: X
Mata pelajaran: Biologi
Materi: Cacing
Kata kunci: Cacing hati (Fasciola hepatica)
Jawaban pendek:
Selama daur hidupnya, cacing hati (Fasciola hepatica) membutuhkan inang sebanyak “2 (dua) inang”.
Jawaban panjang:
Cacing hati adalah hewan yang berkembang biak dengan menginveksi setidaknya dau makhluk hidup pada siklus hidupnya yaitu hewan ternak (sapi, kambing) atau manusia pada fase dewasa, dan siput Lymnea auricularis pada vase larva.
Cacing hati dewasa berkembang biak di hati (liver) mamalia seperti hewan ternak, namun juga bisa menginveksi manusia. Pada saat berkembang biak, cacing hari menghasilkan telur-telur dalam jumlah banyak. Telur ini akan dikeluarkan saat hewan ternak atau manusai buang air besar.
Ketika berada di tempat berair atau lembab, telur ini akan menetas menjadi larva berambut yang disebut mirasidium. Mirasidium ini akan menempel pada siput dan masuk kedalam tubuh siput.
Di dalam tubuh sibut yang terinfeksi, larva cacing hati yang berbentuk mirasidium akan menghasilkan larva lain yang disebut serkaria. Serkaria akan keluar dari tubuh siput dan berubah menjadi metaserkaria.
Metaserkaria ini banyak terdapat di rumput-rumput yang basah. Ketika rumput ini dimakan oleh ternak, larva cacing hati akan masuk ke tubuh ternak. Manusia juga bisa terinveksi ketika memakan sayuran yang basah dan mengandung metaserkaria cacing hati.
DI tubuh ternak atau manusia, metaserkaria akan menuju ke usus dua belas jari, dan menetas dan menuju ke hati (liver). Di sini cacing hati akan berkembang dan membentuk cacing hati dewasa, dan siap bereproduksi. Siklus hidup cacing hati pun kembali dari awal.