Kelas: XI Mata pelajaran: Biologi Materi: Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Kata kunci: Sel Punca
Saya akan menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban Pendek:
Sel punca embrionik berbeda dengan sel puncak dewasa karena bersifat pluripoten, atau dapat berubah menjadi sel dan jaringan dari jenis apapun.
Jawaban Panjang:
Sel punca atau stem cell adalah sel yang dibedakan dari jenis sel lainnya dengan dua karakteristik penting. Pertama, sel punca mampu memperbarui dirinya sendiri melalui pembelahan sel. Kedua, di bawah kondisi tertentu, sel punca dapat mengalami diferensiasi atau perubahan menjadi sel jaringan atau organ spesifik.
Sel punca terbagi menjadi dua jenis, sel punca dewasa dan sel punca embrio. Keduanya memiliki beberapa perbedaan:
1. Lokasi sel: Sel punca embrio terdapat pada embrio atau janin hewan (termasuk manusia) yang berada dalam kandungan. Sementara sel punca dewasa berasal dari jaringan organisme dewasa.
2. Kemampuan diferensiasi atau perubahan sel yang berbeda: Sel induk embrionik bisa menjadi semua jenis sel tubuh karena bersifat pluripoten. Sel punca dewasa memiliki kemampuan diferensiasi atau perubahan terbatas pada berbagai jenis sel jaringan asal mereka (unipoten).
3. Kemudahan pengkulturan: Sel induk embrionik dapat tumbuh relatif mudah dalam kultur. Sel punca dewasa jarang terjadi pada jaringan dewasa, sehingga mengambil dan mengisolasi sel-sel ini dari jaringan orang dewasa sangat sulit. Ini adalah perbedaan penting, karena jumlah besar sel diperlukan untuk pengobatan penyakit atau cidera dengan terapi penggantian sel punca (stem cell therapy).
4. Reaksi dari sistem kekebalan tubuh: Sel punca dewasa, dan jaringan yang berasal dari sel punca dewasa, saat ini diyakini cenderung pengalami penolakan oleh sistem kekebalan tubuh setelah proses transplantasi. Sebaliknya jaringan dari sel punca embrio lebih mudah diterima tubuh saat transplantasi. Karena penolakan oleh sistem kekebalan ini diperlukan pemberian obat imunosupresif (penghambat sistem kekebalan) secara terus-menerus pada transplantasi sel punca dewasa, namun obat itu sendiri dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.
Kelas: XI
Mata pelajaran: Biologi
Materi: Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Kata kunci: Sel Punca
Saya akan menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban Pendek:
Sel punca embrionik berbeda dengan sel puncak dewasa karena bersifat pluripoten, atau dapat berubah menjadi sel dan jaringan dari jenis apapun.
Jawaban Panjang:
Sel punca atau stem cell adalah sel yang dibedakan dari jenis sel lainnya dengan dua karakteristik penting. Pertama, sel punca mampu memperbarui dirinya sendiri melalui pembelahan sel. Kedua, di bawah kondisi tertentu, sel punca dapat mengalami diferensiasi atau perubahan menjadi sel jaringan atau organ spesifik.
Sel punca terbagi menjadi dua jenis, sel punca dewasa dan sel punca embrio. Keduanya memiliki beberapa perbedaan:
1. Lokasi sel: Sel punca embrio terdapat pada embrio atau janin hewan (termasuk manusia) yang berada dalam kandungan. Sementara sel punca dewasa berasal dari jaringan organisme dewasa.
2. Kemampuan diferensiasi atau perubahan sel yang berbeda: Sel induk embrionik bisa menjadi semua jenis sel tubuh karena bersifat pluripoten. Sel punca dewasa memiliki kemampuan diferensiasi atau perubahan terbatas pada berbagai jenis sel jaringan asal mereka (unipoten).
3. Kemudahan pengkulturan: Sel induk embrionik dapat tumbuh relatif mudah dalam kultur. Sel punca dewasa jarang terjadi pada jaringan dewasa, sehingga mengambil dan mengisolasi sel-sel ini dari jaringan orang dewasa sangat sulit. Ini adalah perbedaan penting, karena jumlah besar sel diperlukan untuk pengobatan penyakit atau cidera dengan terapi penggantian sel punca (stem cell therapy).
4. Reaksi dari sistem kekebalan tubuh: Sel punca dewasa, dan jaringan yang berasal dari sel punca dewasa, saat ini diyakini cenderung pengalami penolakan oleh sistem kekebalan tubuh setelah proses transplantasi. Sebaliknya jaringan dari sel punca embrio lebih mudah diterima tubuh saat transplantasi. Karena penolakan oleh sistem kekebalan ini diperlukan pemberian obat imunosupresif (penghambat sistem kekebalan) secara terus-menerus pada transplantasi sel punca dewasa, namun obat itu sendiri dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.