mirandalaurensi
SEJARAH BERDIRINYA TRENGGALEK Prasasti Kamulan
Sebelum ditemukan sumber yang bersifat tertulis maka daerah itu mengalami masa prasejarah. Sedangkan di Trenggalek jaman sejarah akan ditandai dengan adanya prasasti yang pertama kalinya muncul berbentuk Prasati Kampak atau dikenal dengan namanya Perdikan Kampak. Pada jaman Prasejarah, Trenggalek telah dihuni oleh manusia dengan bukti ditemu kannya benda-benda yang merupakan hasil jaman Nirloka. Dari hasil penelitian serta lokasi benda benda prasejarah tadi dapatlah direkontruksikan, perjalanan manusia-manusia pemula di daerah Trenggalek itu dalam beberapa jalur, yaitu :
1. Jalur Pertama, dari Pacitan menuju Panggul perjalanan diteruskan ke Dongko, dari Dongko menuju ke Pule kemudian menuju ke Karangan dari sini dengan menyusuri sungai Ngasinan menuju ke Durenan.Kemudian manusia – manusia Purba Trenggalek itu melanjutkan perjalanan ke wajak daerah Tulungagung. 2. Jalur Kedua, berangkat dari Pacitan ke Panggul menuju Dongko, melalui tanjakan ngerdani turun ke daerah Kampak laju ke Gandusari, dari sini perjalanan dilanjutkan ke Tulungagung. 3. Jalur Ketiga, berangkat dari Pacitan menuju Panggul menyusuri tepi Samudra Indonesia menuju Munjungan, di teruskan ke Prigi lalu Ke Wajak. Demikian rekontruksi perjalanan manusia – manusia pra sejarah yang berlangsung bolak balik antara Pacitan dengan Wajak. Jalur-jalur perjalanan tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya artefak jaman batu besar seperti, menir, mortar, batu saji, batu dakon, palinggih batu, lumpang batu dan sebagainya. Yang kesemuanya benda benda tadi tersebar didaerah daerah bekas jalur jalur lalu lintas mereka itu. HR VAN HEEKEREN menyatakan bahwa homowajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa Plestosin atas, sedangkan peninggalan Pacitan berkisar antara 8.000 sampai 35.000 tahun yang lalu.Akibatnya masa megaliticum atau masa neoliticum itulah yang meliputi daerah Trenggalek purba. Satu hal yang perlu dicatat disini bahwa manusia – manusia Trenggalek pada waktu itu dapat direkontruksikan lebih tua jika dibandingkan manusia wajak dan lebih muda dibanding dengan manusia – manusia Sampung Ponorogo. Mengingat masa itu masyarakat sudah mengenal pertanian, maka dari segi sosial, masyarakat tadi sudah mengenal struktur atau stratifikasi sosial walaupun dalam bentuk sangat sederhana. Sedangkan masalah perekonomian dan kebudayaan telah pula mereka kenal dan mereka anut serta dikerjakan oleh masyarakat pendukungnya. Berakhirnya masa prasejarah berarti mulainya masa sejarah dimana tulisan mulai dikenal pada saat itu. Untuk itu Perdikan Kampak merupakan tonggak sejarah Kabupaten Trenggalek yang tak dapat diabaikan. Lahirnya perdikan kampak ditandai dengan adanya prasasti kampak yang dibuat oleh Raja Sindok pada tahun 851 syaka atau 929 Masehi. Dari prasati itu dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu sudah memiliki daerah daerah yang mendapatkan hak otonomi atau swantara lebih jelas lagi diketengahkan bahwa Perdikan Kampak berbatasan dengan mahasamudera (Samudera Indonesia ) disebelah selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Selanjutnya disinggung pula daerah Dawuhan yang sekarang daerah ini juga masih dapat dijumpai di Trenggalek. Setelah masa Mpu Sindok dengan melalui masa Raja Dharmawangsa lahirlah di Jawa Timur kerajaan Kahuripan yang diperintah oleh Raja Airlangga. Hanya sayangnya pada masa ini tidak banyak diketahui kesejarahannya, dikarenakan tidak ditemuinya data atau mungkin belum ditemukannya data tentang masa tersebut.
Sebelum ditemukan sumber yang bersifat tertulis maka daerah itu mengalami masa prasejarah. Sedangkan di Trenggalek jaman sejarah akan ditandai dengan adanya prasasti yang pertama kalinya muncul berbentuk Prasati Kampak atau dikenal dengan namanya Perdikan Kampak. Pada jaman Prasejarah, Trenggalek telah dihuni oleh manusia dengan bukti ditemu kannya benda-benda yang merupakan hasil jaman Nirloka. Dari hasil penelitian serta lokasi benda benda prasejarah tadi dapatlah direkontruksikan, perjalanan manusia-manusia pemula di daerah Trenggalek itu dalam beberapa jalur, yaitu :
1. Jalur Pertama, dari Pacitan menuju Panggul perjalanan diteruskan ke Dongko, dari Dongko menuju ke Pule kemudian menuju ke Karangan dari sini dengan menyusuri sungai Ngasinan menuju ke Durenan.Kemudian manusia – manusia Purba Trenggalek itu melanjutkan perjalanan ke wajak daerah Tulungagung.
2. Jalur Kedua, berangkat dari Pacitan ke Panggul menuju Dongko, melalui tanjakan ngerdani turun ke daerah Kampak laju ke Gandusari, dari sini perjalanan dilanjutkan ke Tulungagung.
3. Jalur Ketiga, berangkat dari Pacitan menuju Panggul menyusuri tepi Samudra Indonesia menuju Munjungan, di teruskan ke Prigi lalu Ke Wajak.
Demikian rekontruksi perjalanan manusia – manusia pra sejarah yang berlangsung bolak balik antara Pacitan dengan Wajak. Jalur-jalur perjalanan tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya artefak jaman batu besar seperti, menir, mortar, batu saji, batu dakon, palinggih batu, lumpang batu dan sebagainya. Yang kesemuanya benda benda tadi tersebar didaerah daerah bekas jalur jalur lalu lintas mereka itu. HR VAN HEEKEREN menyatakan bahwa homowajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa Plestosin atas, sedangkan peninggalan Pacitan berkisar antara 8.000 sampai 35.000 tahun yang lalu.Akibatnya masa megaliticum atau masa neoliticum itulah yang meliputi daerah Trenggalek purba. Satu hal yang perlu dicatat disini bahwa manusia – manusia Trenggalek pada waktu itu dapat direkontruksikan lebih tua jika dibandingkan manusia wajak dan lebih muda dibanding dengan manusia – manusia Sampung Ponorogo.
Mengingat masa itu masyarakat sudah mengenal pertanian, maka dari segi sosial, masyarakat tadi sudah mengenal struktur atau stratifikasi sosial walaupun dalam bentuk sangat sederhana. Sedangkan masalah perekonomian dan kebudayaan telah pula mereka kenal dan mereka anut serta dikerjakan oleh masyarakat pendukungnya. Berakhirnya masa prasejarah berarti mulainya masa sejarah dimana tulisan mulai dikenal pada saat itu. Untuk itu Perdikan Kampak merupakan tonggak sejarah Kabupaten Trenggalek yang tak dapat diabaikan. Lahirnya perdikan kampak ditandai dengan adanya prasasti kampak yang dibuat oleh Raja Sindok pada tahun 851 syaka atau 929 Masehi. Dari prasati itu dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu sudah memiliki daerah daerah yang mendapatkan hak otonomi atau swantara lebih jelas lagi diketengahkan bahwa Perdikan Kampak berbatasan dengan mahasamudera (Samudera Indonesia ) disebelah selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Selanjutnya disinggung pula daerah Dawuhan yang sekarang daerah ini juga masih dapat dijumpai di Trenggalek. Setelah masa Mpu Sindok dengan melalui masa Raja Dharmawangsa lahirlah di Jawa Timur kerajaan Kahuripan yang diperintah oleh Raja Airlangga. Hanya sayangnya pada masa ini tidak banyak diketahui kesejarahannya, dikarenakan tidak ditemuinya data atau mungkin belum ditemukannya data tentang masa tersebut.
semoga membantu :)