Penyebaran Islam di Sulawesi sebenarnya sudah dirintis oleh Sultan Babullah dari Ternate. Ia mengadakan perjanjian persahabatan dengan kerajaan Gowa-Tallo yang merupakan dua kerajaan kembar di Sulawesi. Kedua kerajaan ini biasa disebut dengan kerajaan Makassar. Melalui perjanjian ini Sultan Babullah berusaha mengajak raja Gowa-Tallo untuk masuk Islam, tetapi gagal. Baru setelah kedatangan Datu’ Ri Bandang ke Gowa-Tallo, Islam berhasil masuk ke Gowa-Tallo. ~Kerajaan Gowa – Tallo
Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna (1593 – 1639) adalah raja Gowa – Tallo pertama yang masuk Islam pada tahun 1605. Setelah itu penyebaran Islam dilakukan berdasarkan perjanjian raja-raja Bugis – Makassar. Perjanjiani ini mengharuskan raja yang menemukan ”hal baik” agar memberitahukannya kepada yang lain. Oleh karena itu Sultan Alauddin menyampaikan ”pesan Islam” kepada kerajaan lainnya. Penguasa Gowa setelah Alauddin adalah Sultan Malikussaid kemudian Sultan Hasanuddin (1653 – 1659).Gowa merupakan musuh utama VOC. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin terjadi peperangan besar dengan VOC yang bersekutu dengan Aru Palaka, seorang Pangeran Bugis. Pertempuran ini berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Bongaya (1667).Bekas Istana kerajaan Gowa, sekarang dijadikan museum. Perjanjian Bongaya mengakibatkan kekuasaan Gowa di Sulawesi semakin lemah dan digantikan Bone. Tahun 1672 Aru Palaka menjadi Raja Bone. Kerajaan Islam di Sulawesi mulai lemah ketika Belanda berhasil memperkuat posisinya dengan menguasai jalur perdagangan di wilayah Indonesia Timur pada akhir abad ke -17.
~Kerajaan Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone Selain Gowa – Tallo, di Sulawesi terdapat kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng, dan Bone (kerajaan Bugis). Islamnya kerajaan Bugis diawali dari seruan Sultan Alauddin atas dasar perjanjian raja-raja Bugis – Makassar tentang ”hal baik” tersebut di atas. Luwu segera menerima seruan tersebut. Tiga kerajaan lain yakni Kerajaan Bone, Soppeng dan Wajo menolak, kemudian terjadilah peperangan antara kedua belah pihak. Peperangan ini disebut dengan Musu Selleng atau Perang Islam. Ketiga kerajaan tersebut tergabung dalam persekutuan Tellumpoco. Karena mengalami kekalahan Kerajaan Wajo masuk Islam pada tahun 1610 dan Bone tahun 1611. Dengan masuk Islamnya Bone maka seluruh wilayah Sulawesi Selatan sudah masuk Islam, kecuali Tana Toraja
Penyebaran Islam di Sulawesi sebenarnya sudah dirintis oleh Sultan Babullah dari Ternate. Ia mengadakan perjanjian persahabatan dengan kerajaan Gowa-Tallo yang merupakan dua kerajaan kembar di Sulawesi. Kedua kerajaan ini biasa disebut dengan kerajaan Makassar. Melalui perjanjian ini Sultan Babullah berusaha mengajak raja Gowa-Tallo untuk masuk Islam, tetapi gagal. Baru setelah kedatangan Datu’ Ri Bandang ke Gowa-Tallo, Islam berhasil masuk ke Gowa-Tallo.
~Kerajaan Gowa – Tallo
Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna (1593 – 1639) adalah raja Gowa – Tallo pertama yang masuk Islam pada tahun 1605. Setelah itu penyebaran Islam dilakukan berdasarkan perjanjian raja-raja Bugis – Makassar. Perjanjiani ini mengharuskan raja yang menemukan ”hal baik” agar memberitahukannya kepada yang lain. Oleh karena itu Sultan Alauddin menyampaikan ”pesan Islam” kepada kerajaan lainnya. Penguasa Gowa setelah Alauddin adalah Sultan Malikussaid kemudian Sultan Hasanuddin (1653 – 1659).Gowa merupakan musuh utama VOC. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin terjadi peperangan besar dengan VOC yang bersekutu dengan Aru Palaka, seorang Pangeran Bugis. Pertempuran ini berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Bongaya (1667).Bekas Istana kerajaan Gowa, sekarang dijadikan museum.
Perjanjian Bongaya mengakibatkan kekuasaan Gowa di Sulawesi semakin lemah dan digantikan Bone. Tahun 1672 Aru Palaka menjadi Raja Bone. Kerajaan Islam di Sulawesi mulai lemah ketika Belanda berhasil memperkuat posisinya dengan menguasai jalur perdagangan di wilayah Indonesia Timur pada akhir abad ke -17.
~Kerajaan Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone
Selain Gowa – Tallo, di Sulawesi terdapat kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng, dan Bone (kerajaan Bugis). Islamnya kerajaan Bugis diawali dari seruan Sultan Alauddin atas dasar perjanjian raja-raja Bugis – Makassar tentang ”hal baik” tersebut di atas. Luwu segera menerima seruan tersebut. Tiga kerajaan lain yakni Kerajaan Bone, Soppeng dan Wajo menolak, kemudian terjadilah peperangan antara kedua belah pihak. Peperangan ini disebut dengan Musu Selleng atau Perang Islam. Ketiga kerajaan tersebut tergabung dalam persekutuan Tellumpoco. Karena mengalami kekalahan Kerajaan Wajo masuk Islam pada tahun 1610 dan Bone tahun 1611. Dengan masuk Islamnya Bone maka seluruh wilayah Sulawesi Selatan sudah masuk Islam, kecuali Tana Toraja
maaf kalau salah