Bungai bangkai (Amorphophallus titanum) sering disamakan dengan bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Kedua flora tersebut berbeda, namun banyak orang menganggapnya sama karena keduanya menghasilkan bau busuk dan mempunyai ukuran sangat besar. Bahkan padma raksasa menyandang predikat sebagai bunga terbesar di dunia.
Bunga bangkai merupakan bagian dari kekayaan hayati Indonesia. Tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tropis ini ini sekaligus menjadi flora endemik Sumatera.
Amorphophallus titanum adalah nama ilmiah dari bunga bangkai. Tumbuhan ini sangat terkenal karena berukuran raksasa dan hanya tumbuh di Pulau Sumatera, sehingga dikatakan sebagai tumbuhan endemik asli Sumatera.
Flora langka ini ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccar, seorang peneliti asli Italia pada tahun 1878. Ia menemukan Amorphophallus titanum di sekitar air terjun Lembanh Anai, Sumatera Barat.
Bunga Bangkai atau Amorphophallus titanum memiliki sejarah yang menarik. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Italia bernama Odoardo Beccari pada tahun 1878 di Sumatera, Indonesia. Kemudian, bunga ini diberi nama ilmiah Amorphophallus titanum oleh ahli botani Inggris Sir David Attenborough.
Bunga Bangkai terkenal karena ukurannya yang besar dan bau busuknya yang sangat kuat saat mekar. Ini adalah salah satu bunga terbesar di dunia dan dapat mencapai tinggi hingga 3 meter. Waktu antara mekar pertama kali hingga layu hanya berlangsung selama beberapa hari, sehingga menjadi peristiwa langka dan unik yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.
Bunga ini juga disebut "bunga bangkai" karena bau busuk yang dihasilkan saat mekar bertujuan untuk menarik serangga penyerbuk yang tertarik pada bau bangkai. Selama berabad-abad, bunga ini telah menjadi bahan penelitian dan menjadi daya tarik di kebun botani di seluruh dunia.
Pada tahun 2019, bunga Bangkai yang diberi nama "Morticia" di Kebun Raya Kew, London, mekar dan menarik perhatian banyak pengunjung. Ini adalah salah satu contoh terbaru dari penanaman dan perawatan bunga ini di luar habitat alaminya di Sumatera.
Penjelasan:
Bunga Amorphophallus titanum, yang lebih dikenal sebagai "Bunga Bangkai," adalah bunga yang terkenal karena ukurannya yang besar dan bau busuknya yang kuat saat mekar. Sejarah bunga ini bermula ketika pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Italia bernama Odoardo Beccari pada tahun 1878 di pulau Sumatera, Indonesia. Beccari mengumpulkan spesimen bunga ini dan membawanya kembali ke Eropa untuk diteliti.
Bunga Bangkai memanggil perhatian karena beberapa alasan. Pertama-tama, ia memiliki ukuran yang luar biasa besar, dengan tinggi yang bisa mencapai 3 meter. Namun, yang lebih menarik adalah bau busuk yang sangat kuat yang dihasilkan saat bunga ini mekar. Bau tersebut memiliki tujuan alami untuk menarik serangga penyerbuk, terutama lalat dan kumbang yang biasa mengunjungi bangkai busuk di alam.
Karena peristiwa mekar Bunga Bangkai sangat langka dan hanya berlangsung selama beberapa hari, bunga ini sering menjadi objek perhatian besar di kebun botani dan pusat konservasi di seluruh dunia. Orang-orang datang dari berbagai tempat untuk melihat dan mencium bau unik bunga ini.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan konservasi, banyak institusi botani di seluruh dunia telah berhasil menanam dan merawat Bunga Bangkai di luar habitat alaminya. Mekar Bunga Bangkai menjadi peristiwa langka dan unik yang menarik minat banyak orang serta memberikan kesempatan untuk mempelajari dan melestarikan spesies ini.
Jawaban:
Bungai bangkai (Amorphophallus titanum) sering disamakan dengan bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Kedua flora tersebut berbeda, namun banyak orang menganggapnya sama karena keduanya menghasilkan bau busuk dan mempunyai ukuran sangat besar. Bahkan padma raksasa menyandang predikat sebagai bunga terbesar di dunia.
Bunga bangkai merupakan bagian dari kekayaan hayati Indonesia. Tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tropis ini ini sekaligus menjadi flora endemik Sumatera.
Amorphophallus titanum adalah nama ilmiah dari bunga bangkai. Tumbuhan ini sangat terkenal karena berukuran raksasa dan hanya tumbuh di Pulau Sumatera, sehingga dikatakan sebagai tumbuhan endemik asli Sumatera.
Flora langka ini ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccar, seorang peneliti asli Italia pada tahun 1878. Ia menemukan Amorphophallus titanum di sekitar air terjun Lembanh Anai, Sumatera Barat.
Penjelasan:
Semoga membantu
Jawaban:
Bunga Bangkai atau Amorphophallus titanum memiliki sejarah yang menarik. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Italia bernama Odoardo Beccari pada tahun 1878 di Sumatera, Indonesia. Kemudian, bunga ini diberi nama ilmiah Amorphophallus titanum oleh ahli botani Inggris Sir David Attenborough.
Bunga Bangkai terkenal karena ukurannya yang besar dan bau busuknya yang sangat kuat saat mekar. Ini adalah salah satu bunga terbesar di dunia dan dapat mencapai tinggi hingga 3 meter. Waktu antara mekar pertama kali hingga layu hanya berlangsung selama beberapa hari, sehingga menjadi peristiwa langka dan unik yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.
Bunga ini juga disebut "bunga bangkai" karena bau busuk yang dihasilkan saat mekar bertujuan untuk menarik serangga penyerbuk yang tertarik pada bau bangkai. Selama berabad-abad, bunga ini telah menjadi bahan penelitian dan menjadi daya tarik di kebun botani di seluruh dunia.
Pada tahun 2019, bunga Bangkai yang diberi nama "Morticia" di Kebun Raya Kew, London, mekar dan menarik perhatian banyak pengunjung. Ini adalah salah satu contoh terbaru dari penanaman dan perawatan bunga ini di luar habitat alaminya di Sumatera.
Penjelasan:
Bunga Amorphophallus titanum, yang lebih dikenal sebagai "Bunga Bangkai," adalah bunga yang terkenal karena ukurannya yang besar dan bau busuknya yang kuat saat mekar. Sejarah bunga ini bermula ketika pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Italia bernama Odoardo Beccari pada tahun 1878 di pulau Sumatera, Indonesia. Beccari mengumpulkan spesimen bunga ini dan membawanya kembali ke Eropa untuk diteliti.
Bunga Bangkai memanggil perhatian karena beberapa alasan. Pertama-tama, ia memiliki ukuran yang luar biasa besar, dengan tinggi yang bisa mencapai 3 meter. Namun, yang lebih menarik adalah bau busuk yang sangat kuat yang dihasilkan saat bunga ini mekar. Bau tersebut memiliki tujuan alami untuk menarik serangga penyerbuk, terutama lalat dan kumbang yang biasa mengunjungi bangkai busuk di alam.
Karena peristiwa mekar Bunga Bangkai sangat langka dan hanya berlangsung selama beberapa hari, bunga ini sering menjadi objek perhatian besar di kebun botani dan pusat konservasi di seluruh dunia. Orang-orang datang dari berbagai tempat untuk melihat dan mencium bau unik bunga ini.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan konservasi, banyak institusi botani di seluruh dunia telah berhasil menanam dan merawat Bunga Bangkai di luar habitat alaminya. Mekar Bunga Bangkai menjadi peristiwa langka dan unik yang menarik minat banyak orang serta memberikan kesempatan untuk mempelajari dan melestarikan spesies ini.
maaf kalau salah