Sebab-sebab runtuhnya Kerajaan Majapahit antara lain sebagai berikut:
1. Tidak ada kaderisasi atau pembentukan pimpinan baru. Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting. Ia tidak memberi kesempatan dan memberi pelatihan pada generasi penerus, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman. Kejayaan kerajaan Majapahit pada awal abad ke 14 Masehi di bawah kekuasaan raja Hayam Wuruk berangsur-angsur sirna setelah ia meninggal di tahun 1389. Setelah wafatnya 2 tokoh sentral dalam kepemimpinan kerajaan Majapahit, yaitu Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, kerajaan ini berangsur-angsur mengalami kemunduran. Tidak adanya tokoh pemimpin yang cakap menyebabkan wibawa kerajaan Majapahit semakin pudar. Hal ini membuat kepercayaan dan ketaatan raja-raja kecil di daerah kekuasaan Majapahit semakin berkurang, ditambah dengan adanya perang saudara yang terjadi di Majapahit.
2. Perang saudara (Perang Paregreg) melemahkan kekuatan Majapahit. Perang ini menimbulkan kekacauan bagi rakyat, melemahkan kekuatan secara global dan tidak ada persatuan. Perang yang dinamai dengan nama Perang Paregreg ini menjadi faktor utama penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit. Perang ini terjadi antara tahun 1405 - 1406 dan dimenangkan oleh Pangeran Wikramawardhana. Walaupun memperoleh kemenangan, namun Wikramandara tidak sanggup mempertahankan kendali atas kerajaan Majapahit dan membangun kepercayaan daerah-daerah kekuasaannya.
3. Daerah-daerah kekuasaan Majapahit mulai melepaskan diri karena pemerintahan pusat Kerajaan Majapahit Iemah dan kacau. Para adipati di Jawa dan kerajaan-kerajaan di luar Jawa melepaskan diri dan membentuk pusat pemerintahan sendiri. Daerah-daerah yang awalnya selalu memberikan upeti untuk kerajaan, kemudian tidak lagi melakukan hal yang sama karena ketidakpercayaan pada Majapahit. Hal ini membuat kerajaan Majapahit mengalami krisis ekonomi yang kemudian berimbas pada berbagai aspek lainnya seperti militer dan pertahanan kerajaan.
4. Kelemahan pemerintahan pusat selama perang saudara mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit. Perdagangan di Kepulauan Nusantara diambil alih oleh pedagang-pedagang yang datang dari luar, misalnya Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho yang seorang jendral muslim China kemudian mendirikan komunitas Muslim China di beberapa kota pelabuhan di Pantai Utara Jawa, seperti Demak, Semarang, Tuban, dan Ampel. Komunitas-komunitas Islam ini kemudian menjadi awal masuknya Islam di Jawa yang kemudian menggerus eksistensi pengaruh Kerajaan Majapahit.
5. Masuk dan berkembangnya agama Islam. Pengaruh perkembangan Islam di pantai Utara Jawa mendorong terlahirnya beberapa kerajaan bercorak Islam, contohnya seperti kerajaan Demak, Banten, Cirebon, dan lain sebagainya. Karena pengaruh perkembangan islam ini pula lah pengaruh kekuasaan Kerajaan Majapahit berangsur memudar sehingga menjadi faktor penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dari Singosari. Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pada tahun 1293. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jaya Wardana (1293-1309 M). Majapahit mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan Hayam Wuruk. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk kerajaan Majapahit menguasai Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Malaysia, Kamboja Selatan. Kerajaan Majapahit juga menjaIin kerjasama dengan kerajaan lain, seperti Syangha, Campa, Kamboja dan Annam. Raja Majapahit yang terakhir ialah Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1400 Saka (1478 M) dijelaskan dalam Chandra Sengkalayang berbunyi, “Sirna ilang Kertaning-Bhumi” dengan adanya peristiwa perang saudara antara Dyah Ranawijaya dengan Bhre Kahuripan.
Sebab-sebab runtuhnya Kerajaan Majapahit antara lain sebagai berikut:
1. Tidak ada kaderisasi atau pembentukan pimpinan baru. Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting. Ia tidak memberi kesempatan dan memberi pelatihan pada generasi penerus, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman. Kejayaan kerajaan Majapahit pada awal abad ke 14 Masehi di bawah kekuasaan raja Hayam Wuruk berangsur-angsur sirna setelah ia meninggal di tahun 1389. Setelah wafatnya 2 tokoh sentral dalam kepemimpinan kerajaan Majapahit, yaitu Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, kerajaan ini berangsur-angsur mengalami kemunduran. Tidak adanya tokoh pemimpin yang cakap menyebabkan wibawa kerajaan Majapahit semakin pudar. Hal ini membuat kepercayaan dan ketaatan raja-raja kecil di daerah kekuasaan Majapahit semakin berkurang, ditambah dengan adanya perang saudara yang terjadi di Majapahit.
2. Perang saudara (Perang Paregreg) melemahkan kekuatan Majapahit. Perang ini menimbulkan kekacauan bagi rakyat, melemahkan kekuatan secara global dan tidak ada persatuan. Perang yang dinamai dengan nama Perang Paregreg ini menjadi faktor utama penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit. Perang ini terjadi antara tahun 1405 - 1406 dan dimenangkan oleh Pangeran Wikramawardhana. Walaupun memperoleh kemenangan, namun Wikramandara tidak sanggup mempertahankan kendali atas kerajaan Majapahit dan membangun kepercayaan daerah-daerah kekuasaannya.
3. Daerah-daerah kekuasaan Majapahit mulai melepaskan diri karena pemerintahan pusat Kerajaan Majapahit Iemah dan kacau. Para adipati di Jawa dan kerajaan-kerajaan di luar Jawa melepaskan diri dan membentuk pusat pemerintahan sendiri. Daerah-daerah yang awalnya selalu memberikan upeti untuk kerajaan, kemudian tidak lagi melakukan hal yang sama karena ketidakpercayaan pada Majapahit. Hal ini membuat kerajaan Majapahit mengalami krisis ekonomi yang kemudian berimbas pada berbagai aspek lainnya seperti militer dan pertahanan kerajaan.
4. Kelemahan pemerintahan pusat selama perang saudara mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit. Perdagangan di Kepulauan Nusantara diambil alih oleh pedagang-pedagang yang datang dari luar, misalnya Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho yang seorang jendral muslim China kemudian mendirikan komunitas Muslim China di beberapa kota pelabuhan di Pantai Utara Jawa, seperti Demak, Semarang, Tuban, dan Ampel. Komunitas-komunitas Islam ini kemudian menjadi awal masuknya Islam di Jawa yang kemudian menggerus eksistensi pengaruh Kerajaan Majapahit.
5. Masuk dan berkembangnya agama Islam. Pengaruh perkembangan Islam di pantai Utara Jawa mendorong terlahirnya beberapa kerajaan bercorak Islam, contohnya seperti kerajaan Demak, Banten, Cirebon, dan lain sebagainya. Karena pengaruh perkembangan islam ini pula lah pengaruh kekuasaan Kerajaan Majapahit berangsur memudar sehingga menjadi faktor penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dari Singosari. Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pada tahun 1293. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jaya Wardana (1293-1309 M). Majapahit mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan Hayam Wuruk. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk kerajaan Majapahit menguasai Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Malaysia, Kamboja Selatan. Kerajaan Majapahit juga menjaIin kerjasama dengan kerajaan lain, seperti Syangha, Campa, Kamboja dan Annam. Raja Majapahit yang terakhir ialah Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1400 Saka (1478 M) dijelaskan dalam Chandra Sengkalayang berbunyi, “Sirna ilang Kertaning-Bhumi” dengan adanya peristiwa perang saudara antara Dyah Ranawijaya dengan Bhre Kahuripan.
Pelajari lebih lanjut:
brainly.co.id/tugas/5846728
brainly.co.id/tugas/2848174
brainly.co.id/tugas/10982348
Detil tambahan
Kelas: X SMA
Mapel: Sejarah
Kategori: Kerajaan Majapahit
Kata kunci: Kerajaan Majapahit, sebab-sebab runtuh