Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Peristiwa pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 antara lain adalah pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965, pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan, pemberontakan RMS di Maluku dan pemberontakan Permesta.
Potensi ancaman disintegrasi pada masa sekarang adalah ideologi radikan yang mengatasnakaman agama dan separatisme di daerah yang tertinggal dan mengalami pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Jawaban Panjang:
Pada masa setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia mengalami berbagai pergolakan dalam bentuk pemberontakan. Pemberontakan ini antara lain adalah:
1948-1965 antara lain adalah pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965,
1. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia ini dimulai oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948. Awalnya pemberontakan ini sebagai penolakan atas perjanjian Renville yang menyerahkan kekuasaan di Jawa Barat kepada Belanda. Namun setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pemberontakan ini masih tidak berhenti, namun berusaha untuk mengganti dasar negara Indonesia dengan ajaran agama Islam.
2. Pemberontakan RMS di Maluku
Pemberontakan ini berusaha melepaskan wilayah Maluku bagian selatan dari Indonesia dan dipimpin oleh Chris Soumokil, manta Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
3. Pemberontakan PRRI/Permesta.
Pemberontakan ini berupaya mengurangi sentralisasi pemerintahan di pulau Jawa. Pemberontakan dipimpin oleh Alex Kawilarang dan Vence Sumual di Manado pada tahun 1957.
4. Pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965
Pemberontakan pertama PKI dilakukan pada tahun 1948, di Madiun, Jawa Timur yang dipimpin oleh Musso, sebagai penolakan atas perjanjian Renville dan upaya diplomatik Indonesia. Pemebrontakan kedua dilakukan pada tahun 1965 dipimpinoleh DN Aidit, dan Letkol Untung, yang menculik dan membunuh para petinggi TNI Angkatan Darat di Jakarta dan berupaya merebut kekuasaan.
Di masa sekarang ancaman perpecahan sudah berbeda dalam banyak hal dengan pemberontakan diatas. Namun secara garis besar masalah yang mendasari pemberontakan pada awal masa kemerdekaan masih perlu diwaspadai.
Misalnya radikalisme yang mengatasnamakan keagamaan, yang mendasari pemberontakan DI/TII. Bangsa Indonesia harus mewaspadai paham yang berusaha menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan ajaran salah satu agama.
Kelas: XII
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Sejarah Indonesia
Kata Kunci: PRRI,/Permesta, DI/TII, PKI,
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Peristiwa pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948-1965 antara lain adalah pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965, pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan, pemberontakan RMS di Maluku dan pemberontakan Permesta.
Potensi ancaman disintegrasi pada masa sekarang adalah ideologi radikan yang mengatasnakaman agama dan separatisme di daerah yang tertinggal dan mengalami pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Jawaban Panjang:
Pada masa setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia mengalami berbagai pergolakan dalam bentuk pemberontakan. Pemberontakan ini antara lain adalah:
1948-1965 antara lain adalah pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965,
1. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia ini dimulai oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948. Awalnya pemberontakan ini sebagai penolakan atas perjanjian Renville yang menyerahkan kekuasaan di Jawa Barat kepada Belanda. Namun setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pemberontakan ini masih tidak berhenti, namun berusaha untuk mengganti dasar negara Indonesia dengan ajaran agama Islam.
2. Pemberontakan RMS di Maluku
Pemberontakan ini berusaha melepaskan wilayah Maluku bagian selatan dari Indonesia dan dipimpin oleh Chris Soumokil, manta Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
3. Pemberontakan PRRI/Permesta.
Pemberontakan ini berupaya mengurangi sentralisasi pemerintahan di pulau Jawa. Pemberontakan dipimpin oleh Alex Kawilarang dan Vence Sumual di Manado pada tahun 1957.
4. Pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan 1965
Pemberontakan pertama PKI dilakukan pada tahun 1948, di Madiun, Jawa Timur yang dipimpin oleh Musso, sebagai penolakan atas perjanjian Renville dan upaya diplomatik Indonesia. Pemebrontakan kedua dilakukan pada tahun 1965 dipimpinoleh DN Aidit, dan Letkol Untung, yang menculik dan membunuh para petinggi TNI Angkatan Darat di Jakarta dan berupaya merebut kekuasaan.
Di masa sekarang ancaman perpecahan sudah berbeda dalam banyak hal dengan pemberontakan diatas. Namun secara garis besar masalah yang mendasari pemberontakan pada awal masa kemerdekaan masih perlu diwaspadai.
Misalnya radikalisme yang mengatasnamakan keagamaan, yang mendasari pemberontakan DI/TII. Bangsa Indonesia harus mewaspadai paham yang berusaha menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan ajaran salah satu agama.