Hadist secara istilah adlaah segala sesuatu yang di sandarkan kepada baginda rasul muhammad S.A.W baik berupa perkataan, perbuatan, siafat atau diamnya nabi. Pembagian macam-macam hadist dapat di lihat pada pembahasan.
Pembahasan
Contoh hadist fi'liyyah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Berikut contoh hadist fi'liyyah yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim ( muttafaqun 'alaih)
عن جابر بن عبد الله قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي على راحلته حيث تؤقت فإذا أراد الفريضًة نزل استقبل القبلة
"Rasulullah saw. shalat di atas tunggangannya menghadap ke mana arah tunggangannya menghadap. Jika Beliau hendak melaksanakan shalat yang fardhu, maka beliau turun lalu shalat menghadap kiblat. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadist tersebut menjelaskan tentang rasulullah ketika shalat menghadap kiblat. Hadiat tersebut menjelasan perbuatan atau praktek ibadah shalat nabi. Karena hadist tersebut merupakan perbuatan, maka hadist tersebut tergolong kedalam jenis hadist fi'liyyah.
Hadist adalah dalil hukum kedua umat
islam setelah Al qu'an. Pembagian jenis hadist dapat ditinjau dari 3 hal yaitu berdasarkan kualitas hadist, Berdasarkan jumlah perawi dan berdasarkan sumber hadist.
Aspek pertama
Menurut ilmu mustalahul hadist, hadist secara kualitas dapat di kelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
1. Hadist shahih: adalah hadist yang sangat baik kualitasnya dan sangat dianjurkan untuk berjhujjah dengan menggunakan hadist golongan ini
2. Hadist hasan: Hadist yang kuliatasnya haampir sama dengan hadist shahih, akan tetapi kekuatan
hafalan perawinya lebih lemah 3. Hadist dhaif: Hadist yang kulaitanya dibawah kualitas hadist sahih maupun hadist hasan
4. Hadist maudhu': hadist ini disebut juga dengan hadist palsu, karena hadist ini dikarang oleh orang tidak bertengung jawab dan mengatakan bahwa itu adalah hadist, hukum berujjah dengan hadist ini hukumnya adalah haram
Aspek kedua
Menurut ilmu mustalahul hadist, hadist berdasarkan jumlah perawi dapat di kelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu:
1. Hadist mutawatir : Hadist yang diriwayatkan oleh banyak perawi dan dapat dipastikan perawi tersebut bersepakat untuk berbohong tentang isi hadist tersebut
2. Hadist Masyhur: Hadist yang diriwayatkan oleh beberapa perawi yang sudah terkenal akan kualitas perawinya dan jumlahnya belum mencapai jumlah hadist mutawattir.
3. Hadist Ahad: Hadist yang diriwayatkan oleh satu orang perawi
Aspek ketiga
Menurut ilmu mustalahul hadist, hadist berdasarkan sumber asalnya dapat di kelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu:
1. Hadist Quliyah : Hadist yang berasal dari perkataan atau ucapan Nabi Muhammad S.A.W
2. Hadist Fi'liyyah: Hadist yang berasal dari perbuatan atau praktek yang langsung dilakukan oleh Nabi Muhammad
3. Hadist Taqririyyah : Hadist yang berasal dari diamnya Nabi Muhammad ketika melihat ibadah sahabat-sahabat nabi
Hadist secara istilah adlaah segala sesuatu yang di sandarkan kepada baginda rasul muhammad S.A.W baik berupa perkataan, perbuatan, siafat atau diamnya nabi. Pembagian macam-macam hadist dapat di lihat pada pembahasan.
Pembahasan
Contoh hadist fi'liyyah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Berikut contoh hadist fi'liyyah yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim ( muttafaqun 'alaih)
عن جابر بن عبد الله قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي على راحلته حيث تؤقت فإذا أراد الفريضًة نزل استقبل القبلة
Latin hadist
'an jaabiribnu 'abdullahi qaala kaana rasuulullahi shallallahu 'alaihi washallam yushallai 'ala raahilatihi haistu tuwajjahat faidzdzaa araadal fariidhah hazala fastaqbalal qiblah
Terjemahan hadist
Dari Jabir bin 'Abdullah berkata,
"Rasulullah saw. shalat di atas tunggangannya menghadap ke mana arah tunggangannya menghadap. Jika Beliau hendak melaksanakan shalat yang fardhu, maka beliau turun lalu shalat menghadap kiblat. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadist tersebut menjelaskan tentang rasulullah ketika shalat menghadap kiblat. Hadiat tersebut menjelasan perbuatan atau praktek ibadah shalat nabi. Karena hadist tersebut merupakan perbuatan, maka hadist tersebut tergolong kedalam jenis hadist fi'liyyah.
Hadist adalah dalil hukum kedua umat
islam setelah Al qu'an. Pembagian jenis hadist dapat ditinjau dari 3 hal yaitu berdasarkan kualitas hadist, Berdasarkan jumlah perawi dan berdasarkan sumber hadist.
Aspek pertama
Menurut ilmu mustalahul hadist, hadist secara kualitas dapat di kelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
1. Hadist shahih: adalah hadist yang sangat baik kualitasnya dan sangat dianjurkan untuk berjhujjah dengan menggunakan hadist golongan ini
2. Hadist hasan: Hadist yang kuliatasnya haampir sama dengan hadist shahih, akan tetapi kekuatan
hafalan perawinya lebih lemah 3. Hadist dhaif: Hadist yang kulaitanya dibawah kualitas hadist sahih maupun hadist hasan
4. Hadist maudhu': hadist ini disebut juga dengan hadist palsu, karena hadist ini dikarang oleh orang tidak bertengung jawab dan mengatakan bahwa itu adalah hadist, hukum berujjah dengan hadist ini hukumnya adalah haram
Aspek kedua
Menurut ilmu mustalahul hadist, hadist berdasarkan jumlah perawi dapat di kelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu:
1. Hadist mutawatir : Hadist yang diriwayatkan oleh banyak perawi dan dapat dipastikan perawi tersebut bersepakat untuk berbohong tentang isi hadist tersebut
2. Hadist Masyhur: Hadist yang diriwayatkan oleh beberapa perawi yang sudah terkenal akan kualitas perawinya dan jumlahnya belum mencapai jumlah hadist mutawattir.
3. Hadist Ahad: Hadist yang diriwayatkan oleh satu orang perawi
Aspek ketiga
Menurut ilmu mustalahul hadist, hadist berdasarkan sumber asalnya dapat di kelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu:
1. Hadist Quliyah : Hadist yang berasal dari perkataan atau ucapan Nabi Muhammad S.A.W
2. Hadist Fi'liyyah: Hadist yang berasal dari perbuatan atau praktek yang langsung dilakukan oleh Nabi Muhammad
3. Hadist Taqririyyah : Hadist yang berasal dari diamnya Nabi Muhammad ketika melihat ibadah sahabat-sahabat nabi
Semoga Membantu yaa